Teknik - Teknik Negosiasi

7. Tahap-Tahap Negosiasi

Tahapan dalam kita melakukan negosiasi dengan pihak lain antara lain : 1. Negosiator mulai membuka kontak satu sama lain. 2. Negosiator mengembangkan mengatur posisi, dengan membicarakan kekuatan kasus yang ada untuk dinegosiasikan. 3. Menentukan posisi pembuka: a. Maximalist , meminta sesuatu lebih dari yang sesungguhnya. b. Equitable, posisi fair bagi dua belah pihak. c. Integrative, pencarian solusi untuk kepentingan bersama . 4. Orientasi dan Mengatur Posisi a. Para pihak saling memberikan argumentasi. b. Berusaha mengetahui posisi yang sesungguhnya real position dari pihak lawan. c. Kekuatan dan kelemahan masing-masing mulai terlihat. d. Saling meminta dan memberi konsesi. e. Kondisi mendekati batas waktu deadlines , menurut Pasal 6 ayat 2 UU No.30 Tahun 1999 maksimal 14 hari harus selesai. f. Harus saling memberi isyarat tentang konsesi dan alternatif baru apa dan bagaimana yang sebaiknya dikembangkan. 5. Berargumentasi 6. Keadaan darurat dan kritis a. Setelah berhasil mencapai kesepakatan, para pihak menyiapkan rincian akhir kesepakatan. b. Formalisasi kesepakatan, dibuat dalam perjanjian tertulis vide: Pasal 1851 KUHPerdata, Pasal 6 ayat 7 UU No.30 Tahun 1999. 7. Formulasi Kesepakatan

8. Prinsip Negosiasi antara lain Indentifikasi kepentingan atau kebutuhan

anda, Berspekulasi dengan kepentingan kebutuhan pihak lain, Bangunlah kontak hubungan pertama dan suasana yang kondusif, Sampaikan tujuan dan arti penting negosiasi, Mulailah bernegosiasi dengan cara saling memberitahukan kepentingan anda ungkapkan dan dengarkan, Bingkailah masalah sebagai tujuan bersama untuk mempertemukan kebutuhan pihak- pihak terkait 9. Keuntungan dalam melakukan negosiasi, meliputi : a. menciptakan pengertian yang lebih baik mengenai pandangan pihak lawan; b. mempunyai kesempatan untuk mengutarakan pikiran atau isi hati dengan didengarkan oleh pihak lawan; c. memungkinkan penyelesaian masalah secara bersama-sama joint problem solving ; d. mengupayakan solusi terbaik yang dapat dipercayai, diterima, dan dijalankan kedua belah pihak; e. dalam mengambil keputusan, para pihak tidak terikat pada kebenaran fakta-fakta yang terjadi atau masalah penegakan hukum; f. dapat diadakan dan diakhiri sewaktu-waktu apabila dikehendaki;