22 kurang dari sepuluh menit dan tidak hilang dengan penambahan asam klorida 2 N
maka menunjukkan adanya saponin Ditjen POM, 1989. 3.6.6 Pemeriksaan Tanin
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia disari dengan 10 ml air suling, lalu disaring. Filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna. Larutan
diambil sebanyak 2 ml dan ditambahkan satu hingga dua tetes pereaksi besi III klorida 1. Apabila terjadi warna biru kehitaman atau hijau kehitaman,
menunjukkan adanya tanin Ditjen POM, 1989.
3.6.7 Pemeriksaan TriterpenoidSteroid
Sebanyak 1 g serbuk simplisia dimaserasi dengan 20 ml n-heksan selama dua jam. Kemudian maserat yang diperoleh disaring, filtrat diuapkan dalam cawan
penguap, dan pada sisanya ditambahkan pereaksi Liebermann-Burchard. Apabila terbentuk warna biru kehijauan atau merah ungu menunjukkan adanya
triterpenoidsteroid Harborne, 1987.
3.7 Pembuatan Ekstrak
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara perkolasi. Sebanyak 500 g serbuk simplisia rumput laut Turbinaria decurrens Bory dimasukkan kedalam
bejana tertutup ditambah etanol 96 sampai seluruh serbuk terendam, ditutup dan dibiarkan selama 3 jam terlindungi dari cahaya kemudian dipindahkan kedalam
perkolator. Ditambahkan cairan penyari sampai terendam dan terdapat cairan diatas serbuk, kemudian ditutup dengan aluminum foil, didiamkan selama 24 jam,
kemudian kran dibuka dan dibiarkan tetesan ekstrak mengalir. Ekstrak ditambah dengan larutan penyari etanol 96 secukupnya hingga diperoleh 2000 ml 100
bagian. Perkolasi dihentikan setelah tetesan perkolat terakhir mengeluarkan
Universitas Sumatera Utara
23 larutan jernih. Selanjutnya ekstrak diuapkan dengan alat rotary evavorator pada
suhu 40 C sampai diperoleh ekstrak kental kemudian ekstrak dikeringkan dengan
freeze dryer.
3.8 Pembuatan Media 3.8.1 Media nutrient agar
Komposisi: Lab-lenco powder 1 g
Yeast extract 2 g
Peptone 5 g
Sodium chloride 5 g
Agar 15 g
Cara Pembuatan: Sebanyak 28 g media nutrient agar NA yang telah jadi ditimbang,
disuspensikan kedalam air suling 1000 ml, lalu dipanaskan sampai larut sempurna, lalu media dimasukkan dalam labu dan disterilkan didalam autoklaf
pada suhu 121ºC selama 15 menit Difco, 1977.
3.8.2 Media nutrient borth
Komposisi : Lab-lemco powder 1 g
Yeast extract 2 g
Peptone 5 g
Sodium chloride 5 g
Cara pembuatan: Sebanyak 13 g media nutrient borth NB yang sudah jadi ditimbang,
disuspensikan kedalam air suling 1000 ml, lalu dipanaskan sampai larut sempurna. Lalu media dimasukkan dalam labu dan di sterilkan didalam autoklaf
Universitas Sumatera Utara
24 pada suhu 121ºC selama 15 menit Power, 1988.
3.9 Sterilisasi Alat
Alat-alat yang digunakan dalam uji aktivitas antibakteri ini, distrelilkan terlebih dahulu sebelum dipakai. Alat-alat gelas disterilkan di dalam oven pada
suhu 170 ºC selama 1 jam. Media disterilkan di autoklaf pada suhu 121 ºC selama
15 menit. Jarum ose dan pinset dipijar dengan lampu bunsen Lay, 1994.
3.10 Pembuatan stok kultur bakteri
Koloni bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose steril, lalu ditanam pada media nutrient agar miring dengan cara menggores. Kemudian di inkubasi
dalam inkubator pada suhu 37 ºC selama 18-24 jam.
3.11 Penyiapan inokulum bakteri
Koloni bakteri diambil dari stok kultur dengan jarum ose streril lalu disuspensikan dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml media nutrient borth.
Kemudian diukur kekeruhan pada panjang gelombang 580 nm sampai diperoleh transmitan 25 Ditjen POM, 1995.
3.12 Pembuatan larutan uji ekstrak etanol dengan berbagai konsentrasi