116
4.2.3 Bantuan Administrasi
PHDI juga menfasilitasi bagi masyarakat miskin yang akan mengurus administrasi kependudukan tanpa membayar, seperti
administrasi pernikahan dan administrasi kependudukan. Untuk pernikahan akan di tanggung oleh Kuil bersangkutan.
Menurut bapak Manugren untuk pernikahan sendiri tidak dapat kita paksakan, karena untuk acara pemberkatan di kuil oleh pendeta itu
dilakukan secara gratis dan di tanggung oleh kuil asalkan pasangan tersebut memang berasal dari keluarga tidak mampu.
Bapak Chandra Bose juga membenarkan hal tersebut selaku ketua perhimpunan kuil Shri Mariaman. Penerbitan surat pernikahan yang akan
di jadikan sebagau rujukan untuk mendapat buku nikah juga di berikan secara gratis oleh kuil. Beliau juga menjelaskan bahwa memang inti dari
kuil itu sendiri membatu orang yang tidak mampu, jika benar-benar tidak mampu jadi apa salahnya kalau kita bantu.
4.3 SeribuTangan
PHDI kota Medan di bantu dengan PHDI provinsi Sumatera Utara sebagai pusat untuk penyaluran bantuan untuk masyarakat Tamil yang kurang mampu.
Menjadikan Pengurus PHDI sebagai penerima bantuan accepting help. Bapak Narain Sami selaku ketua PHDI Sumatera Utara menjadi pusat penerima bantuan
yang akan di salurkan. Posisi tersebut menjadikannya sebagai penerima dengan
Universitas Sumatera Utara
117
sebutan Seribu Tangan. Pada dasarnya bantuan yang akan di dapat dan disalurkan kepada
masyarakat Tamil tidak terlepas dari arahan dan campur tangan seorang ketua. Hal tersebut dapat menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat Tamil karena sangat
banyak masyarakat Tamil yang merasa tidak nyaman dengan posisi jabatan yang sedang beliau emban.
4.4 Pengaruh Kekerabatan dan Relasi dalam Pemberian Bantuan
Bantuan yang diberikan oleh para broker-broker dalam pelaksanaan kesejahteraan sosial di PHDI tidak lepas dari hubungan relasi dan pengaruh
kekererabatan. Peninjauan dalam data penerima kupon Pasar Murah yang dilakukan pada saat pasca penerimaan sangat terlihat orang-orang terdekat dari
pihak broker saja yang menerima. Pemberian voucherkupon seharusnya harus di tujukan kepada orang yang
benar-benar miskin. Kebanyakan voucher diterima oleh para broker-broker lebih di tujukan kepada kerabat dekat dan tetangga-tetangga sekitar rumah tempat para
broker tinggal.
Universitas Sumatera Utara
118
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bantuan –bantuan dari pemerintah sangat di butuhkan oleh masyarakat khusunya masyarakat minoritas yang tidak memiliki relasi untuk menyentuh dan
mendapatkan bantuan-bantuan yang terkait kesejahteraan sosial bagi kehidupan mereka. Bantuan yang di kelola pemerintah memiliki aturan main yang jelas
karena telah di dasari Undang-Undang Dasar 1945. Tetapi dalam pelaksanaanya hukum formal yang ada hanya menjadi acuan dasar pelaksaannan saja, tetapi tidak
pada pelaksanaan aktualnya. Temuan dalam penelitian ini terhadap penyelenggaraan kesejahteraan
sosial. Dimana ada agen-agen pemerintah ataupun lembaga non pemerintah yang menjadi broker memainkan peran mereka masing-masing. Agen-agen pemerintah
mendapat perintah dari pemerintah untuk melaksanakan program-program yang telah di rencanakan. Tetapi di lapangan mereka melakukan sesuai dengan kondisi
lapangan yang mereka hadapai. Para peserta penerima bantuan pemerintah berupa Program Keluarga
Harapan lebih takut kepada pendamping yang merupakan broker. Ketakutan tersebut membuat para peserta yang merupakan client lebih menyegani
pendamping. Pendamping memang menghabiskan waktu lebih lama dengan peserta penerima bantuan. Hal ini membuat hubungan mereka lebih dekat di
Universitas Sumatera Utara