commit to user
III-6 2 Komposisi sekam dan jumlah perekat bersifat kuantitatif
4 Menentukan banyaknya level nilai dari setiap faktor yang diuji. a Banyaknya level yang diuji dari setiap faktor :
1 Faktor jenis kertas A terdiri dari dua level, yaitu kertas HVS A
1
, dan kertas koran A
2
. 2 Faktor komposisi sekam B terdiri dari tiga level, yaitu 10
sekam, 15 sekam, dan 20 sekam. 3 Faktor jumlah perekat C terdiri dari tiga level, yaitu 6 PVAc,
9 PVAc, 12 PVAc. b Level-level dari semua faktor dipilih secara fixed.
5 Menentukan jenis desain eksperimen yang dipakai. Dalam tahap ini dilakukan penentuan teknik desain eksperimen yang
digunakan. Teknik desain eksperimen yang dipilih yaitu Factorial Experiment Completely Randomized Design. Desain ini digunakan
karena eksperimen ini terdiri dari tiga faktor, yaitu faktor jenis kertas A, faktor komposisi sekam B, dan faktor jumlah perekat C.
a Desain eksperimen yang dipakai adalah Factorial Experiment Completely Randomized Design
b Tabulasi Factorial Experiment Completely Randomized Design adalah seperti tabel 3.1.
Tabel 3.1. Factorial experiment completely randomized design 2x3x3
Perekat Jenis Kertas
HVS a
1
Koran a
2
10 sekam
b
1
15 sekam
b
2
20 sekam
b
3
10 sekam
b
1
15 sekam
b
2
20 sekam
b
3
6 PVAc c
1
A
1
B
1
C
1
A
1
B
2
C
1
A
1
B
3
C
1
A
2
B
1
C
1
A
2
B
2
C
1
A
2
B
3
C
1
9 PVAc c
2
A
1
B
1
C
2
A
1
B
2
C
2
A
1
B
3
C
2
A
2
B
1
C
2
A
2
B
2
C
2
A
2
B
3
C
2
12 PVAc c
3
A
1
B
1
C
3
A
1
B
2
C
3
A
1
B
3
C
3
A
2
B
1
C
3
A
2
B
2
C
3
A
2
B
3
C
3
c. Tahap Desain Design Phase
1 Menentukan jumlah observasi atau jumlah replikasi, masing-masing kombinasi dilakukan lima kali pengukuran.
2 Urutan eksperimen : secara random.
commit to user
III-7 Urutan
eksperimen ditentukan
secara random
complete randomization seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.2. misal
eksperimen ke-1 dilakukan pada komposit dengan bahan kertas koran, komposisi sekam 15 dan menggunakan 9 PVAc.
Tabel 3.2. Urutan eksperimen factorial experiment completely
randomized design 2x3x3
Perekat Jenis Kertas
HVS a
1
Koran a
2
10 sekam
15 sekam
20 sekam
10 sekam
15 sekam
20 sekam
b
1
b
2
b
3
b
1
b
2
b
3
6 PVAc c
1
90 84
35 65
44 25
69 15
43 59
22 1
31 46
87 9
29 76
20 11
24 81
27 6
49 56
2 75
61 38
9 PVAc c
2
72 74
67 89
13 5
80 4
48 73
66 30
28 40
88 82
86 23
83 19
70 21
57 42
54 47
41 71
53 37
12 PVAc c
3
77 68
63 33
78 50
64 58
32 26
3 7
52 34
36 12
17 62
51 8
18 55
60 10
39 14
16 45
79 85
3 Menentukan Hipotesis yang diuji Hipotesis umum yang diajukan dalam eksperimen ini adalah faktor
yang berpengaruh terhadap gaya kekuatan impak komposit kertas- sekam, dimana faktor tersebut mungkin berdiri sendiri ataupun
berinteraksi dengan faktor yang lain. Hipotesis umum ini disebut sebagai hipotesis satu H
1
. Adapun hipotesis nol dari eksperimen dalam penelitian ini adalah:
a Faktor Utama 1 H
01
: 閸
挐
= 0
commit to user
III-8 Perbedaan jenis kertas tidak menimbulkan pengaruh yang
signifikan terhadap besarnya nilai kekuatan impak . 2 H
02
: 閸
4
= 0 Perbedaan komposisi sekam tidak menimbulkan pengaruh
yang signifikan terhadap nilai kekuatan impak . 3 H
03
: 閸
5
= 0 Perbedaan jumlah perekat tidak menimbulkan pengaruh yang
signifikan terhadap besarnya nilai kekuatan impak . b Interaksi Dua Faktor
1 H
04
: 閸
挐4
= 0 Perbedaan interaksi desain jenis kertas dan komposisi sekam
tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap besarnya nilai kekuatan impak.
2 H
05
: 閸
挐5
= 0 Perbedaan interaksi jenis kertas dan jumlah perekat tidak
menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap besarnya kekuatan impak.
3 H
06
: 閸
45
= 0 Perbedaan interaksi komposisi sekam dan jumlah perekat
tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap besarnya kekuatan impak.
c Interaksi Tiga Faktor 4 H
07
: 閸
挐45
= 0 Perbedaan interaksi desain jenis kertas , komposisi sekam
dan jumlah perekat tidak menimbulkan pengaruh yang
signifikan terhadap besarnya kekuatan impak.
3.3 TAHAP PEMBUATAN SPESIMEN