Model Pengelolaan Unit Produksi Di SMK Negeri 2 Klaten

commit to user 59 lebih meningkatkan kinerja UP terutama UP pada program keahlian yang belum berjalan secara maksimal. f. Mengusahakan sebaik mungkin agar produk UP tidak kalah saing dengan produk industri baik kualitas maupun harga. Secara kualitas produk UP tidak kalah dengan produk industri. Dalam bentuk produk barang khususnya program keahlian TAV, produk UP secara kualitas tidak kalah saing dengan produk industri. Produk industri lebih unggul dari bentuktampilan luar dari produk. Hal ini disebabkan karena UP sekolah keterbatasan akan fasilitasperalatan yang modern, sedangkan industri didukung dengan fasilitas yang lebih modern. g. Pihak sekolah sudah memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen dengan cara menyelesaikan order sesuai pesananpermintaan konsumen waktu, kualitas dan kuantitas.

C. Interpretasi Data Hasil Penelitian

1. Model Pengelolaan Unit Produksi Di SMK Negeri 2 Klaten

Pengelolaan unit produksi SMK Negeri 2 Klaten secara garis besar sudah berjalan cukup baik. Tiap – tiap program keahlian sedikit banyak sudah dapat mengelola unit produksi pada jurusan masing – masing dengan cukup baik. Pengelolaan UP tiap – tiap jurusan ditinjau dari beberapa aspek sudah terlaksana cukup baik, aspek tersebut meliputi : a. Input SDM, modal, metode dan fasilitas Sumber daya manusia yang dipakai dalam unit produksi berasal dari dua sumber, yaitu SDM dari dalam sekolah dan SDM dari luar sekolah. Sumber daya manusia dari dalam sekolah adalah : guru, karyawan toolman dan siswa. Sedangkan sumber daya manusia dari luar sekolah adalah : tenaga ahli pelaksana penggunaan mesin. Semua SDM tersebut harus saling mendukung guna mencapai tujuan pendirian unit produksi sekolah secara efektif dan efisien. Adapun modal atau sumber biaya yang dipakai dalam kegiatan unit produksi adalah untuk produk barang pada saat PBM menggunakan dana dari sekolah, sedangkan jasa dan pelatihan pinjam dari bendahara sekolah. Di samping commit to user 60 modal biaya, sekolah sudah tersedia modal fasilitas berupa peralatan atau mesin produksi yang sudah memadai untuk proses produksi dan tenaga guru yang cukup terampil. Dalam kegiatan unit produksi, metode yang dipakai yaitu berawal dari seksi pemasaran mencari order ke konsumen. Order yang masuk ke dalam seksi pemasaran kemudian dialihkan ke dalam seksi perencanaan. Setelah direncanakan, kemudian diproses ke dalam seksi pelaksanaan. Fasilitas dalam kegiatan UP berupa barang mesin dan peralatan. Secara keseluruhan fasilitas yang tersedia pada SMK N 2 Klaten untuk tiap – tiap program keahlian sudah cukup memadai bahkan lebih untuk pelaksanaan UP produksi. Setiap program keahlian memiliki fasilitas sendiri sesuai dengan kebutuhan masing – masing program keahlian. Hal utama yang ditekankan dalam pemanfaatan fasilitas sekolah adalah adalah jangan sampai kegiatan unit produksi mengganggu jalannya proses belajar mengajar. Dengan demikian perlu dibuat jadwal atau tempat khusus sehingga kegiatan organisasi tersebut tidak saling mengganggu, tetapi saling mendukung. b. Fungsi Manajemen perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian 1 Perencanaan Dalam pelaksanan kegiatan unit produksi berdasarkan pada perencanaan yang terlebih dulu dibuat, dimaksudkan agar pelaksanaan UP dapat berjalan dengan baik, sistematis dan tidak ada hal – hal yang terlewati. Perencanaan unit produksi ini meliputi : tujuan, jenis kegiatan, sasaran, cara pemasaran, pelaksana, prosentase pembagian hasil, sumber dana, rencana pelaksanaan. 2 Pengorganisasian Pengorganisasian harus diwujudkan secara konkritnyata yang menggambarkan antar hubungan satuan – satuan organisasi, tanggungjawab, tugas dan wewenang dalam kesatuan yang utuh. Untuk mewujudkannya maka dibuat struktur organisasi. Struktur organisasi dalam Unit Produksi SMKN 2 Klaten meliputi : Kepala Sekolah, WAKA UPHI, Ketua UP, Bendahara, Sekretaris, Kasi UP tiap – tiap Jurusan. Struktur organisasi dalam UP setiap 1 tahun sekali mengalami re-organisasi. commit to user 61 Untuk unit produksi masing-masing jurusan juga telah memiliki struktur organisasi yang secara garis besar hampir sama dengan struktur organisasi unit produksi pusat. 3 Pengendalian Dalam kegiatan UP SMK Negeri 2 Klaten pengendalian secara keseluruhan pengendalian terletak pada Kepala Sekolah selaku sebagai penanggung jawab yang bertugas memfasilitasi, memonitor dan bertanggung jawab atas kegiatan UP sekolah mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi serta pelaporan unit produksi disekolah. c. Pelaksanaan Pelaksanaan UP merupakan usaha merealisasikan rencana – rencana yang telah disusun dalam rangka mencapai tujuan UP yang telah ditentukan. Dengan demikian pelaksanaan UP harus berdasrkan alur yang jelas dan sistematis yaitu mengacu pada program kerjaperencanaan UP yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pelaksanaannya kegiatan UP harus terintegrasi dengan kegiatan proses belajar mengajar di masing – masing program keahlian. Karena pelaksanaan UP terintegrasi dengan pelaksanaan proses belajar mengajar berarti guru mengajar siswa sambil bekerja. Sementara itu siswa sendiri belajar sambill bekerja. Jadi guru dan siswa langsung mengerjakan order pekerjaan. Oleh karena jumlah siswa yang sangat banyak dibandingkan dengan jumlah order, maka diperluka pengaturan jadwal yang sungguh – sungguh. Selain itu guru selalu memberikan pengarahan kepada siswa agar bekerja sesuai dengan yang ada di dunia kerja. Dalam pelaksanaan UP SMK Negeri 2 Klaten berorientasi menghasilkan jasa, produk dan pelatihan. Dalam menghasilkan jasa dan produk secara garis besar tiap – tiap program keahlian sudah dapat memproduksinya. Sedangkan untuk pelatihan hanya beberapa program keahlian saja yang sudah melaksanakan pelatihan progam keahlian TAV dan Teknik Pemesinan. Dari 6 enam program keahlian yang ada di SMK Negeri 2 Klaten, 5 lima diantaranya untuk pelaksanaan UP sudah berjalan cukupbaik, sedangkan 1 satu diantaranya yaitu commit to user 62 program keahlian Teknik Mekanik Otomotif TMO untuk pelaksanaan UP belum terlaksana secara maksimalpasif masih dalam tahap perencanaan. d. Pemasaran Pelaku dalam pemasaran hasil pelaksanaan UP adalah sie pemasaran yang bertugas memasarkan hasil pelaksanaan UP agar dapat dipasarkan dan terjual dengan baik. Selain itu, pemasaran hasil pelaksanaan UP juga dilakukan oleh warga sekolah guru, siswa dan semua karyawan serta dengan cara pendekatan ke SMK lain yang fasilitasnya kurang dan menyebarkan brosur. Di samping itu juga ikut dalam pameran tapi hanya dilaksanakan oleh beberapa program keahlian tidak semua ikut serta dalam pameran. e. Pelayanan Konsumen Dalam penyelenggaraan UP, pelayanan konsumen merupakan cara untuk membinamenjalin hubungan baik dengan dunia kerjaindustrikonsumen. Pelaku dalam pelayanan konsumen adalah semua pihak yang terlibat dalam UP, termasuk siswa. Hal ini dikarenakan dalam UP siswa sebagai pelaksanapelaku dalam menyelesaikan pesananorder sesuai permintaan konsumen. Sedangkan guru yang membimbingmengarahkan siswa dalam menyelesaikan order. Di samping itu ada waktunya guru terlibatterjun langsung dalam mengerjakan dan menyelesaikan order bila dirasa siswa kesulitan dalam menyelesaikan order untuk memenuhi order sesuai permintaan konsumen kualitas dan kuantitas. Pelayanan konsumen yang dilaksanakan UP SMKN 2 Klaten yaitu dengan menyelesaikan pesananorder sesuai dengan permintaan konsumen kualitas dan kuantitas tepat waktu. f. Output Dengan adanya UP diharapkan semua siswa menjadi tenaga yang siap pakai di industri. Di samping itu dengan adanya UP siswa mampu menghasilkan jasa ataupun produk yang laku jual. Selain produk ataupun jasa yang dihasilkan, dengan adanya pelaksanaan pelatihan diharapkan peserta pelatihan memiliki ketrampilan skill yang dapat diterapkan dalam didunia industri. commit to user 63

2. Masalah Dan Hambatan Dalam Pengelolaan Unit Produksi