65
Sukaraja, Kebun Sayur Dekat Kowilhan, Jl.
Mangkubumi 11
Jl. Pasundan, Jl. PWS, Sikambing, Jl.Sekip, Jl.
Karya Sei Agul, Jl Sei Sikambing
Hindu, Budha Ada kuil Guru Bakti,
ada Kuil Shri mariaman 12
Kampung Durian Medan Timur
Hindu Ada Kuil Shri
Mariaman
13 Jl. S. Parman G.Pasir,
G Sauh Jl. Hayam Wuruk, Pabrik Es Jl.
S.Parman dekat St. Thomas
Budha, Hindu, Kristen Ada Kuil Shri
Mariaman
14 Jl. Malaka, Jl. Gaharu,
Jl.Serdang Hindu
15 Glugur, Jl. Bilal, Pulo
Brayan Lr 7, 21,22,23, Sampali, Mabar
Hindu, budha Kuil Shri Mariaman
16 Pasar III Padang Bulan,
Jl Sei Serayu karang Sari Polonia, Tanjung
Sari, Medan Sunggal Hindu, Budha, Islam
Ada Kuil Shri Mariaman
17 Desa Helvetia
Hindu, Budha, Kristen, Katolik
Kuil Shri Mariaman 18
Kampung lalang, Diski Katolik, hindu, Budha,
Islam Kuil Shri Mariaman
Tabel 2.2 : Konsentrasi Pemukiman orang Tamil di Medan dan Sekitannya Sumber: Zulkifli Lubis
2.9.1 Bahasa
Masyarakat Tamil di Sumatera Utara khususnya kota tamil telah beradaptasi dengan masyarakat yang pribumi dari kota medan. Hal itu
dapat dilihat dari mereka telah menguasi bahasa nasional Indonesia, bahkan sebagian mereka ada yang bisa menguasi bahasa daerah atau
bahasa etnis lain selain etnis mereka di kota Medan. Dalam keluarga masyarakat Tamil mereka pada umumnya
menggunakan bahasa Tamil yang sudah di lestarikan sejak turun temurun.
Universitas Sumatera Utara
66
Takari menjelaskan bahwa bahasa Tamil memiliki tiga periode perkembangan yaitu yang pertama bahasa Tamil Kuno antara tahun 200
SM sampai 700 M, kedua adalah bahasa Tamil Tengahan yaitu antara 700 M sampai 1500 M, sedangkan yang ketiga adalah bahasa Tamil Modern
antara tahun 1500 sampai sekarang. Takari 2013 juga menjelaskan tentang keberadaan perkembangan
bahasa Tamil itu sendiri
26
. Bahasa dan aksara Tamil pada umumnya hanya di kuasai oleh generasi tua. bila berkomunikasi antara sesama etnik Tamil,
masyarakat tamul generasi tua umumnya menggunakan bahasa Tamil, sedangkan para generasi muda lebih cenderung menggunakan bahasa
Indonesia dialek Medan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Tamil sendiri bahwa bahsa Tamil akan mengalami
kepupusannya.: Beliau sangat senang karena bisa datang ketanah
kelahirannya yaitu Medan. Beliau selama ini tinggal di daerah jakarta dan berdinas di daerah Jakarta Utara di
komplek TNI AL, dalam kesempatan itu beliau menyampaikan bahwa Bahasa Tamil sekarang sudah
mulai luntur. Bagaimana tidak luntur, terkadang kita sebagai orang tua mulai lupa mengajari anak-anak kita
untuk bebrhasa tamil dalam kehidupan sehari-hari. Beliau juga menyayangkan terjadinya hal tersebut, tidak dapat di
pungkiri juga bahwa terkadang hal itu juga karena kita kesibukan orang tua “kata Weweka”. Bapak Weweka juga
mengatakan bahwa hal itu juga terjadi pada keluarganya, karena beliau berdinas di luar daerah kota Medan dan
Sumatera Utara. Membuta beliau juga tidak sempat mengajarkan bahasa Tamil kepada dua orang anak laki-
lakinya. Pak Weweka memiliki sorang istri asli orang Betawi dimana tentu saja istrinya tidak bisa mengajarkan
kepada anak-anak mereka bahasa tamil saat berada di
26
Muhammad Takari: Makalah, Mengenal Kebudayaan Masyarakat Tamil di Kota Medan. hal 13.
Universitas Sumatera Utara
67
rumah. Tetapi Pak Weweka memiliki harapan besar agar kita selaku orang Tamil bada menuruskan budaya bahasa
Tamil kepada anak dan cucu kita. Karena menurut beliau itu adalah sebuah identitas kita selaku orang Tamil.
Ungkapan Bapak Weweka saat acara Deepavali tahun 2013 Hal ini juga dapat terbukti pada saat penulis menghadiri acara
peresmian pada awal pertengan tahun 2014 lalu. Kuil Baru atau dapat di sebut juga Kumbhabisegam.
Menurut bapak Chandra Bosse Kumbhabisegam adalah sebuah ritual penyucian kuil yang dilakukan
setiap sepuluh taun sekali. Bagi kuil yang baru pertama kali berdiri juga harus melakukan ritual tersebut.
Kuil yang baru di bangun tersebut adalah kuil Hanuman. Hanuman kuil adalah kuil Hanuman pertama yang dibangun di pulau Sumatera.
Dalam pelaksanaanya tersebut, kuil Hanuman di pimpin oleh seorang pendeta yang berasa dari Srilangka. Menurut bapak Chandra Bosse, hal ini
di laukakan karena memang pada dasarnya yang menyucikan kuil harus seorang pendeta yand dapat berbahasa Tamil dan juga menguasi mantra-
mantra berbahasa Tamil.
2.9.2 Sistem Pengetahuan