Universitas Sumatera Utara
bulan, Campak 1x dalam kurun waktu 9-11 bulan dan Hep B1-B3 dalam kurun waktu 0-11 bulan menurut Profil Dinkes Kota Medan Tahun 2013
yang menggambarkan kondisi Tahun 2012. 4. Vitamin A adalah data pemberian vitamin A pada balita 1-4 tahun
sebanyak 2x yaitu sebelum usia 12 bulan dan setelah usia 12 bulan menurut Profil Dinkes Kota Medan Tahun 2013 yang menggambarkan
kondisi Tahun 2012. 5. ISPA adalah data balita yang mengalami penyakit infeksi ISPA menurut
Profil Dinkes Kota Medan Tahun 2013 yang menggambarkan kondisi Tahun 2012.
6. Diare adalah data balita yang mengalami penyakit infeksi diare menurut Profil Dinkes Kota Medan Tahun 2013 yang menggambarkan kondisi
Tahun 2012. 7. Fasilitas Pelayanan kesehatan adalah data fasilitas pelayanan kesehatan
yang tersedia menurut Profil Dinkes Kota Medan Tahun 2013 yang menggambarkan kondisi Tahun 2012.
3.6 Aspek Pengukuran
Ukuran variabel yang digunakan yaitu dalam bentuk numerik. a.
Variabel Dependen Gizi buruk
Ukuran: Angka mutlak gizi buruk pada balita per kecamatan Skala ukur : Rasio
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari Profil Dinkes Kota Medan Tahun 2013 yang menggambarkan kondisi Tahun 2012
b. Variabel Independen
1. ASI Eksklusif
Ukuran: Angka mutlak balita yang mendapatkan ASI eksklusif per kecamatan
Skala ukur : Rasio diperoleh dari Profil Dinkes Kota Medan Tahun 2013 yang
menggambarkan kondisi Tahun 2012 2.
Imunisasi Lengkap Ukuran: Angka mutlak balita yang mendapatkan imunisasi lengkap
per kecamatan Skala ukur : Rasio
diperoleh dari Profil Dinkes Kota Medan Tahun 2013 yang menggambarkan kondisi Tahun 2012
3. Vitamin A
Ukuran: Angka mutlak balita yang mendapatkan Vitamin A 2x per kecamatan
Skala ukur : Rasio diperoleh dari Profil Dinkes Kota Medan Tahun 2013 yang
menggambarkan kondisi Tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
4. ISPA
Ukuran: Angka mutlak balita yang mengalami penyakit infeksi ISPA per kecamatan
Skala ukur : Rasio diperoleh dari Profil Dinkes Kota Medan Tahun 2013 yang
menggambarkan kondisi Tahun 2012 5.
Diare Ukuran: Angka mutlak balita yang mengalami penyakit infeksi diare
per kecamatan Skala ukur : Rasio
diperoleh dari Profil Dinkes Kota Medan Tahun 2013 yang menggambarkan kondisi Tahun 2012
6. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ukuran : Angka mutlak fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia per kecamatan
Skala ukur : Rasio diperoleh dari Profil Dinkes Kota Medan Tahun 2013 yang
menggambarkan kondisi Tahun 2012
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang ada akan dianalisis menggunakan analisis regresi spasial dengan menggunakan model Geographically Weighted Regression GWR. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut Lestari, 2011:
Universitas Sumatera Utara
1. Mendeskripsikan kejadian balita gizi buruk dan faktor-faktor yang
memengaruhinya di Kota Medan. 2.
Menyusun model regresi kejadian balita gizi buruk di Kota Medan dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi pola hubungan antara variabel kejadian balita gizi buruk
dan masing-masing variabel independen, dengan metode analisis korelasi pearson dan diagram pencar.
b. Memeriksa multikolinearitas antara variabel-variabel independen dengan
memeriksa nilai variance inflation factor VIF. c.
Mendapatkan model regresi linier OLS antara variabel dependen dan independen.
d. Melakukan uji parameter regresi linier OLS secara serentak dan parsial serta
uji asumsi residual. e.
Menganalisis model GWR dengan langkah-langkah sebagai berikut. i.
Menentukan ui dan vi berdasarkan garis lintang selatan dan garis bujur timur untuk setiap kecamatan di Kota Medan.
ii. Menghitung jarak euclidian antar lokasi pengamatan berdasarkan posisi
geografis. Jarak euclidian antara lokasi i yang terletak pada koordinat ui ,vi terhadap lokasi j yang terletak pada koordinat uj,vj.
Perhitungan ini dilakukan untuk seluruh lokasi pengamatan. iii.
Menentukan bandwidth optimum berdasarkan kriteria nilai Cross Validation CV minimum.
Universitas Sumatera Utara
iv. Menghitung matriks pembobot dengan menggunakan fungsi kernel
gaussian. v.
Mengestimasi parameter model GWR dengan menggunakan bandwidth optimum.
vi. Membandingkan hasil regresi linier OLS dan GWR dengan kriteria R
2
dan Sum Squares Error SSE. vii.
Melakukan uji goodness of fit pada model GWR. viii.
Melakukan uji signifikansi parameter. ix.
Mendapatkan model GWR kejadian balita gizi buruk.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Kota Medan
4.1.1 Geologi
Kota Medan merupakan salah satu dari 33 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km
2
. Kota ini merupakan pusat pemerintahan Daerah Tingkat II Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Deli Serdang di sebelah utara, selatan, barat dan timur. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat
pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli.
4.1.2 Letak
Kota Medan terletak antara 3 27’- 3
47’ Lintang Utara dan 98 35’- 98
44’ Bujur Timur, dan menurut topografinya berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut.
4.1.3 Batas
Adapun batas wilayah Kota Medan adalah: Sebelah Utara
: Kabupaten Deli Serdang Sebelah Selatan : Kabupaten Deli Serdang
Sebelah Timur : Kabupaten Deli Serdang
Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang