12
itupemimpin organisasi harus menghadapi pergolakan besar dan lingkungan yang saling berlawanan. Kepemimpinan yang efektif tidak dapat tercapai tanpa inklusi
penuh, inisiatif, dan kerja sama karyawan. Dengan kata lain, seseorang tidak bisa menjadi pemimpin yang hebat tanpa pengikut.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas tentang kepemimpinan dapat disimpulkan bahwasanya kepemimpinan adalah seni atau proses untuk
memotivasi, mempengaruhi, mengkoordinasi, memberikan dorongan, perintah dan bimbingan terhadap individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan dengan kemauan dan antusias tanpa adanya paksaan.
2.1.2 Aktivitas dan Peran Kepemimpinan
Aktivitas pemimpin manajer sehari-hari berkaitan erat dengan studi dan identifikasi peran mereka. Secara ringkas aktivitas-aktivitas tersebut adalah
sebagai berikut: 1.
Komunikasi. Aktivitas ini mencakup informasi yang berubah secara rutin dan pengolahan paper-work. Perilaku yang diobservasi mencakup
menjawab pernyataan-pernyataan prosedural, menerima dan menyebarkan informasi rutin melalui telepon, mengolah surat, membaca laporan, menulis
laporan, laporan keuangan dan pembukuan rutin, serta tugas umum. 2.
Manajemen tradisional. Aktivitas ini mencakup informasi perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan. Perilaku yang diobservasi
meliputi penetapan tujuan dan sasaran, menentukan tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, penjadwalan karyawan, menetapkan tugas, memberi
Universitas Sumatera Utara
13
instruksi rutin, menentukan masalah, menangani krisis operasional harian, memutuskan apa yang harus dikerjakan, mengembangkan prosedur baru,
memeriksa pekerjaan, memonitor data kinerja, dan melaksanakan pemeliharaan preventif.
3. Manajemen sumber daya manusia. Aktivitas ini mencakup sebagian
besar kategori perilaku: memotivasimenguatkan, mendisiplinmenghukum, mengelola konflik, staffing, dan memberikan pelatihanmengembangkan.
Akan tetapi, kategori pendisiplinan pemberian hukuman dihilangkan karena tidak boleh diobservasi. Perilaku yang diobservasi pada aktivitas ini
mencakup mengalokasikan penghargaan formal, meminta masukan, menyampaikan apresiasi, memberikan kredit sebagaimana mestinya,
mendengarkan saran, memberikan umpan balik, memberikan dukungan kelompok, menyelesaikan konflik antar-anggota, naik banding ke otoritas
yang lebih tinggi atau pihak ketiga untuk menyelesaikan perselisihan, mengembangkan deskripsi pekerjaan, meninjau kembali aplikasi,
mewawancarai para pelamar kerja, menggantikan ketika diperlukan, memberikan orientasi kepada karyawan, merencanakan pelatihan,
melakukan klarifikasi peran, melatih, menasihati, mengantar kelompok kerja melewati tugas.
4. Jaringan. Aktivitas ini mencakup bersosialisasiberpolitik dan
berinteraksi dengan pihak luar. Perilaku yang diobservasi berasosiasi dengan aktivitas ini, termasuk perbincangan yang tidak berhubungan dengan
pekerjaan; selentingan; mengeluh; mengomel, dan menghina orang lain;
Universitas Sumatera Utara
14
menghadapi para pelanggan, pemasok, dan penjual keliling; menghadiri rapat-rapat luar; dan melakukan menghadiri event-event masyarakat.
Peran kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Mintzberg dalam Luthans 2010:688
mengemukakan tiga jenis peran manajerial. Peran interpersonal muncul secara langsung dari otoritas resmi dan mengacu kepada hubungan antara manajer
dengan yang lainnya. Berdasarkan posisi formal, manajer memiliki peran pemimpin bayangan sebagai simbol organisasi. Sebagian besar waktu dipakai
sebagai pemimpin bayangan dalam tugas-tugas seremonial seperti menyambut tur kelas pelajar atau mengajak pelanggan penting untuk makan siang. Peran
interpersonal yang kedua secara khusus disebut peran pemimpin. Dalam peran ini manajer menggunakan pengaruhnya untuk memotivasi dan mendorong bawahan
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional. Pada jenis ketiga peran interpersonal, manajer menjalankan peran kepenghubungan. Peran ini mengakui
bahwa manajer sering menghabiskan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan orang lain di luar unit mereka daripada bekerja dengan para pemimpin dan
bawahan sendiri. Selain peran-peran interpersonal terdapat peran manajerial memiliki peran
informasional penting. Sebagai monitor, manajer secara terus-menerus mengamati lingkungan dan menyelidiki bawahan, bos, dan kontak luar sebagai informasi.
Sebagai diseminator, manajer mendistribusikan informasi untuk mencocokkannya dengan orang-orang dalam. Sebagai pembicara, manajer memberikan informasi
kepada pihak luar.
Universitas Sumatera Utara
15
Dalam peran pengambilan keputusan, manajer bertindak berdasarkan infromasi. Dalam peran kewirausahaan, manajer memulai pengembangan proyek
dan menempatkan sumber yang diperlukan. Sebagai pengendali gangguan, pada sisi yang lain, daripada proaktif seperti pengusaha, manajer reaktif terhadap
permasalahan dan memaksa situasi. Sebagai alokator sumber daya, manajer memutuskan siapa mendapatkan apa di departemennya. Sebagai negosiator,
manajer menghabiskan waktu pada semua tingkat negosiasi memberi dan menerima dengan bawahan, bos, dan pihak luar. Untuk lebih jelas peran
manajerial dari Mintzberg dapat dilihat di Gambar 2.1.
PERAN INTERPERSONAL Figur
Pemimpin Hubungan
PERAN INFORMASIONAL Monitor
Diseminator Pembicara
PERAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengusaha
Pengendali gangguan Alokator sumber daya
Negosiator
Gambar 2.1 Peran Manajerial Dari Mintzberg
OTORITAS DAN STATUS FORMAL
Universitas Sumatera Utara
16
2.1.3 Tipe-Tipe Kepemimpinan