b. Formalisasi kesepakatan, dibuat dalam perjanjian tertulis vide:
Pasal 1851 KUHPerdata, Pasal 6 ayat 7 UU No.30 Tahun 1999. 7.
Formulasi Kesepakatan
8. Prinsip Negosiasi antara lain Indentifikasi kepentingan atau kebutuhan
anda, Berspekulasi dengan kepentingan kebutuhan pihak lain, Bangunlah kontak hubungan pertama dan suasana yang kondusif, Sampaikan tujuan
dan arti penting negosiasi, Mulailah bernegosiasi dengan cara saling memberitahukan kepentingan anda ungkapkan dan dengarkan, Bingkailah
masalah sebagai tujuan bersama untuk mempertemukan kebutuhan pihak-
pihak terkait 9.
Keuntungan dalam melakukan negosiasi, meliputi :
a. menciptakan pengertian yang lebih baik mengenai pandangan pihak
lawan; b.
mempunyai kesempatan untuk mengutarakan pikiran atau isi hati dengan didengarkan oleh pihak lawan;
c. memungkinkan penyelesaian masalah secara bersama-sama
joint problem solving
; d.
mengupayakan solusi terbaik yang dapat dipercayai, diterima, dan dijalankan kedua belah pihak;
e. dalam mengambil keputusan, para pihak tidak terikat pada kebenaran
fakta-fakta yang terjadi atau masalah penegakan hukum; f.
dapat diadakan dan diakhiri sewaktu-waktu apabila dikehendaki;
10. Kekurangan dalam melakukan negosiasi, meliputi :
a. Tidak dapat berjalan baik tanpa kemauan dan itikad baik para pihak
untuk bernegosiasi dan melakukan konsesi; b.
Tidak akan efektif apabila tidak dilakukan oleh pihak-pihak yang mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan;
c. Sulit berjalan baik apabila para pihak berada dalam situasi atau posisi
yang tidak seimbang atau berat sebelah misalnya jika salah satu pihak mempunyai kedudukan atau kekuatan yang jauh lebih besar;
d. Dapat membuka rahasia mengenai kekuatan atau kelemahan salah satu pihak;
e. Mungkin membuat kesepakatan yang kurang menguntungkan
16
;
16
http:digilib.petra.ac.id, diakses 22 April 2010,
BAB III DESKRIPSI LEMBAGAINSTANSI
A. Sejarah Umum PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau PT. TELKOM merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN di bawah naungan Departemen Komunikasi dan
Informasi Infokom yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum dalam dan luar negeri. Keberadaan PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. tidak terlepas dari sejarah panjang pertelekomunikasian Indonesia yang dimulai dengan Badan Usaha bernama
Post en Telegraafdients
yang didirikan dengan
Staatsblad
No. 52 Tahun 1884. Penyelenggaraan telekomunikasi di Hindia Belanda waktu itu pada
mulanya oleh swasta. Bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38 Perusahaan Telekomunikasi dan pada tahun 1906, semua perusahaan tersebut diambil alih
oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan berdasarkan
Staatsblad
No. 395 Tahun 1906. Sejak itu berdirilah
Post Telegraaf en Telefoondients
atau disebut PTT-
Dients
. PTT-
Dients
yang ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasar
Staatsblad
No. 419 Tahun 1927 tentang
Indonesische Bedrijven Wet
IBW atau Undang-Undang Perusahaan Negara. Jawatan PTT ini berlangsung sampai
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Perppu No. 19 Tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia tentang persyaratan suatu
Perusahaan Negara dan PTT-
Dients
memenuhi syarat untuk tetap menjadi suatu
33