83
Tabel 4.10 Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 5.798
1.863 3.112
.004 Kepemimpinan
-.034 .049
-.173 -.685
.499 Komitmen Organisasi
-.059 .056
-.265 -1.054
.301 a. Dependent Variable: Absut
Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016
Pada Tabel 4.10 terlihat variabel independen kepemimpianan dan komitmen organisasi yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel dependen absolute Ut absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas kepemimpinan 0.499dan komitmen organisasi 0.301 diatas tingkat signifikansi
5 0.05, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap
variabel terikat kinerja. Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS.Adapun
bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = α + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Dimana : Y
= Kinerja X
1
= Kepemimpinan
Universitas Sumatera Utara
84
X
2
= Komitmen Organisasi α
= Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi
e = Standar eror
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini :
Tabel 4.11 Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 10.284
3.476 2.959
.006 Kepemimpinan
.381 .091
.365 4.163
.004 Komitmen Organisasi
.767 .104
.649 7.395
.000 a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016
Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui pada kolom kedua unstandardized Coefficients bagian B diperoleh nilai b1 variabelkepemimpinan sebesar 0,381
nilai b2 dan variabel komitmen organisasi sebesar 0,767dan nilai konstanta a adalah 10,284 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 10,284 + 0,381 X
1
+ 0,767 X
2
+ e
Universitas Sumatera Utara
85
4.5 Pengujian Hipotesis 4.5.1 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakann statistik F Uji F. Jika F-hitung F-tabel maka Ho diterima atau Ha
ditolak, sedangkan jika F-hitung F-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan
output dibawah ini terilhat bahwa :
Tabel 4.12 Hasil Uji F Signifikansi Simultan UJI-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
853.476 2
426.738 124.538
.000
a
Residual 95.944
28 3.427
Total 949.419
30 a. Predictors: Constant, Komitmen Organisasi, Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016
Tabel 4.12 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 124,538 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan
95 α = 0,05 adalah 3,34. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F- hitung F-tabel dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05 menunjukan bahwa
pengaruh variabel bebas kepemimpinan dan komitmen organisasi secara serempak adalah signifikan terhadap kinerja karyawan Yayasan Perguruan Bina
Santri Medan.
Universitas Sumatera Utara
86
4.5.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah kepemimpinan dan komitmen organisasi secara parsial apakah masing-masing berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan Yayasan Bina Santri Medan.
Tabel 4.13 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 10.284
3.476 2.959
.006 Kepemimpinan
.381 .091
.365 4.163
.004 Komitmen Organisasi
.767 .104
.649 7.395
.000 a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa : 1.
Konstanta a = 10,284 ini menunjukkan bahwa jika variabelkepemimpinan dan komitmen organisasi dianggap konstan maka tingkat variabel kinerja karyawan
Yayasan Perguruan Bina Santri Medan akan meningkat 10,284. 2.
Variabel kepemimpinan berpengaruh secara positif dansignifikan terhadap kinerja karyawan Yayasan Perguruan Bina Santri Medan, hal ini terlihat dari nilai
signifikan 0,004 lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung 4,163 lebih besar dibandingkan t-tabel 2,04841 artinya jika variabel kepemimpinan ditingkatkan
makakinerja karyawan Yayasan Perguruan Bina Santri Medan akan meningkat sebesar 0,381
3. Variabel komitmen organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawanYayasan Perguruan Bina Santri Medan, hal ini terlihat dari nilai
Universitas Sumatera Utara
87
signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung 7,395 lebih besar dibandingkan t-tabel 2,04841 artinya jika variabel komitmen organisasi
ditingkatkan maka kepuasan kerja karyawan Yayasan Perguruan Bina Santri Medan akan meningkat sebesar 0,767.
4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap
variabel terikat kinerja. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu ≤ R
2
≥ 1.
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.848
a
.799 .792
1.85110 a. Predictors: Constant, Komitmen Organisasi, Kepemimpinan
Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa : 1.
Nilai R sebesar 0.848 sama dengan 84,8 berarti hubungan antara variabel kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap variabel kinerja karyawan
Yayasan Perguruan Bina Santri Medan sebesar 84,8 artinya hubungannya sangat erat.
2. Nilai Adjusted R Square0.792 berarti 79,2 kinerja karyawan Yayasan
Perguruan Bina Santri Medan dapat di jelaskan oleh variabel kepemimpinan dan komitmen organisasi. Sedangkan sisanya 20,8 dapat dijelaskan oleh
Universitas Sumatera Utara
88
faktor-faktor selain yang diteliti dalam penelitian ini seperti kompensasi, pengembangan karir dan sebagainya.
3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang
diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate1,85110
4.6 Pembahasan 4.6.1 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Menurut Robbins 2011:410 kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk pencapaian suatu visi dan tujuan.
Kepemimpinan merupakan salah satu dari tiga aktivitas dalam tindakan supervisi. Supervisi merupakan salah satu unsur pengendalian mutu. Menurut Terry
2010:153 Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan
tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut Wexley dan Yukl 2005:68 kepemimpinan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengerahkan tenaga dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka. Menurut Robbins
2011:410 kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk pencapaian suatu visi dan tujuan. Dengan demikian, kinerja yang
dihasilkan oleh karyawan yang dipimpin dengan kepemimpinan yang baik tentunya akan menyebabkan kinerja yang tinggi karena mereka sangat mengetahui
dan memahami bidang pekerjaan mereka masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
89
Berdasarkan hasil uji t-parsial menunjukkan bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Yayasan Perguruan
Bina Santri Medan. Hal ini diketahui dari jawaban responden yang dominan setuju pada pernyataan mengenai Kepemimpinan. Pernyataan mengenai
kepemimpinan yang mendapat tanggapan cenderung setuju yang paling dominan 77,4 responden adalah “Pimpinan memberikan perlengkapan dan pengadaan
tambahan dalam bekerja” dan “Pimpinan dapat mendelegasikan wewenang dengan baik”, hal ini dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan Yayasan Perguruan
Bina Santri Medan setuju dengan adanya pemberian perlengkapan dan pengadaan tambahan dalam bekerja dan pimpinan dapat menjalankan segala aktivitas
kepemimpinannya dengan baik akan menunjang kinerja karyawan untuk ke arah yang lebih baik dikarenakan karyawan akan semangat jika didukung oleh sara
prasarana yang baik dan adanya suntikan motivasi dari pimpinan akan membuat karyawan mengeluarkan kinerja terbaiknya.
Namun ada sebagian karyawan yang cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang ada mengenai kepemimpinan. Pernyataan mengenai motivasi
yang mendapat tanggapan cenderung tidak setuju yang paling dominan 22,6 responden adalah pernyataan “Pimpinan mampu memecahkan masalah dengan
cepat ketika sesuatu terjadi pada perusahaan”, hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja karyawan dalam bekerja dapat dipengaruhi oleh pemecahan
masalah yang cepat dan tanggap dari pimpinan karena jika masih adanya masalah yang membelenggu perusahaan terlalu lama maka para karyawan akan terbebani
dalam bekerja.
Universitas Sumatera Utara
90
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukanTitik Purnamasari 2015, Noor Ubaidillah Agus Prayitno 2015, Sarah
Juliana2014, Vero Afief Saputra 2011, Marbawi Adamy 2011, Sulton 2010, seluruhnya menyatakan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.6.2 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Menurut Meyer dan Allen 1991 dalam Sopiah 2008:157 merumuskan suatu definisi mengenai komitmen dalam berorganisasi sebagai suatu konstruk
psikologis yang merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya, dan memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk
melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi. Komitmen organisasi adalah identifikasi dan ikatan seseorang pada sebuah organisasi Moorhead dan Griffin,
2013:73.
Keterkaitan psikologis artinya pegawai merasa senang dan bangga bekerja
untuk menjadi anggota organisasi. Keterkaitan atau keterikatan tersebut mempunyai tiga bentuk norma, nilai-nilai dan peraturan organisasi,
mengidentifikasi dirinya dengan organisasi dan internalisasi norma, nilai-nilai dan peraturan organisasi. Para anggota organisasi yang mempunyai komitmen akan
mematuhi peraturan, kode etik dan standar kerja organisasi. Mereka akan mengidentifikasi dirinya dengan organisasi, dan menyatakan dengan sadar bahwa
mereka merupakan bagian dari organisasi internalisasi artinya mempelajari, memahami dan menyerap norma dan nilai-nilai organisasi ke dalam diri sebagai
Universitas Sumatera Utara
91
norma dan nilai-nilai mereka Wirawan, 2013:713. Seseorang yang sangat berkomitmen mungkin akan melihat dirinya sebagai anggota sejati dari sebuah
perusahaan, merujuk pada organisasi dalam hal pribadi, mengabaikan sumber ketidakpuasan kecil, dan melihat dirinya tetap sebagai anggota organisasi. Hal ini
akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan dan karyawan. Berdasarkan hasil uji t-parsial menunjukkan bahwa komitmen organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Yayasan Perguruan Bina Santri Medan. Hal ini diketahui dari jawaban responden yang dominan
setuju pada pernyataan mengenai komitmen organisasi. Pernyataan mengenai pengawasan intern yang mendapatkan respon cenderung setuju yang paling
dominan 83,9 responden adalah “Saya percaya terhadap perusahaan dalam menangani masalah karyawan” hal ini menunjukan bahwa sebagian besar
karyawan Yayasan Perguruan Bina Santri Medan setuju dengan adanya komitmen organisasi yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan adanya komitmen organisasi
para karyawan yang merasa percaya sepenuhnya terhadap perusahaan dalam menangani masalah karyawan maka karyawan tidak akan terbebani dalam bekerja
baik beban pikiran dan sebaginya dan memiliki komitmen organisasi yang tinggi. Namun ada sebagian karyawan yang cenderung tidak setuju dengan
pernyataan yang dilampirkan mengenai komitmen organisasi. Pernyataan mengenai komitmen organisasi yang dominan mendapatkan respon cenderung
tidak setuju 19,4 responden adalah pernyataan “Saya merasa masalah perusahaan di tempat saya bekerja juga seperti masalah saya” hal ini dikarenakan
pendekatan yang diberikan perusahaan kepada karyawan tidak efektif sehingga
Universitas Sumatera Utara
92
ada karyawan yang tidak menyatu dengan perusaahaan, bagaimana karyawan dapat mengidentifikasi dirinya dengan perusahaan seberapa jauh dan mengenal
tujuan dari perusahaan. Dengan demikian perlu kiranya yayasan dapat melakukan pendekatan yang lebih baik dalam memperlakukan karyawan agar para karyawan
dapat menyatu dan menganggap masalah perusahaan itu seperti masalahnya sendiri agara karyawan tersebut lebih giat dalam bekerja.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Noor Ubaidillah Agus Prayitno 2015, Maria Magdalena Minarsih 2015,
Titik Purnamasari 2015, Sarah Juliana 2014, Dewi Urip Wahyuni 2014, H. M. Thamrin 2012, Marbawi Adamy 2011, Vero Afief Saputra 2011
seluruhnya menyatakan bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh postif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Uji-F diketahui bahwa variabel kepemimpinan dan variabel
komitmen organisasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Yayasan Perguruan Bina Santri Medan.
2. Berdasarkan Uji-t variabel kepemimpinan dan variabel komitmen
organisasimasing-masing secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Yayasan Perguruan Bina Santri Medan.
3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan R
2
menunjukkan bahwa hubungan antar variabel kepemimpinan dan variabel komitmen organisasi
memiliki hubungan yang sangat erat terhadap kinerja karyawan Yayasan Perguruan Bina Santri Medan.
5.2 Saran