Fraksi Berat Komposit Material Pengisi Filler

commit to user II-10 kombinasi yang diperoleh pasti akan berbeda. Prinsip yang mendasari rancangan, pengembangan dan penggunaan dari komposit adalah pemakaian komponen yang berlainan untuk mendapatkan kombinasi sifat-sifat dan atau nilai-nilai sifat yang berbeda dengan sifat masing-masing komponen. Dari faktor utama diatas, secara nyata terlihat bahwa sifat individu yang dimiliki oleh material penyusun sangatlah penting. Sifat ini sebagian besar akan menentukan sifat-sifat dari produk komposit. Meskipun, seperti yang sudah kita ketahui, hubungan dari material penyusun akan menghasilkan sifat-sifat baru, dan sifat-sifat gabungan dari komposit ini berasal dari sifat-sifat individu material penyusun itu sendiri. Karakteristik struktural dan geometrikal dari material penyusun juga memberikan kontribusi yang penting pada sifat komposit. Bentuk dan ukuran, susunan struktur dan distribusi, dan jumlah relatif dari material penyusun merupakan faktor utama yang memberikan kontribusi pada kualitas komposit secara keseluruhan.

2.1.6 Fraksi Berat Komposit

Jumlah kandungan serat atau material pengisi filler dalam komposit yang biasa disebut fraksi volume atau fraksi berat merupakan hal yang menjadi perhatian khusus pada komposit penguatan serat maupun komposit dengan material pengisi. Salah satu elemen kunci dalam analisa mikromekanik komposit adalah karakteristikisasi dari volume atau berat relatif dari material penyusun. Persamaan mikromekanik meliputi fraksi volume dari material penyusun, tapi pengukuran secara aktual sering berdasarkan pada fraksi berat Gibson, 1994. Fraksi berat adalah perbandingan antara berat material penyusun dengan berat komposit. Fraksi berat material penyusun dapat dihitung dengan persamaan 2.1. 獨됃 諈 .................................... 2.1 Keterangan : wi = fraksi berat, i. material penyusun. Wi = berat, i. material penyusun, gr We = berat komposit, gr commit to user II-11 2.1.7 Pengujian Impak a. Teknik Pengujian Kekuatan Impak Terdapat Dua buah standar tes pengujian untuk uji impak yaitu Charpy dan Izod. Teknik Pengujian Impak Charpy ialah teknik yang paling sering digunakan di Amerika Serikat. Ukuran dan bentuk spesimen untuk uji impak charpy dan izod ialah sama dan ditunjukkan oleh gambar 2.6a. Prosedur pengujian kekuatan impak dan posisi peletakan spesimen ditunjukkan oleh gambar 2.6b. Pengujian dilakukan dengan melepaskan beban pendulum dari ketinggian h dari pengunci yang ada pada alat penguji sehingga terjadi ayunan dari beban yang akan mematahkan spesimen. Pendulum akan berayun sehingga mencapai h’ dimana nilainya lebih kecil dari h, nilai inilah yang diserap benda uji yang merupakan nilai kekuatan impak spesimen. Perbedaan uji impak charpy dan impak izod hanyalah terletak pada peletakan spesimen seperti yang ditunjukkan gambar a. Variabel seperti ukuran dan bentuk spesimen, bentuk dan kedalaman takik akan mempengaruhi nilai dari kekuatan impak. commit to user II-12 Gambar 2.8. a Dimensi spesimen uji impak b Peletakan spesimen uji impak dan mekanisme pengujian impak Sumber : Callister, 2007 commit to user II-13

b. Patahan Pengujian Kekuatan Impak