commit to user
II-13
b. Patahan Pengujian Kekuatan Impak
Terdapat dua jenis patahan pada suatu benda yaitu ductile ulet dan brittle rapuh. Klasifikasi ini berdasarkan kemampuan material dalam
menerima deformasi plastik. Bila digambarkan maka patahan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
a b c
Gambar 2.9. a Patahan ulet dengan patahan berada di tengah pusat b Patahan
cukup ulet c Patahan rapuh
Sumber : Callister., 2007
c. Kekuatan Impak
Kekuatan material komposit terhadap beban kejut dapat diketahui dengan melakukan uji impak pada material komposit tersebut. Dengan uji impak ini
dapat diketahui tingkat kegetasan atau ketangguhan dari material. Kekuatan impak material komposit rata-rata masih dibawah kekuatan impak logam.
Kekuatan impak komposit sangat bergantung pada ikatan antar penyusun material komposit tersebut. Semakin kuat ikatan tersebut maka akan semakin
tinggi pula kekuatan impaknya. Besarnya energi yang diperlukan pendulum untuk mematahkan spesimen
material komposit dihitung dengan persamaan 2.2. Shackleford, 1992 E
=W.R.[cosβ-cosα - cos α-cosα
畘 畘 畘′
] ........................ 2.2
Keterangan : E
= energi serapenergi yang diperlukan pendulum untuk mematahkan
commit to user
II-14 spesirnen, Joule
W = berat pendulum, N R
= jarak antara pusat gravitasi dan sumbu pendulum, m α = sudut pendulum sebelurn diayunkan
β = sudut ayunan pendulum setelah mematahkan spesimen α = sudut ayunan pendulum tanpa spesimen
Setelah diketahui besarnya energi yang diperlukan pendulum untuk mematahkan spesimen, maka besamya kekuatanenergi impak dapat dihitung
dengan persamaan 2.4.Shackleford, 1992 Kekuatan lmpak =
........................ 2.3 Keterangan :
E = energi serap, Joule
A = luas penampang spesimen uji impak, mm
2
2.1.8 Pengujian Serap Bunyi
a. Absorpsi
Sesuai dengan karakteristik materialnya, sebuah bidang batas selain dapat memantulkan kembali gelombang bunyi yang datang, juga dapat menyerap
gelombang bunyi. Tingkat penyerapan suatu material ditentukan oleh koefisien serapkoefisien absorpsi material tersebut. Meskipun karakteristik material
tidak berubah, koefisien absorpsi material dapat berubah, menyesuaikan dengan frekuensi bunyi yang datang. Adapun koefisien absorpsi adalah angka
yang menunjukkan jumlahproporsi dari keseluruhan energy bunyi yang datang yang mampu diserap oleh material tersebut. Mediastika, 2005
Koerisien absorpsi α 諈 祰
a� ྠ ྠĖ 됃 � 捸됃ྠĖ�ਆ
�a ྠ ྠĖ 됃
�Ė� 捸� � Nilai maksimum
α adalah 1 untuk permukaan yang menyerap mengabsorpsi sempurna, dan minimum adalah 0 untuk permukaan yang
memantulkan merefleksi sempurna. Oleh karena kemampuan absorpsi suatu material berubah-ubah sesuai frekuensi yang ada, maka ada beberapa jenis
absorber yang sengaja diciptakan untuk bekerja efektif pada frekuensi tertentu.Adapun jenis-jenis absorber yang umumnya dijumpai adalah
Mediastika, 2005:
commit to user
II-15 a. Material berpori
Penyerap yang terbuat dari material berpori bermanfaat untuk menyerap bunyi yang berfrekuensi tinggi, sebab pori-porinya yang kecil
sesuai dengan besaran panjang gelombang bunyi yang datang. Material berpori efektif untuk menyerap bunyi berfrekuensi di atas 1000 Hz.
Material berpori yang banyak digunakan adalah: soft-board, selimut akustik, dan acoustic tiles.
b. Panel penyerap Penyerap ini terbuat dari lembaran-lembaran atau papan yang
mungkin saja tidak memiliki permukaan bepori. Panel semacam ini cocok untuk menyerap bunyi yang berfrekuensi rendah.
c. Rongga penyerap Penyerap semaca ini disebut juga Helholtz resonator, sesuai dengan
nama penemunya. Rongga penyerap bermanfaat untuk menyerap bunyi pada frekuensi khusus yang telah diketahui sebelumnya. Rongga penyerap
terdiri dari sebuah lubang sempit yang diikuti dengan ruang tertutup di belakangnya. Penyerap semacam ini sangat efektif bekerja pada frekuensi
yang telah ditentukan dengan jalan menyerap atau ‘menangkap’ bunyi yang datang masuk ke dalam rongga tersebut.
Nilai Koefisien Serap bunyi biasanya disajikan dalam bentuk oktaf band dengan frekuensi 125 Hz, 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz dan 2000 Hz .Jika
pengkuran nilai koefisien absorpsi dilakukan pada Frekuensi 250 Hz diberikan notasi L, Frekuensi 500 Hz atau 1000 Hz diberikan notasi M, frekuensi 2000
Hz atau 4000 Hz diberikan notasi L. Nilai koefisien serap bunyi digolongkan menjadi beberapa kelas ISO 11654, 1997:
Tabel 2.2.
Kelas koefisien absorpsi
Sound Absorption Class α
A 0,90 ; 0,95 ; 1,00
B 0,80 ; 0,85
C 0,60 ; 0,65 ; 0,70 ; 0,75
D 0,30 ; 0,35 ; 0,40 ; 0,45 ; 0,50 ; 0,55
E 0,25 ; 0,20 ; 0,15
Not Classified 0,10 ; 0,05 ; 0,00
Sumber : ISO 11654. 1997
commit to user
II-16
b. Prosedur Pengujian