Arti logo, Kredo dan Mascot PT. TELKOM

Dari perubahan ini, diharapkan image Telkom yang berada paling bawah dan terkesan bahwa brand-nya terlalu generic dan dalam posisi diantara tangible dan intagibles akan minimal menyamai BT nomer 1 dari sisi brand. Kredo PT Telekomunikasi Indonesia “The World In Your Hand” Gambar 2.2 New Kredo PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Sumber : www.telkom.com 2009 Arti New Kredo: menandakan bahwa perubahan Telkom mengikuti dunia yang terus berkembang. Maskot Be Bee Gambar 2.3 Gambar mascot PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Sumber : www.telkom.com 2009 Arti maskot : a. Antena lebah sensitive terhadap segala keadaan dan perubahan b. Mahkota Kemenangan c. Mata yang tajam dan cerdas d. Sayap lincah dan praktis e. Tangan kuning memberikan karya yang terbaik Filosofi Dibalik dan Prilaku Be Bee Lebah tergolong makhluk sosial yang senang berkerja sama, pekerja keras mempunyai keistimewaan berupa pembagian peran operasinal dan fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal tarhadap kelompok terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya, maka akan menyerang bersama bila mengganggu. Lebah memiliki potensi yang baik berupa tubuh yang sehat, liat dan kuat sehingga bisa bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandang jauh kedepan dengan merancang bangunan sarang yang kuat dan koofisien, berproduksi, berkembang biak dan menyiapkan persediaan makananan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan penggambaran insan TELKOM Indonesia.

D. Tata Kelola Perusahaan

TELKOM berkewajiban mematuhi peraturan Bapepam-LK serta SEC. TELKOM senantiasa berkomitmen untuk menerapkan kebijakan serta praktik- praktik tata kelola perusahaan berdasarkan standar pasar modal internasional. TELKOM menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik atau Good Corporate Governance “GCG” untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas kepada para stakeholder dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggannya. TELKOM telah memenuhi kewajiban untuk melakukan penilaian terhadap ICFR sebagaimana dipersyaratkan dalam Sarbanes Oxley Act “SOA” Section 404. Kewajiban ini berlaku bagi perusahaan AS dan perusahaan asing yang terdaftar di SEC. Komitmen atas kepatuhan TELKOM terhadap implementasi SOA dan GCG telah tercermin dalam beberapa penerapan penanganan masalah dan kebijakan, seperti: pembentukan unit yang menangani bisnis proses SOA dibawah Direktorat compliance Risk Management, penetapan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi yang terkait dengan tugas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian internal perusahaan penentuan tingkat pengendalian internal perusahaan dan pencapaian target yang tepat, penerapan kewajiban bagi para pejabat tinggi untuk melakukan evaluasi, perencanaan dan pengendalian internal serta bertanggung jawab penuh atas hasil tindakan sesuai lingkup tugasnya; perancangan kebijakan dan prosedur pengendalian keterbukaan informasi; pendokumentasian, pelaporan dan penyampaian hasil evaluasi efektivitas ICFR dan hasil self assessment secara tertulis setiap triwulan. TELKOM menerapkan pengelolaan pengendalian internal perusahaan melalui tiga tahap, yaitu: pengendalian internal pada tingkat entitas entity level , pengendalian internal tingkat transaksional transactional level dan pengendalian internal berbasis teknologi informasi. Tahapan dalam penerapan