commit to user 10
siswa agar mampu mengembangkan diri, menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini
maupun masa yang akan datang, dan menyiapkan tamatannya agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.
Jadi SMK bertujuan untuk mengembangkan dan membentuk kemampuan siswa sehingga akan mampu untuk terjun didunia usaha sebagai tenaga terampil
dan professional. Selain tujuan diselenggarakan pendidikan di SMK, pendidikan
menengah kejuruan juga mempunyai arti penting bagi pembangunan di Indonesia. Hal ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara 1998: 138 adalah sebagai
berikut: a. Sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan
disegala bidang yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan ketrampilan serta dapat sekaligus meningkatkan produktifitas, kreativitas, mutu, dan
efisiensi kerja. Dalam hubungan ini berbagai tingkat dan jenis pendidikan serta latihan kejuruan dan politeknik, perlu lebih diperluas
dan ditingkatkan mutunya dalam rangka mempercepat dipenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang cakap dan terampil bagi pembaharuan di
segala bidang.
b. Perlu dilanjutkan dan semakin ditingkatkan usaha-usaha pembinaan secara fungsional dan terintegrasi bidang pendidikan umum dan
kejuruan dalam rangka tercapainya suatu sistem pembinaan pendidikan secara nasional, mantap dan terpadu.
B. Penelitian yang Relevan
Dharono 1996 dalam penelitian tentang optimalisasi unit produksi dalam peningkatan kualitas proses belajar mengajar diperoleh kesimpulan bahwa
peran siswa dalam kegiatan unit produksi belum optimal, baru ada beberapa siswa saja yang terlibat dalam kegiatan unit produksi.
Sejalan dengan penelitian diatas Widarto 1997 juga menyimpulkan bahwa peran siswa dalam proses masih kecil yaitu sekitar 2, dan unit produksi
sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai wahana belajar dan berlatih dari apa yang dikerjakan, unit produksi sendiri dapat dijadikan wadah pembinaan jiwa
kewiraswastaan. Konstribusi unit produksi secara finansial dan edukatif, sehingga dapat dikatakan bahwa unit produksi cukup efektif dalam meningkatkan kualitas
commit to user 11
siswa. Hal ini dijelaskan setelah melakukan penelitian di unit produksi STM Pembangunan Yogyakarta.
Subana 1999 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa : 1 perencanaan SDM yang dilaksanakan masih menggantungkan pada order yang
akan datang, 2 seleksi dan penempatan SDM dilaksanakan dengan cara wawancara terhadap calon tenaga baru untuk mengetahui minat dan
kemampuannya, belum ada acuan khusus dalam rekruitmen dan penempatan personil, 3 penilaian prestasi SDM yang dilakukan masih terbatas pada
pengamatan tenaga kerja, kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan, pengembangan SDM unit produksi yang kurang mendapat perhatian dan 4 pengawasan SDM
unit produksi sebatas pengamatan pada waktu – waktu tertentu jika order banyak dan pekerjaan diserahkan kepada SDM yang mampu.
Munadi 1995 bahwa unit produksi terbukti sudah dapat membantu mengatasi pengadaan bahan praktek meskipun jumlahnya terbatas disamping itu
kegiatan unit produksi telah memberikan konstribusi yang cukup besar bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusianya. Hal ini
terungkap dari hasil penelitiannya di unit produksi FPTK IKIP Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut persamaan
dengan penelitian ini adalah adanya beberapa aspek unit produksi yang sama yaitu tentang SDM dan perencanaan serta tujuan dari pengadaan unit produksi.
Sedangkan penelitian ini meneliti model pengelolaan unit produksi di SMK studi kasus : SMK Negeri 2 Klaten, difokuskan pada aspek 1 input yang meliputi :
SDM, modal, metode, fasilitas. 2 Fungsi Manajemen meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengendalian. 3 Pelaksanaan meliputi : pelatihan, produk,
jasa. 4 Pemasaran 5 Pelayanan Konsumen dan 6 Output meliputi : lulusan siap pakai di industri dan pelatihan, produk, jasa yang laku jual.
commit to user 12
C. Kerangka Berpikir