commit to user
4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1.
Model
Pengertian model menurut kamus besar bahasa Indonesia ” Model diartikan sebagai pola contoh, acuan, ragam dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan ”. Departemen P dan K, 1984: 75. Sedangkan menurut Simamarta 1983: ix, mengartikan : ” Model adalah abstraksi dari sistem sebenarnya dalam
gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang menyeluruh”. Lebih lanjut lagi, Simamarta 1983: ix, mengartikan : ” Model
adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya.
http:www.damandiri.or.id, 28 Desember 2008 Berdasarkan pendapat – pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
merupakan suatu bentuk pola yang dicontoh, baik dalam bentuk fisik suatu hasil kerja atau gambaran abstraksi kenyataan.
2. Pengelolaan
Pengelolaan berasal dari kata kelola. Menurut W. J. S. Poerwadarminta 1976: 469 ”Kelola, mengelola kan : mengurus perusahaan, pemerintahan,
dsb; melakukan pekerjaan dsb; menyelenggarakan perayaan dsb.” Lebih lanjut lagi, W. J. S. Poerwadarminta 1976: 469 mengartikan pengelolaan sebagai
penyelenggaraan. Sedangkan Arikunto 1989 mengemukakan bahwa : ” Pengelolaan sama
pengertiannya dengan manajemen yaitu pengurusan ”. Pendapat ini diperkuat oleh Pidarta 1988 bahwa manajemen mengandung pengertian : mengelola.
Berdasarkan dua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan mengandung pengertian yang sama dengan manajemen. Jadi pengelolaan dapat
diartikan sebagai cara untuk mengurus atau menyelenggarakan sesuatu.
commit to user 5
3. Unit Produksi UP
Salah satu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkan jiwa kewiraswastaan guru, staf dan siswa SMK yaitu dengan
pendirian unit produksi.
a. Pengertian Unit Produksi
Unit Produksi sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut : 1 Menurut Sukardi 1992, ”Unit Produksi adalah bagian dari perkembangan
kegiatan bengkel yang difokuskan kepada memproduksi barang atau jasa tersebut, atau pesanan dari masyarakat sekitar sekolah”.
2 Kepmendikbud Nomor 0490U1992 pasal 44 ayat 8 mendefinisikan Unit Produksi sebagai satuan usaha pada SMK yang memproduksi barang atau
layanan jasa yang pelaksanaannya diintegrasikan kedalam kegiatan kurikulum atau ekstra kurikuler.
3 Dikmenjur 1993 mendefinisikan Unit Produksi adalah suatu upaya mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh SMK, agar dapat
dimanfaatkan untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan warga SMK.
4 Dikmenjur 1997 mendefinisikan unit produksi sekolah adalah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan di dalam sekolah, bersifat bisnis profit
oriented dengan para pelaku warga sekolah, mengoptimalkan sumber daya sekolah dan lingkungan, dalam berbagai bentuk unit usaha sesuai dengan
kemampuan yang dikelola secara profesional. Berdasarkan pendapat – pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unit
produksi sebagai suatu usaha adalah suatu aktifitas yang berkesinambungan dalam mengelola sumber daya sekolah untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan
dijual untuk mendapatkan keuntungan.
commit to user 6
b. Tujuan Unit Produksi
Penyelenggaraan dan pengembangan unit produksi di SMK mempunyai tujuan yang berdasarkan pengertian unit produksi.
1 Di dalam Kepmendikbud nomor 0490U1992 pasal 29 ayat 2 menyebutkan bahwa :
Tujuan unit produksi adalah : 1 memberi kesempatan kepada siswa dan guru mengerjakan pekerjaan praktek yang berorientasi kepada pasar ; 2
mendorong siswa dan guru dalam hal pengembangan wawasan ekonomi dan kewiraswastaan ; 3 memperoleh dana tambahan bagi penyelenggaraan
pendidikan ; 4 meningkatkan pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada disekolah ; dan 5 meningkatkan kreatifitas siswa dan guru.
2 Sedangkan Sukardi 1992 mengemukakan bahwa : Tujuan unit produksi di sekolah kejuruan adalah : 1 Mendidik para lulusan
agar mempunyai kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat ; 2 Menimbulkan kepercayaan kepada calon guru
untuk menciptakan pekerjaan ; 3 Sebagai tempat latihan kerja dan memperoleh pengalaman bekerja dengan masyarakat.
3 Sarbiran 1992 juga menyatakan bahwa tujuan unit produksi adalah : ”Memberikan pelayanan sebagai suatu bentuk aktualisasi pengabdian
lembaga pendidikan kepada masyarakat”. 4 Oleh Dikmenjur 1997 tujuan unit produksi diperinci lagi yaitu :
Tujuan penyelenggaraan unit produksi adalah : 1 untuk meningkatkan kualitas tamatan dalam berbagai segi terutama dalam hal pengetahuan dan
keterampilan ; 2 sebagai sarana praktek kerja langsung siswa ; 3 membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas dan biaya –
biaya pendidikan lainnya ; 4 menambah semangat kebersamaan ; 5 untuk mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri dalam pelaksanaan kegiatan
praktek siswa ; 6 melatih keberanian mengambil resiko yang diperhitungkan ;7 mendukung pelaksanaan dan pencapaian Pendidikan
Sekkolah Seutuhnya PSS ; 8 memberikan kesempatan kepada siswa dan guru untuk mengerjakan pekerjaan praktek berorientasi pasar ; 9
meningkatkan kreatifitas siswa dan guru ; 10 menumbuhkan sikap profesional produktif pada siswa dan guru ;11 melatih siswa untuk tidak
tergantung kepada orang lain ;12 sebagai wadah PSG bagi siswa yang tidak mendapatkan tempat pelatihan ;13 menjalin hubungan yang lebih
baik dengan usaha industri atau masyarakat lain atas terbukanya fasilitas untuk umum dan hasil – hasil produksinya ; dan 14 meningkatkan kegiatan
intra, ko dan ekstra kurikuler.
commit to user 7
c. Fungsi unit produksi
Unit produksi yang layak bisa dijadikan wahana belajar sambil bekerja learning by doing bagi siswa SMK atau tempat magang bagi tamatan yang
belum bekerja Dikmenjur, 1993.
Menurut Dikmenjur 1997 disebutkan bahwa unit produksi pada sekolah kejuruan berfungsi untuk :
1 Membuat keputusan – keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran usaha sekolah pada bidang apa saja sebagai peluang,
pasar mana saja yang akan dilayani, skala usaha, permodalan, kriteria pegawaikaryawan, dan cara – cara pengawasan serta pengendaliannya.
2 Mencari dan menciptakan berbagai cara baru, terobosan baru dalam mendapatkan masukkan, kerjasama dengan dunia usaha lain, serta
mengolah bahan input menjadi barang atau jasa output yang menarik dan memasarkannya untuk memuaskan langganan dan sekaligus
memperoleh keuntungan bagi sekolah dan warga sekolah baik secara edukatif, ekonomi maupun sosial.
3 Mengenali lingkungan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha serta untuk memanfaatkan mengendalikan lingkungan kearah
yang menguntungkan bagi sekolah dan warga sekolah. 4 Sebagai pengembangan usaha yang dimungkinkan dapat menciptakan
lapangan kerja, mengahasilkan barangjasa yang lebih baik, bermanfaat dan melakukan pengembanganakumulasi modal manusia dan sarana
teknologi di sekolah.
d. Manfaat Unit Produksi
Penyelenggaraan dan pengembangan unit produksi di SMK menurut Dikmenjur 1997 akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1 Manfaat edukatif, yaitu : 1 dapat meningkatkan pengetahuan siswa, guru dan karyawan ; 2 dapat meningkatkan keterampilan siswa, guru
dan karyawan ; 3 dapat meningkatkan kemampuan berorganisasi warga sekolah dalam bidang usaha ; 4 melatih disiplin dan inisiatif ;
5 melatih siswa memberikan jasa pelayanan ; 6 menambah intensitas belajar siswa ; 7 membantu terselenggaranya PBM dengan lebih baik ;
8 membantu pelaksanaan PSG ; 9 sebagai wahana pelatihan kejuruan, belajar sambil bekerjatempat magang bagi tamatan yang
belum bekerja ; dan 10 dapat mengikuti perkembangan IPTEK.
2 Manfaat Ekonomis Bagi Warga Sekolah, yaitu : 1 meningkatkan penghasilan bagi guru dan karyawan ; 2 meningkatkan kesejahteraan
bagi siswa, guru dan karyawan ; 3 meningkatkan keberanian mengambil sikap berusaha yang diperhitungkan secara ekonomis ; 4
commit to user 8
menurunkan biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh siswa ; dan 5 menciptakan lapangan kerja bagi warga sekolah.
3 Manfaat Ekonomis Bagi Sekolah, yaitu : 1 meningkatkan pendapatan sekolah menuju kearah mandiri ; 2 menambah sumber biaya perawatan
fasilitas sekolah ; 3 menambah sumber biaya operasional pendidikan PBM praktek di sekolah ; dan 4 dapat menambah jumlah fasilitas
belajar mengajar di sekolah.
4 Manfaat Sosial, yaitu : 1 secara intern sekolah, dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan tanggungjawab antar warga serkolah dalam
melaksanakan proses pendidikan, di samping itu dapat menumbuhkan semangat usaha bersama antar warga sekolah untuk meningkatkan
kehidupannya
; 2
secara ekstern
diluar sekolah
dapat mensosialisasikan sekolah dengan masyarakat umum, dunia usaha,
lembaga dan lain – lain, baik mengenai operasionalisasi pendidikan, tamatan yang dihasilkan serta produk usaha yang dihasilkan.
4. Pendidikan Kejuruan
Salah satu lembaga penyelenggara Unit Produksi adalah pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut:
a. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. UUSPN 2 1989
b. Dalam PP 28 tahun 1990 Pasal 1 ayat 3 disebutkan bahwa Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan
pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
c. Menurut Snedden 1971: 8 “Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang diarahkan untuk mempelajari bidang khusus, agar para lulusan memiliki
keahlian tertentu seperti bisnis, pabrikasi, pertanian, kerumahtanggaan, otomotif telekomunikasi, listrik, bangunan dan sebagainya”.
d. ”Pendidikan kejuruan dapat diklasifikasikan ke dalam jenis pendidikan khusus specialized education karena kelompok pelajaran atau program yang
disediakan hanya dipilih oleh orang-orang yang memiliki minat khusus untuk mempersiapkan dirinya bagi lapangan pekerjaan di masa mendatang.”
Suharsimi Arikunto, 1990: 1
commit to user 9
Jadi pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk atau meghasilkan lulusan yang terampil dalam salah satu bidang
keahlian tertentu, sehingga lulusan tersebut akan dapat bekerja dalam bidang tertentu tersebut.
Pendidikan kejuruan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pendidikan umum, baik itu ditinjau dari kriteria pendidikan, subtansi pelajaran
dan lulusan. Sonhadji 2006 dalam http: www.acehforum.or.id, 28 Desember 2008 menyebutkan:
Kriteria yang harus dimiliki oleh pendidikan kejuruan adalah: 1 orientasi pada kinerja individu dalam dunia kerja; 2 jastifikasi khusus pada
kebutuhan nyata di lapangan; 3 fokus kurikulum pada aspek-aspek psikomotorik, afektif, dan kognitif; 4 tolok ukur keberhasilan tidak hanya
terbatas di sekolah; 5 kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja; 6 memerlukan sarana dan prasarana yang memadai; dan 7 adanya dukungan
masyarakat.
Salah satu contoh penyelenggara pendidikan kejuruan tingkat menengah adalah SMK. Hal ini dapat dilihat dari tujuan diselenggarakan pendidikan di
SMK. Pendidikan di SMK bertujuan :
a. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan atau meluaskan pendidikan dasar.
b. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya
dan alam sekitarnya. c. Meninggkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
d. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional.
http:www.smkn1cmi.org, 04 Januari 2009 Dalam Depdiknas 2000: 276 juga disebutkan bahwa tujuan
diselenggarakannya pendidikan menegah kejuruan adalah sebagai berikut: Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah menyiapkan siswa untuk
memasuki lapangan serta mengembangkan sikap profesional, menyiapkan
commit to user 10
siswa agar mampu mengembangkan diri, menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini
maupun masa yang akan datang, dan menyiapkan tamatannya agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.
Jadi SMK bertujuan untuk mengembangkan dan membentuk kemampuan siswa sehingga akan mampu untuk terjun didunia usaha sebagai tenaga terampil
dan professional. Selain tujuan diselenggarakan pendidikan di SMK, pendidikan
menengah kejuruan juga mempunyai arti penting bagi pembangunan di Indonesia. Hal ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara 1998: 138 adalah sebagai
berikut: a. Sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan
disegala bidang yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan ketrampilan serta dapat sekaligus meningkatkan produktifitas, kreativitas, mutu, dan
efisiensi kerja. Dalam hubungan ini berbagai tingkat dan jenis pendidikan serta latihan kejuruan dan politeknik, perlu lebih diperluas
dan ditingkatkan mutunya dalam rangka mempercepat dipenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang cakap dan terampil bagi pembaharuan di
segala bidang.
b. Perlu dilanjutkan dan semakin ditingkatkan usaha-usaha pembinaan secara fungsional dan terintegrasi bidang pendidikan umum dan
kejuruan dalam rangka tercapainya suatu sistem pembinaan pendidikan secara nasional, mantap dan terpadu.
B. Penelitian yang Relevan
Dharono 1996 dalam penelitian tentang optimalisasi unit produksi dalam peningkatan kualitas proses belajar mengajar diperoleh kesimpulan bahwa
peran siswa dalam kegiatan unit produksi belum optimal, baru ada beberapa siswa saja yang terlibat dalam kegiatan unit produksi.
Sejalan dengan penelitian diatas Widarto 1997 juga menyimpulkan bahwa peran siswa dalam proses masih kecil yaitu sekitar 2, dan unit produksi
sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai wahana belajar dan berlatih dari apa yang dikerjakan, unit produksi sendiri dapat dijadikan wadah pembinaan jiwa
kewiraswastaan. Konstribusi unit produksi secara finansial dan edukatif, sehingga dapat dikatakan bahwa unit produksi cukup efektif dalam meningkatkan kualitas