78
5.2. Kebutuhan Air Irigasi
5.2.1 Perkolasi
Perkolasi adalah meresapnya air ke dalam tanah dengan arah vertikal ke bawah, dari lapisan tidak jenuh. Besarnya perkolasi dipengaruhi oleh sifat-sifat
tanah, kedalaman air tanah dan sistem perakarannya. Besarnya perkolasi pada daerah irigasi Namu Sira-sira berdasarkan laporan SID Tersier Namu Sira-sira
Kanan adalah sekitar 3 mmhari.
5.2.2 Penyiapan Lahan
Kebutuhan air masa penyiapan lahan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain lama penyiapan lahan T ditentukan 2 x 2 minggu 30 hari, 1 bulan,
atau 3 x 2 minggu 45 hari, 1,5 bulan, tergantung luas petak garapan dan kemampuan pengerjaan. Dalam penelitian ini, berdasarkan pola tanam yang
diterapkan, lamanya pengolahan lahan berdasarkan pola tanam ditentukan 30 hari 1 bulan. Selain itu kondisi tanah sewaktu penyiapan lahan juga mempengaruhi
besarnya kebutuhan air untuk penjenuhan S, untuk tanah kering biasabasah dibutuhkan tebal penjenuhan 250 mm, sedangkan untuk tanah yang sudah lama
kosong tidak ditanami lebih dari 2,5 bulan kebutuhan air untuk pengolahan lahan diperlukan sebesar 300 mm. Besarnya kebutuhan air pada masa penyiapan
lahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus 2-8. Untuk tanaman palawija penyiapan lahan tidak memerlukan air, karena proses yang dilakukan hanya
pembersihan gulma serta pembentukan bedeng tanaman.
5.2.3 Pergantian Lapisan Air
Pergantian lapisan air khusus dilakukan hanya untuk sawah dengan tanaman padi, dimana waktu pemupukan dilakukan genangan air dipetak sawah perlu
dikeringkan untuk beberapa hari. Untuk menggenangi petak sawah kembali
Universitas Sumatera Utara
79
diperlukan air tambahan, jadi dalam hal ini diperlukan sistem irigasi yang direncanakan untuk memungkinkan mengganti lapisan air untuk beberapa kali
pemupukan yang direncanakan sesuai keperluan. Jika tidak ada penjadwalan semacam itu, lakukan penggantian sebanyak 2 kali, masing-masing 50 mm atau
3,3 mmhari selama ½ bulan selama satu bulan dan dua bulan setelah transplantasi.
Dalam perencanaan pola tanam di rencanakan dengan 2 kali musim tanam dengan waktu penanaman dimulai pada bulan Februari untuk musim tanam pertama dan untuk
musim tanam kedua awal penanaman dimulai pada bulan Agustus. Komoditas yang ditanam pada musim tanam pertama adalah PadiJagungKacang tanah dan untuk
musim tanam kedua PadiJagung. Dalam perhitungan kebutuhan air untuk mengurangi beban puncak pemakaian air, maka perencanaan pola tanam di bagi dalam tiga
golongan. Berikut perhitungan kebutuhan air untuk tanaman padi, kacang tanah dan jagung.
Universitas Sumatera Utara
80
Bulan Periode
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
I II
Curah Hujan Efektif Padi mmhari
0,865 0,911
0,857 0,703
2,415 1,768
3,635 3,213
1,931 1,715
1,134 2,153
3,450 2,996
2,929 3,065
5,444 7,191
3,243 4,273
2,669 2,275
1,936 0,644
Curah Hujan Efektif Palawija mmhari
2,955 4,380
4,629 4,513
4,947 4,097
6,751 5,376
4,205 3,131
4,244 4,984
6,847 8,349
7,182 6,211
8,002 9,077
6,160 6,879
4,349 6,930
4,865 2,655
Evaporasi Potensial Eto mmhari
4,51 4,51
4,83 4,83
4,76 4,76
4,64 4,64
4,28 4,28
4,42 4,42
4,55 4,55
4,26 4,26
3,91 3,91
3,80 3,80
3,52 3,52
3,90 3,90
Perkolasi P mmhari
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
1 Pengolahan Lahan tanaman Padi Evaporasi permukaan air yang terbuka Eo
4,96 4,96
5,32 5,32
5,24 5,24
5,10 5,10
4,71 4,71
4,86 4,86
5,01 5,01
4,69 4,69
4,30 4,30
4,18 4,18
3,88 3,88
4,29 4,29
Lama Pengolahan Lahan T 30
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
30 Air yang diperlukan untuk presaturation S
250 250
250 250
250 250
250 250
250 250
250 250
250 250
250 250
250 250
250 250
250 250
250 250
M 7,96
7,96 8,32
8,32 8,24
8,24 8,10
8,10 7,71
7,71 7,86
7,86 8,01
8,01 7,69
7,69 7,30
7,30 7,18
7,18 6,88
6,88 7,29
7,29 k
0,95 0,95
1,00 1,00
0,99 0,99
0,97 0,97
0,93 0,93
0,94 0,94
0,96 0,96
0,92 0,92
0,88 0,88
0,86 0,86
0,83 0,83
0,87 0,87
LP mmhari 12,94
12,94 13,17
13,17 13,12
13,12 13,03
13,03 12,78
12,78 12,87
12,87 12,97
12,97 12,76
12,76 12,51
12,51 12,43
12,43 12,24
12,24 12,50
12,50 2 Koefisien Tanaman Padi
K1 LP
LP 1,1
1,1 1,1
1,05 1,05
0,95 LP
LP 1,1
1,1 1,1
1,05 1,05
0,95 K2
LP LP
1,1 1,1
1,1 1,05
1,05 0,95
LP LP
1,1 1,1
1,1 1,05
1,05 0,95
K3 LP
LP 1,1
1,1 1,1
1,05 1,05
0,95 LP
LP 1,1
1,1 1,1
1,05 1,05
0,95 3 Rerata Koefisien Tanaman
LP LP
LP LP
1,10 1,08
1,07 1,02
0,67 0,48
0,00 LP
LP LP
LP 1,10
1,08 1,07
1,02 0,67
0,48 0,00
4 Ratio Penyiapan Lahan 0,33
0,67 0,67
0,33 0,33
0,67 0,67
0,33 5 Ratio Luas Tanaman
0,33 0,67
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 0,67
0,33 0,33
0,67 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
0,67 0,33
6 Kebutuhan Air Bagi Tanaman ET mmhari
4,31 8,62
10,55 7,93
5,24 5,16
4,95 4,72
2,86 2,04
0,00 4,32
8,64 10,07
7,38 4,30
4,24 4,05
3,86 2,35
1,67 0,00
7 WLR mmhari
WLR 1 3,30
3,30 3,30
3,30 WLR2
3,30 3,30
3,30 3,30
WLR3 3,30
3,30 3,30
3,30 Rerata WLR
mmhari 3,30
3,30 3,30
3,30 3,30
3,3 3,3
3,3 3,3
3,3 8 Ratio Luas Hujan Efektif
0,33 0,67
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 0,67
0,33 0,33
0,67 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
9 Curah Hujan Efektif dengan Ratio mmhari
0,29 0,61
0,86 0,70
2,42 1,77
3,63 3,21
1,93 1,14
0,38 1,15
2,00 2,93
3,06 5,44
7,19 3,24
4,27 2,67
2,28 1,94
10 Kebutuhan Air Netto Di sawah mmhari
7,02 11,02
9,70 7,23
6,12 6,69
4,61 4,80
4,23 0,89
-0,38 3,17
6,65 7,14
4,31 2,16
0,34 4,11
2,89 2,98
-0,60 -1,94
11 Efisiensi Irigasi 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 12 Kebutuhan Air Irigasi Di Pintu Intake
ltdtkha 1,25
1,96 1,73
1,29 1,09
1,19 0,82
0,85 0,75
0,16 -0,07
0,56 1,18
1,27 0,77
0,38 0,06
0,73 0,51
0,53 -0,11
-0,34
13 Koefisien Tanaman Kacang Tanah K1
LP 0,5
0,66 0,95
0,95 0,55
0,55 K2
LP 0,5
0,66 0,95
0,95 0,55
0,55 K3
LP 0,5
0,66 0,95
0,95 0,55
0,55 Rerata Koefisien Tanaman
LP LP
LP 0,70
0,85 0,82
0,68 0,37
0,28 0,00
14 Ratio Penyiapan Lahan 0,33
0,33 0,33
15 Ratio Luas Tanaman 0,33
0,67 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
0,67 0,33
16 Kebutuhan Air Bagi Tanaman ET mmhari
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
17 Ratio Luas Hujan Efektif 0,33
0,67 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 0,67
0,33 18 Curah Hujan Efektif dengan Ratio
mmhari 1,00
2,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 2,00
1,00 19 Kebutuhan Air Netto Di Lahan
mmhari 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 20 Efisiensi Irigasi
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
21 Kebutuhan Air Irigasi Di Pintu Intake ltdtkha
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
22 Koefisien Tanaman Jagung K1
LP 0,5
0,59 0,96
1,05 1,02
0,95 LP
0,5 0,59
0,96 1,05
1,02 0,95
K2 LP
0,5 0,59
0,96 1,05
1,02 0,95
LP 0,5
0,59 0,96
1,05 1,02
0,95 K3
LP 0,5
0,59 0,96
1,05 1,02
0,95 LP
0,5 0,59
0,96 1,05
1,02 0,95
Rerata Koefisien Tanaman LP
LP LP
0,68 0,87
1,01 1,01
0,99 0,95
LP LP
LP 0,68
0,87 1,01
1,01 0,99
0,95 23 Ratio Penyiapan Lahan
0,33 0,33
0,33 0,33
0,33 0,33
24 Ratio Luas Tanaman 0,33
0,67 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
0,67 0,33
0,67 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
0,67 25 Kebutuhan Air Bagi Tanaman ET
mmhari 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
1,52 1,52
2,84 4,26
3,91 3,91
3,80 3,80
2,35 26 Ratio Luas Hujan Efektif
0,33 0,67
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
0,67 0,33
0,67 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 0,67
27 Curah Hujan Efektif dengan Ratio mmhari
1,00 2,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
2,00 1,00
2,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 2,00
28 Kebutuhan Air Netto Di Lahan mmhari
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,52
0,00 0,00
1,26 0,91
0,91 0,80
0,80 0,35
29 Efisiensi Irigasi 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 0,65
0,65 30 Kebutuhan Air Irigasi Di Pintu Intake
ltdtkha 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,09 0,00
0,00 0,22
0,16 0,16
0,14 0,14
0,06 31 Kebuutuhan Air Maksimum
ltdtkha 1,25
1,96 1,73
1,29 1,09
1,19 0,82
0,85 0,75
0,16 -0,07
0,66 1,18
1,27 0,99
0,55 0,22
0,87 0,66
0,59 -0,11
-0,34 32 Ketersediaan Air
ltdtkha
5999 5999
5020,6 5966,1
5999 5999
5999 5999
5999 5999
5999 5999
5999 5999
4584,6 5999
5999 5999
5999 5999
5999 5999
5999 5999
Kacang Tanah
Jagung
Padi Kacang Tanah
Jagung Januari
Tabel 5.8 Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi
No. Satuan
Februari Maret
April Mei
Juni Juli
Agustus September
Oktober November
Desember
LP
LP LP
LP LP
LP
Universitas Sumatera Utara
81
Tabel 5.9 Kebutuhan Air Tanaman
Padi K. Tanah
Jagung Total
I 1,25
0,00 0,00
1,25 5999
II 1,96
0,00 0,00
1,96 5999
I 1,73
0,00 0,00
1,73 5020,6
II 1,29
0,00 0,00
1,29 5966,1
I 1,09
0,00 0,00
1,09 5999
II 1,19
0,00 0,13
1,32 5999
I 0,82
0,00 0,00
0,82 5999
II 0,85
0,00 0,00
0,85 5999
I 0,75
0,00 0,00
0,75 5999
II 0,16
0,00 0,16
5999 I
0,00 0,00
5999 II
I 0,56
0,00 0,56
5999 II
1,18 0,00
1,18 5999
I 1,27
0,00 1,27
4584,6 II
0,77 0,00
0,77 5999
I 0,38
0,00 0,38
5999 II
0,06 0,00
0,06 5999
I 0,73
0,00 0,73
5999 II
0,51 0,00
0,51 5999
I 0,53
0,00 0,53
5999 II
0,00 0,00
5999 I
0,00 0,00
5999 II
Agu.
Jan. Des.
Bulan Kebutuhan Air Tanaman LtrdtkHa
Ketersediaan air ltdtk
M u
si m T
a n
a m 1
Musim Tanam 2
Mar. Feb.
Juli Juni
Mei Apr.
Nov. Okt.
Sep.
Sumber : Hasil Perhitungan
Universitas Sumatera Utara
82
5.3. Optimasi Pola Tanam dengan Program Linier