Model Geographically Weighted Regression GWR Balita Gizi Buruk

Universitas Sumatera Utara

4.4.5 Model Geographically Weighted Regression GWR Balita Gizi Buruk

Aplikasi pemodelan GWR pada penulisan ini memerlukan tahap awal, yaitu menentukan letak geografis tiap kecamatan di Kota Medan Tabel 4.8. Kemudian pengujian asumsi multikolinearitas. fit - lmY~X2+X3+X4+X5+X6, data= script viffit Nilai Variance Inflation Factors VIF pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara variabel prediktor karena nilai VIF kurang dari 10 VIF10. Tabel 4.12 Nilai Variance Inflation Factors VIF Variabel VIF X 2 2,2748 X 3 2,4651 X 4 1,6627 X 5 2,1044 X 6 2,3584 Langkah selanjutnya adalah perhitungan bandwidth. Nilai bandwidth optimum diperoleh dari nilai kriteria Cross Validation CV minimum. Setiap kecamatan mempunyai nilai bandwidth optimum yang berbeda-beda. libraryspgwr librarysp col.bw-gwr.selY~ X2+X3+X4+ X5+X6,coords=cbindevisriwahyuniLintang, evisriwahyuni +Bujur,data=script,adapt=TRUE,gweight=gwr.bisquare gwr1-gwrY~ X2+X3+X4+ X5+X6,data=script,adapt=col.bw,coord=cbindevisriwahyuni Lintang, +evisriwahyuni Bujur,hatmatrix=TRUE,gweight=gwr.bisquare gwr1bandwidth Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Nilai Bandwidth Tiap Kecamatan No Kecamatan Bandwidth 1 Medan Tuntungan 0,1748 2 Medan Johor 0,1386 3 Medan Amplas 0,1495 4 Medan Denai 0,1215 5 Medan Area 0,1165 6 Medan Kota 0,1252 7 Medan Maimun 0,1185 8 Medan Polonia 0,1199 9 Medan Baru 0,1188 10 Medan Selayang 0,1732 11 Medan Sunggal 0,1125 12 Medan Helvetia 0,1003 13 Medan Petisah 0,1102 14 Medan Barat 0,1086 15 Medan Timur 0,1001 16 Medan Perjuangan 0,1225 17 Medan Tembung 0,1023 18 Medan Deli 0,1089 19 Medan Labuhan 0,1503 20 Medan Marelan 0,1239 21 Medan Belawan 0,1749 Nilai bandwidth digunakan untuk membentuk matriks pembobot setiap lokasi ke-i. Pembobot yang dicari dalam penelitian ini sampai u 21 , v 21 yang dapat dilihat pada Lampiran 7. Setelah ditemukan matriks pembobot maka didapatkan taksiran parameter disetiap lokasi ke-i. col.bw - gwr.selY~ X2+X3+X4+ X5+X6, data=script, coords=cbindevisriwahyuni +Lintang, evisriwahyuni Bujur col.gauss - gwrY~ X2+X3+X4+ X5+X6,data= script,coords=cbindevisriwahyuni +Lintang, evisriwahyuni Bujur, bandwidth=col.bw, hatmatrix=TRUE col.gauss Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Nilai Minimum dan Maksimum Estimasi Parameter Model GWR Variabel Nilai Koefisien Parameter Minimum Maksimum Intersep -1,186 -0,849 X 2 0,0016 0,0017 X 3 0,0002 0,0004 X 4 0,00010 0,00012 X 5 0,0049 0,0061 X 6 -0,0190 -0,1408 SSE : 84,05 Tabel 4.14 menunjukkan bahwa estimasi parameter variabel fasilitas pelayanan kesehatan X 6 selalu bernilai negatif untuk setiap kecamatan. Sedangkan estimasi parameter variabel imunisasi lengkap X 2 , vitamin A X 3 , penyakit infeksi ISPA X 4 dan diare X 5 selalu bernilai positif untuk setiap kecamatan. Hasil estimasi parameter model GWR untuk tiap kecamatan ditunjukkan pada Lampiran 9. col.gauss - gwrY~ X2+X3+X4+ X5+X6,data= script,coords=cbindevisriwahyuni Lintang, + evisriwahyuniBujur, bandwidth=col.bw, hatmatrix=TRUE LMZ.F1GWR.testcol.gauss Model GWR merupakan model yang lebih baik dibandingkan dengan model regresi OLS. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai SSE yang lebih kecil yaitu 84,05 dan nilai R 2 yang lebih besar yaitu 69,08.

4.4.6 Pengujian Kesesuaian Model GWR