Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

97

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan dengan metode distribusi normal, debit andalan pada bendung Namu Sira-sira terkecil terjadi pada bulan september periode pertama sebesar 7,779 m³dtk dan debit terbesar terjadi pada bulan januari periode pertama sebesar 17,64 m³dtk. Namun debit andalan tersebut tidaklah seluruhnya dapat digunakan untuk kegiatan pertanian karena kapasitas saluran irigasi yang hanya 5,9 m³dtk. Sehingga dalam studi optimasi ini nilai debit andalan yang digunakan mengairi lahan irigasi yang berjumlah 3654 Ha adalah 5,9 m³dtk. Dalam studi ini awal tanam direncanakan dimulai pada bulan Februari dengan 2 kali musim tanam. Jenis tanaman yang direncanakan adalah padi dengan umur 105 hari, jagung dengan umur 95 hari dan kacang tanah dengan umur 110 hari. Untuk tanaman padi disyaratkan luas tanam dalam satu tahun adalah 3124 Ha sesuai dengan target yang diberikan pemerintah. Dalam perncanaan luas lahan irigasi yang ada dibagi menjadi tiga golongan untuk mengurangi beban puncak pemakaian air. Musim tanam pertama dimulai pada bulan Februari dan berakhir pada bulan Juli periode kedua, sedangkan musim tanam kedua dimulai pada bulan Agustus periode pertama sampai bulan Januari periode pertama. Awal pertanaman bagi setiap jenis komoditas pada satu musim tanam adalah sama walaupun umur tanaman berbeda. Kebutuhan air tanaman di hitung per 15 hari sesuai dengan umur tanaman. Berdasarkan perhitungan kebutuhan air diketahui bahwa untuk musim tanam pertama kebutuhan air maksimum tanaman padi adalah 1,96 ltrdtkHa, jagung 0,13 ltrdtkHa. Untuk musim tanam kedua tanaman yang direncanakan tanam hanya tanaman padi dan jagung dengan kebutuhan air maksimum tanaman padi 1,27 ltrdtkHa. Universitas Sumatera Utara 98 Dari hasil perhitungan diketahui bahwa intensitas tanam dan penggunaan air untuk setiap musim tanam dapat mencapai 100. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber daya air dan lahan yang tersedia telah mencapai titik optimum. Dari hasil optimasi diketahui bahwa keuntungan terbesar didapat dengan pola tanam padiKacang tanah – PadiJagung dengan keuntungan sebesar Rp. 98.534.330.000,- dengan luas tanam 2902 Ha padi dan 752 Ha kacang tanah untuk musim tanam pertama, dan 3610 Ha padi dan 44 Ha jagung untuk musim tanam kedua. Sedangkan pada kondisi eksisting awal tanam dilakukan pada bulan Februari dengan pola tanam PadiJagungKacang tanah - PadiJagungKacang tanah dengan luas tanam 1068,5 Ha padi, 2173,5 Ha jagung dan 4 Ha kacang tanah untuk musim tanam pertama, dan 2009,5 Ha padi, 1264,5 Ha jagung, serta 4 Ha kacang tanah untuk musim tanam kedua. Intensitas tanam pada kondisi eksisting hanya mencapai 90 dan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 70.163.782.065,-

6.2. Saran