Masalah Dan Hambatan Dalam Pengelolaan Unit Produksi Upaya – upaya yang Dilakukan Dalam Mengatasi Masalah Dan

commit to user 63

2. Masalah Dan Hambatan Dalam Pengelolaan Unit Produksi

Masalah dan hambatan yang terjadi pada pengelolaan unit produksi di SMK Negeri 2 Klaten adalah: a. Waktu Ditinjau dari segi waktu pelaksanaan, unit produksi di SMK ini masih relatif kurang. Waktu pelaksanaan unit produksi masih menjadi satu kesatuan dengan kegiatan praktek siswa. Sehingga hasil dari unit produksi masih belum maksimal, baik ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas. b. Ketersesuaian dengan kurikulum pembelajaran di sekolah Barang ataupun jasa pesanan dari konsumen kadang-kadang kurang sesuai dengan kurikulum pembelajaran di sekolah. c. Keterbatasan alat Walaupun alat yang tersedia dapat dikatakan lengkap, namun dalam segi kuantitas masih ada yang kurang. Selain itu perawatan dari alat yang tidak bagus, sehingga banyak alat yang tidak dapat bekerja maksimal. d. Persaingan dengan industri Hasil unit produksi smk secara kasat mata masih kalah dengan barang yang dihasilkan oleh dunia industri. Hal ini disebabkan karena alat yang dipakai di industri kabanyakan sudah lebih memadai dari pada alat di SMK. e. Hubungan dengan pasar atau konsumen Adanya beberapa kasus yang membuat hubungan antara unit produksi SMK dan konsumen menjadi tidak baik, antara lain mangkirnya pihak konsumen pada waktu pembayaran barang, padahal barang sudah dipenuhi. Hal ini menyebabkan unit produksi kehabisan modal untuk menjalankan unit produksi lagi. commit to user 64

3. Upaya – upaya yang Dilakukan Dalam Mengatasi Masalah Dan

Hambatan Dalam Pengelolaan Unit Produksi a. Pihak Sekolah Untuk menyelesaikan masalah dan hambatan tersebut, pihak sekolah berupaya untuk mengatasinya dengan berbagai cara. Cara – cara tersebut adalah : 1 Mengusahakan agar waktu pelaksanaan UP dengan proses KBM tidak berjalan bersamaan. Dimungkinkan pelaksanaan UP dilaksanakan pada sore hari sampai malam hari dalam waktu pengerjaan pesanan. Selain untuk lebih menjaga kualitas dan kuantitas hasil UP, hal ini dilaksanakan juga karena faktor keterbatasan alat jika pelaksanaan UP dilaksanakan bersamaan dengan praktek siswa. 2 Berusaha untuk menyusun kurikulum pendidikan yang dirasa sesuai dengan kebutuhan di Industri. 3 Berusaha untuk membeli alat ataupun berusaha mendapatkan hibah alat dari instansi yang terkait dalam rangka pemenuhan kebutuhan alat. 4 Mengusahakan sebaik mungkin agar produk UP tidak kalah saing dengan produk industri baik kualitas maupun harga. Secara kualitas produk UP tidak kalah dengan produk industri. 5 Berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen, dengan mengadakan perjanjian hitam diatas putih pada saat pemesanan produk. b. Pihak Ketua UP Jurusan Selain dari pihak sekolah yang berusaha mengatasi masalah tersebut, pihak ketua UP jurusan juga melaksanakannya, dengan cara antara lain : 1 Memperbaiki pelaksanaan perawatan alat agar alat yang dipergunakan dapat bekerja secara maksimal. 2 Berusaha lebih mengoptimalkan kinerja instrumen organisasi UP. 3 Menjalin kerjasama yang lebih baik dengan konsumen. commit to user 65

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang Model Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah Menengah Kejuruan studi kasus : SMK Negeri 2 Klaten Tahun ajaran 20082009 , adalah sebagai berikut : 1. Model pengelolaan unit produksi di SMK Negeri 2 Klaten adalah sebagai berikut : Dalam pelaksanaan UP SMK Negeri 2 Klaten berorientasi menghasilkan jasa, produk dan pelatihan. Alur kegiatan unit produksi order pelatihan, produk dan jasa dari konsumen masuk ke Kasi Unit Produksi untuk direncanakan, dari Kasi UP order dialihkan ke seksi pelaksanaan untuk pengerjaan order. Selanjutnya dipasarkan ke konsumen oleh seksi pemasaran. Aspek – aspek dalam unit produksi SMK Negeri 2 Klaten meliputi : a. Input, dalam UP di SMK inputnya berupa sumber daya manusia SDM, modal, metode dan fasilitas. c. Fungsi Manajemen, hal ini meliputi perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. d. Pelaksanaan, dalam pelaksanaan UP SMK Negeri 2 Klaten berorientasi menghasilkan jasa, produk dan pelatihan. e. Pemasaran, dilakukan melalui warga sekolah guru, siswa dan semua karyawan, pendekatan ke SMK lain yang fasilitasnya kurang dan menyebarkan brosur serta ikut pameran. f. Pelayanan Konsumen, yaitu dengan menyelesaikan pesananorder sesuai dengan permintaan konsumen kualitas dan kuantitas. g. Output, dengan adanya UP diharapkan semua siswa menjadi tenaga yang terampil dan siap pakai di industri, serta menghasilkan produk maupun jasa yang laku jual. Selain itu, peserta pelatihan memiliki ketrampilan skill yang dapat diterapkan dalam didunia industri.