WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Tahap pra eksperimen

commit to user III-3

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan mulai dari tanggal 25 Februari 2010. Tempat Penelitian terdiri dari tiga tempat yaitu tempat pembuatan spesimen, tempat uji impak spesimen dan tempat uji serap bunyi spesimen. Tempat-tempat tersebut ialah sebagai berikut: a. Tempat pembuatan spesimen : Laboratorium Material Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta b. Tempat uji impak spesimen : Laboratorium Ilmu Logam Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta c. Tempat uji serap bunyi spesimen : Laboratorium Akustik Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta

3.2 TAHAP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENELITIAN

3.2.1 Orientasi Penelitian

Orientasi penelitian berfungsi sebagai pengenalan terhadap penelitian yang akan dilakukan, penunjang data berupa data sekunder apabila memang diperlukan, serta dapat sebagai asumsi sebuah penelitian. Berikut ini adalah orientasi penelitian pada penelitian ini: a. Sebaran serat pada komposit merata pada seluruh bagian karena telah dilakukan pencampuran dengan memakai mixer selama 5 menit. b. Selama proses penekanan, distribusi gaya-gaya tekan yang mengenai permukaan bidang tekan spesimen sama karena pengepresan dilakukan dengan sebuah bidang datar untuk pendistribusian tegangan.

3.2.2 Perancangan Eksperimen

Perancangan eksperimen terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap pra eksperimen, tahap perencanaan planning phase dan tahap perancangan design phase. commit to user III-4

a. Tahap pra eksperimen

Tahap pra eksperimen diperlukan untuk menentukan faktor dan level eksperimen serta metode pembuatan spesimen. Faktor dan level dari penelitian ini didasarkan pada jurnal penelitian terdahulu serta disesuaikan dengan kondisi lapangan setelah terlebih dahulu melakukan metode trial dalam pembuatan spesimen. Berikut adalah proses penentuan faktor dan level dalam penelitian ini: 1 Penentuan level-level faktor jenis kertas berdasar penelitian yang dilakukan oleh A.H. Grigoriou 2003 yang memvariasikan jenis kertas, yaitu kertas koran, HVS dan majalah. Pada akhir penelitiannya disimpulkan bahwa kertas majalah merupakan bahan yang paling kecil kekuatannya karena kemampuan rekat antar seratnya rendah. Berdasar penelitian tersebut, maka hanya jenis kertas koran dan HVS yang akan diteliti. 2 Penentuan level-level faktor komposisi sekam berdasar penelitian yang dilakukan oleh Yang dkk 2004, melakukan penelitian tentang komposit polypropylene-serbuk sekam padi dengan fraksi berat serat 10, 20, 30 dan 40. Sekam padi dalam penelitian ini tetap dibiarkan dalam bentuk butiran tanpad dibuat menjadi serbuk, untuk tetap menjaga kemampuan meredam bunyi, karena sekam dalam bentuk butiran tetap mempunyai rongga udara. Level yang dipakai adalah 10, 15 dan 20. Level 30 dan 40 tidak dipakai karena pada saat trial, komposit terlalu mudah patah. Level 15 dipakai untuk melihat kenaikan dan penurunan nilai kekuatan impak dengan lebih jelas. 3 Penentuan level-level faktor jumlah perekat berdasar penelitian yang dilakukan oleh Ganguly 2009 yang melakukan penelitian tentang komposit dari batang rumput alang-alang dengan menggunakan perekat berupa PVAc dengan variasi jumlah PVAc 6, 9, dan 12 . Setelah mendapatkan faktor dan level dari penelitian, maka dilakukan trial pembuatan spesimen untuk mendapatkan metode yang paling baik yang meliputi penentuan berat komposit, lama pengadukan dan jumlah air sebagai media pencampur. Berikut ini adalah trial pembuatan spesimen yang meliputi: commit to user III-5 1 Berat komposit ditentukan dari berat kertas-sekam sebesar 90 gr, sedangkan jumlah perekat ialah di luar dari fraksi berat kertas-sekam 90 gr. Berat kertas sekam dipilih 90 gr karena pada trial 100 gr, dongkrak sudah tidak mampu mengepres komposit menjadi setebal 1 cm standar ASTM D 5942. 2 Penentuan jumlah air dilakukan dengan percobaan perbandingan massa air dan kertas sebanyak 1:1, 2:1, 3:1, 4:1 dan 5:1. Kondisi optimal didapat dari perbandingan air dan kertas sebanyak 4:1. Pada perbandingan tersebut, posisi air tepat membasahi seluruh kertas. Perbandingan 5:1 tidak digunakan dikarenakan pada kondisi tersebut jumlah air terlalu banyak, sehingga dikhawatirkan semakin banyak kandungan perekat alami kertas yang ikut terbuang saat proses pengepresan. 3 Lama pengadukan ditentukan dalam waktu 5 menit karena dipandang telah mampu mencampur kertas, sekam dan PVAc.

b. Tahap Perencanaan Planning Phase