perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10 sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Syaiful Bahri
Djamarah, 2002: 15-16
2. Model Pembelajaran Kooperatif a. Hakikat Model Pembelajaran
bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertin
merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan ajaran guru dapat
membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide.
Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan landasan praktek pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar
yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas.
b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif
Cooperative learning dirumuskan sebagai kegiatan pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif-efisien, ke
arah mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling membantu sharing sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif survive
Anita Lie 2008: 12, cooperative learning adalah sistem pengajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11 memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa
dalam tugas-tugas terstruktur. Slavin 2008: 4 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan
kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa student oriented. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang heterogen, kelompok heterogen dibentuk
dengan memperhatikan keberagaman gender, agama, suku, serta kemampuan akademis.
Cooperative learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena dalam model cooperative learning
terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interdependensi yang efektif di antara anggota kelompok Salvin dan Stahl dalam Etin Solihatin dan Rahardjo,
2008: 4 Johnson dalam Isjoni 2009: 23-
Cooperative learning juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan
berpikir kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba berbagai informasi, belajar menggunakan sopan santun, meningkatkan motivasi siswa, memperbaiki
sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta mem
Dalam Agus Suprijono 2009: 58, Roger dan David Johnson menyatakan Karena untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran kooperatif, suatu
pembelajaran harus menerapkan lima unsur, yaitu: 1 Positive interdependence saling ketergantungan positif
2 Personal responsibility tanggung jawab perseorangan 3 Faca to face promotive interaction interaksi promotif
4 Interpersonal skill komunikasi antar anggota 5 Group processing pemrosesan kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12 Beberapa ciri dari cooperative learning menurut Isjoni 2009: 20 adalah
sebagai berikut: 1 Setiap anggota memiliki peran
2 Terjadi hubungan interaksi langsung di antar siswa 3 Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-
teman kelompoknya 4 Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal
kelompok 5 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Stahl dan Slavin dalam Isjoni 2008: 83-85 mengemukakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
1 Merancang rencana program pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
2 Merancang lembar observasi kegiatan siswa secara bersama dalam konteks kelompok-kelompok kecil.
3 Dalam melakukan observasi terhadap kegiatan siswa, guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun secara kelompok baik dalam
memahami materi maupun mengenal sikap dan perilaku siswa selama kegiatan belajar.
4 Guru memberikan kesempatan pada siswa dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif