Mulyanto 2008 pengembangan wilayah yaitu setiap tindakan pemerintah yang akan dilakukan bersama-sama dengan para pelakunya dengan maksud untuk
mencapai suatu tujuan yang menguntungkan bagi wilayah itu sendiri maupun bagi kesatuan administratif di mana wilayah itu menjadi bagiannya, dalam hal ini Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2.7. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
SOSIAL
• Air Bersih dan Sanitasi
Lingkungan • Pendidikan
• Kesehatan
Program Pengembangan Infrastruktur
EKONOMI
• Transportasi
• Produksi
Pertanian
• Pemasaran
Pertanian
Persepsi Masyarakat
Pengembangan Wilayah Kecamatan Naman
Teran
Universitas Sumatera Utara
2.8. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
1. Program pengembangan infrastruktur sosial ekonomi berpengaruh positif terhadap pengembangan wilayah di kecamatan Naman Teran.
2. Persepsi masyarakat dengan adaya program pengembangan infrastruktur sosial ekonomi di kecamatan Naman Teran memberikan manfaat terhadap
pembangunan infrastruktur transportasi, produksi pertanian, pemasaran pertanian, air bersih dan sanitasi, pendidikan dan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo. Pengamatan dan pengambilan sampel ditetapkan pada desakelurahan yang
memperoleh program pengembangan infrastruktur sosial ekonomi yang tersebar pada 14 desakelurahan Kuta Gugung, Sigarang-garang, Bekerah, Simacem, Sukanalu,
Kuta Tonggal, Sukandebi, Naman, Sukatepu, Ndeskati, Kuta Mbelin, Gung Pinto, Kebayaken, dan Kuta Rayat. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Februari 2013
sampai dengan Februari 2014.
3.2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey. Menurut Arikunto 2006, “Pendekatan survey adalah kegiatan mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya mengenai fakta-fakta yang merupakan pendukung terhadap penelitian, dengan maksud untuk mengetahui status dan gejala”. Menurut Umar 2008 “Survei
adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dan gejala-gejala yang ada serta mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi
sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah”. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono 2005
“Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, atau meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena menurut kejadian sebagaimana
adanya”.
49
Universitas Sumatera Utara