43
BAB IV DAERAH IRIGASI NAMU SIRA-SIRA
4.1. Lokasi
Daerah Irigasi Namu Sira-sira berada diKecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Letak geografis D.I. Namu Sira-Sira berada pada
3 ⁰27’ - 3⁰36’ LU LU dan 98⁰23’ - 98⁰31’BTyang dibagi menjadi dua saluran primer
yaitu saluran primer kanan yang mengairi sekitar 3654 Ha dan saluran primer kiri mengairi sekitar 2402,5 Ha. Sumber air yang di gunakan dalam mengairi lahan
pertanian adalah Sungai Bingei yang di bendung. Dalam penelitian ini lingkup penelitian dibatasi hanya pada lokasi lahan pertanian yang diairi oleh saluran irigasi
kanan.
Gambar 4.1 Peta Lokasi Daerah Irigasi Namu Sira-sira
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera II
Universitas Sumatera Utara
44
4.2
Universitas Sumatera Utara
45
Gambar 4.3 Skema Jaringan Irigasi Namu Sira-sira Kanan
Sumber : Balai
Wilayah
Sungai Sumatera II
Universitas Sumatera Utara
46
4.2. Pola Tanam D.I. Namu Sira-sira
Pola tanam mempengaruhi besarnya pemakaian air pada waktu-waktu penanaman tertentu. Usia tanaman yang berbeda menyebabkan perbedaan besar
pemakaian air. Bila penanaman dilakukan pada musim kering atau kemarau, maka pemakaian air irigasi akan meningkat. Oleh karena itu, dalam perencanaan pemakaian
air diperlukan data dan analisa akan data-data yang mempengaruhi seperti jenis tanaman, dan kondisi iklim pada waktu penanaman dan luas lahan yang akan ditanami.
Pada daerah irigasi Namu Sira-sira dalam satu tahun terdapat tiga musim tanam, masing-masing musim tanam memiliki jangka waktu empat bulan mulai dari proses
tanam hingga panen. Pertanaman didaerah irigasi Namu Sira-sira Dibagi menjadi empat golongan utama berdasarkan saluran sekunder, yaitu saluran sekunder Namu Tating,
Saluran sekunder Namu Ukur, Saluran Sekunder Sampai Gunung dan Saluran sekunder Marcapada – Sei Bingei. Pada umumnya jenis tanaman utama yang ditanam pada
daerah irigasi Namu Sira-sira adalah padi dan jagung. Luas lahan pada daerah irigasi Namu Sira-sira kanan pada awalnya adalah
4097,5 Ha namun seiring berjalannya waktu telah terjadi alih fungsi lahan menjadi pemukiman dan lahan perkebunan. Jumlah lahan yang telah mengalami perubahan
fungsi menjadi lahan pemukiman sekitar 55 Ha, lahan perkebunan sekitar 388,5 Ha sedangkan luas lahan pertanian yang mendapatkan layanan dari jaringan irigasi Namu
Sira-sira hanya tersisa 3654 Ha. Berdasarkan data dari Dinas Pengairan Sei Bingei total lahan yang ditanami untuk 2 kali musim tanam adalah sekitar 6556Ha, luas tanam ini
harusnya dapat mencapai 7308 Ha. Berikut luas tanam dan jenis komoditas yang ditanam.
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 4.1 Data Pertanaman Rencana D.I. Namu Sira-sira 2016
Tanam Luas
Tanam Luas
Padi 116
Padi P.wija
P.wija 116
Padi Padi
100 P.wija
100 P.wija
Padi Padi
21 P.wija
21 P.wija
Padi Padi
95 P.wija
96 P.wija
1 Padi
Padi 75
P.wija 77
P.wija 2
Padi Padi
29 P.wija
32 P.wija
3 Padi
Padi 9
P.wija 9
P.wija Padi
Padi 50
P.wija 52
P.wija 2
Padi Padi
96 P.wija
97 P.wija
1 Padi
Padi 59
P.wija 60
P.wija 1
Padi Padi
66 P.wija
67 P.wija
1
Petak Tersier Luas
Ha Desa
MT 1 MT 2
Saluran Sekunder Namu Tating NS1 - Tg
123
NU1 - KI 24
NU1 - Ka 110
NU2 - Ka 100
Durian Lingga
NU2 - Ki
NU2 - Ki.Ki 62
82,5
Namu ukur Utara
NU3 - Ki 103
NU3 - Ka 55
35 NU2 - Mk
Psr. IV Namu Terasi
72 NU4 - Ki
NU4 - Ka 63
Universitas Sumatera Utara
48
Tanam Luas Tanam Luas
Padi 93
Padi P.wija
P.wija 93
Padi 12
Padi 2
P.wija 5
P.wija 15
Padi 57,5
Padi 2,5
P.wija 2,5
P.wija 57,5
Padi 56
Padi P.wija
4 P.wija
60 Padi
67 Padi
P.wija P.wija
67
Padi 80
Padi P.wija
10 P.wija
90 Padi
40 Padi
P.wija 2
P.wija 42
Padi 10
Padi P.wija
24 P.wija
34 Padi
58 Padi
P.wija 26
P.wija 84
Padi 2
Padi P.wija
22 P.wija
24 Padi
49 Padi
P.wija 8
P.wija 57
SG1 - Ka 62
36 NT5 - Ki
88 NT5 - Ka
NT4 - Ki 49
Petak Tersier Luas
Ha Desa
MT 1 MT 2
Saluran Sekunder Sampai Gunung Psr. VIII Namu
Terasi
Psr. VIII Namu Terasi
Psr. IV Namu Terasi
Psr. IV Namu Terasi
NT1 - Ka
NT1 - Ka.Ka Saluran Sekunder Namu Tating
Psr. VIII Namu Terasi
Purwobi nangun Purwobi nangun
99
20
64
30 NT3 - Ki
NT3 - Ka 100
NT1 - Ki
NT2 - Ka 63
NT2 - Ki 67
Universitas Sumatera Utara
49
Tanam Luas
Tanam Luas
Padi 26
Padi P.wija
1,5 P.wija
27,5 Padi
35 Padi
P.wija 4
P.wija 39
Padi 30
Padi P.wija
1,5 P.wija
31,5 Padi
77 Padi
P.wija 8
P.wija 85
Padi 15
Padi P.wija
15 P.wija
30 Padi
17 Padi
P.wija P.wija
17 Padi
Padi P.wija
P.wija Padi
87 Padi
P.wija 10
P.wija 97
Padi 59
Padi P.wija
P.wija 59
Padi Padi
P.wija P.wija
NU5 - Ka 102
Padi 2
Padi 94
P.wija 98
P.wija 6
Padi 4
Padi 63
P.wija 60
P.wija 1
Psr. IV Namu Terasi
Psr. IV KW Mencirim
Saluran Sekunder Namu Ukur SG6
65 Psr. IV Namu
Terasi SG5 - Ka
80
74 SG5 - Ki,Ki
SG5 - Ki 108
65 NU5 - Ki
30
SG4 - Ki 17
37 SG4 - Ka
85 SG3 - Ki
SG3 - Ka 31,5
Petak Tersier Luas
Ha Desa
MT 1 MT 2
Saluran Sekunder Sampai Gunung
Psr. VIII Namu Terasi
SG2 - Ka SG1 - Ki
42
Universitas Sumatera Utara
50
Tanam Luas
Tanam Luas
Padi 4
Padi 52
P.wija 49
P.wija 1
Padi 10
Padi 42
P.wija 37
P.wija 5
Padi 3
Padi 50
P.wija 50
P.wija 3
Padi 5
Padi 34
P.wija 31
P.wija 2
Padi 2
Padi 31
P.wija 30
P.wija 1
Padi 4
Padi 70
P.wija 77
P.wija 11
Padi 10
Padi 29
P.wija 30
P.wija 11
Padi 1
Padi 91
P.wija 95
P.wija 5
Padi 10
Padi 55
P.wija 50
P.wija 5
Padi 3
Padi 60
P.wija 63
P.wija 6
Padi 9
Padi 69
P.wija 70
P.wija 10
Padi 5
Padi 59
P.wija 60
P.wija 6
Bahkti Karya
Psr. VI KW Mencirim
LT1 - Ki 71
80 LT1 - Ka
NU9 111
Saluran Sekunder Namu Ukur
Petak Tersier Luas
Ha Desa
MT 1 MT 2
57 NU6 - Ka
49 NU5 - Ka.Ka
56
Tanah Seribu 75
LT2 LT1 - Mk
84 Psr. VI KW
Mencirim
45 NU8 - Ka.Ka
NU8 - Ka 86
NU7 - Mk 52
38 NU7 - Ka
NU6 - Ki
Universitas Sumatera Utara
51
Tanam Luas
Tanam Luas
Padi Padi
20 P.wija
28 P.wija
8 Padi
Padi 73
P.wija 75
P.wija 5
Bero 3
Bero Padi
Padi 25
P.wija 20
P.wija 2
Bero 7
Bero Padi
Padi 30
P.wija 36
P.wija 8
Bero 2
Bero Padi
Padi 33
P.wija 37
P.wija 6
Bero 2
Bero Padi
Padi 65
P.wija 68
P.wija 5
Bero 2
Bero Padi
Padi 11
P.wija 13
P.wija 3
Bero 1
Bero Padi
Padi 23
P.wija 23
P.wija 2
Bero 2
Bero Padi
Padi 50
P.wija 51
P.wija 1
Bero Bero
Petak Tersier Luas
Ha Desa
MT 1 MT 2
Saluran Sekunder Marcapada - Sei Bingei
Namu ukur Utara
Namu ukur Utara 40
MC2 - Ki MC2 - Ka
42 MC1 - Ki.Ki
30 MC1 - Ka
MC1 - Ki 80
30
Bhakti Karya MC6 - Ka
57 75
MC3 - Ki
Tanah Merah 19
35 MC5 - Ki
MC4 - Ki
Universitas Sumatera Utara
52
Tanam Luas
Tanam Luas
Padi Padi
30 P.wija
31 P.wija
2 Bero
1 Bero
Padi Padi
32 P.wija
33 P.wija
2 Bero
1 Bero
Padi Padi
20 P.wija
19 P.wija
Bero 1
Bero Padi
Padi 32
P.wija 31
P.wija Bero
1 Bero
Padi Padi
34 P.wija
36 P.wija
4 Bero
2 Bero
Padi Padi
22 P.wija
23 P.wija
3 Bero
2 Bero
Padi 5
Padi 41
P.wija 39
P.wija 6
Bero 3
Bero Padi
5 Padi
65 P.wija
60 P.wija
2 Bero
2 Bero
Petak Tersier Luas
Ha Desa
MT 1 MT 2
Saluran Sekunder Marcapada - Sei Bingei
Tanah Merah
SB4 73
64 SB3 - Ki
SB3 - Ka 27
MC6 - Ki 35
Bhakti Karya
Namu ukur Utara
40 SB2 - Ki
SB2 - Ka 34
22 SB1 - Ki
SB1 - Ka 35
Sumber : Dinas Pengairan Namu Sira-sira Kanan
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.2 Rekapitulasi Luas Pertanaman D.I. Namu Sira-sira 2016
Padi P.wija
Bero Padi
P.wija Namu Tating
278,5 618,5
604,5 292,5
Sampai Gunung 708
136 844
Namu Ukur 72
800 799
73 Marcapada
10 623
32 606
59
Total 1068,5 2177,5
32 2009,5 1268,5
MT2 Saluran
MT 1 Luas Pertanaman
Sumber : Dinas Pengairan Namu Sira-sira Kanan Untuk tahun 2016 pola tanam yang diterapkan di daerah irigasi Namu Sira-sira
di mulai pada bulan Februari dengan pola tanam padi-palawija untuk saluran kearah Namu Terasi dan pola tanam palawija-padi untuk saluran ke arah Namu Ukur seperti
yang di tunjukkan dalam tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3Rencana pola tanam D.I. Namu Sira-sira tahun 20162017
Uraian Bulan
Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep
Okt Nov Des Jan
Feb
Keterangan Tahun 2016-2017
No.
1 Sal. Sekunder Namu Terasi
15-02-201630-06-2016 01-07-201631-10-2016
01-07-201631-10-2016
Pertanaman Palawija 2
Sal. Sekunder Namu Ukur
Pertanaman Padi 15-02-201630-06-2016
Sumber : Dinas Pertanian
Masa penyiapan lahan dilakukan selama satu bulan dengan jarak 15 hari antara kelompok tani. Pada daerah irigasi Namu Sira-Sira umumnya pengolahan lahan telah
memakai alat mekanis seperti traktor tangan. Pengolahan tanah dilakukan secara
Universitas Sumatera Utara
54
bertahap dimulai dengan membalikkan tanah agar terjadi pertukaran udara dalam tanah dan distribusi air menjadi merata setelah itu digenangi air selama lebih kurang 2
minggu dengan tujuan agar terjadi pelumpuran tanah yang baik. Tinggi air selama penggenangan kurang lebih adalah 2,5 – 5 cm. Selanjutnya pada minggu ketiga
dilakukan pembajakan kedua yang bertujuan memecah-mecah bongkahan tanah menjadi pecahan tanah yang lebih kecil dan halus. Padi yang digunakan oleh petani
pada daerah irigasi Namu Sira-sira umumnya beragam namun dominan padi varietas Ciherang dengan umur 105-115 hari dan kapasitas produksi antara 5 – 8,5 tonHa.
Sedangkan untuk jagung, varietas yang digunakan adalah Bisi dan Pioneer dengan kapasitas produksi antara 7 – 7,2 tonHa. Berikut data hasil produksi beberapa
komoditas pertanian berdasarkan desa pada kecamatan Sei Bingai. Tabel 4.4 Produksi komoditas Pertanian per Desa
No. Desa
Produksi KwHa Padi
Jagung K. Tanah
1. Emp. K. Mencirim
66 66
26,12 2.
Purwobinangun 69
70 29,20
3. PS. IV. N. Terasi
70 70
- 4.
PS. VI. N. Terasi 70
70 -
5. D. Lingga
71 71
- 6.
PS. VI. K. Mencirim 67
70 31,25
7. N. Ukur Utara
70 70
27,16
Sumber : Dinas Pertanian Kec. Sei Bingai
Universitas Sumatera Utara
55
4.3. Sumber Air Irigasi