2.3.5. Infrastruktur Pendidikan
Infrastruktur pendidikan merupakan infrastruktur yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan rehabilitasi sekolah dasar dan
menengah dan penyediaan meubeler yang berperan dalam merangsang pertumbuhan ekonomi karena ketersediaan prasarana pendidikan akan memudahkan masyarakat
untuk belajar. Pembangunan prasarana pendidikan turut akan meningkatkan pertumbuhan wilayah-wilayah baru dengan meningkatnya kualitas dan kuantitas
masyarakat yang belajar. Pembangunan pendidikan penting dilaksanakan supaya masyarakat dapat
maju, sehingga menambah ilmu pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan Pembangunan pendidikan diusahakan untuk membantu masyarakat yang ingin
bergerak maju ke arah perkembangan yang dikehendaki. Belajar secara terus- menerus memang mutlak perlu, akan tetapi orang dapat belajar dari pengalaman
tanpa menerima pengajaran secara formal. Jika ada pengangkutan maka dengan sendirinya akan banyak petani yang bepergian mengunjungi kota-kota. Sebagai
akibatnya, akan memperoleh pengetahuan dan gagasan yang baru. Jadi, orang dapat belajar tanpa harus ada fasilitas-fasilitas formal untuk pendidikan. Adanya fasilitas
formal dapat mempercepat proses belajar. Hanafie, 2010.
2.3.6. Infrastruktur Kesehatan
World Health Organization WHO mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah
kondisi kesejahteraan fisik, mental dan sosial, dan bukan sekedar bebas penyakit dan kelemahan fisik. Dalam prakteknya, pengukuran tingkat kesehatan yang digunakan
antara lain tingkat harapan hidup. Ukuran ini merupakan salah satu dari tiga komponen dalam penghitungan Indeks Pembangunan Manusia IPM.
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan kesehatan menjadi bagian integral dari pembangunan nasional karena bidang kesehatan menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan manusia secara
berkesinambungan, yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh, terpadu, dan terarah. Pembangunan ini merupakan upaya untuk
tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Melalui pembangunan kesehatan
diharapkan setiap penduduk memiliki kemampuan hidup sehat sehingga di masa mendatang tercipta generasi penerus yang bermutu sebagai modal penting dalam
pembangunan nasional. Secara ekonomi, masyarakat yang sehat akan menghasilkan tenaga kerja yang
sehat dan merupakan input penting untuk pertumbuhan ekonomi. Negara-negara yang mempunyai tingkat kesehatan dan pendidikan yang rendah menghadapi tantangan
yang lebih berat untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dibandingkan dengan negara yang lebih baik tingkat kesehatan dan pendidikannya. Tenaga kerja yang
berkualitas akan mempunyai peluang yang lebih besar untuk lebih produktif, mempunyai kesempatan kerja yang lebih besar, memperoleh pendapatan yang lebih
tinggi, dan menghasilkan output ekonomi yang lebih besar juga. Tujuan pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Rencana Strategi
Pembangunan Kesehatan adalah terselenggaranya program atau kegiatan pembangunan kesehatan yang memberi jaminan tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya sesuai dengan visi “Indonesia Sehat 2010”. Arah kebijakan pembangunan kesehatan menurut Depkes 2004 dalam Wahyuni, 2009
adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung, dengan pendekatan paradigma sehat yang memberikan prioritas pada
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan sampai usia lanjut.
2. Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana
dalam bidang medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
Pelayanan kesehatan melalui rumah sakit dan puskesmas serta pelayanan kesehatan lainnya diharapkan meningkatkan mutu kesehatan yang menjangkau
seluruh masyarakat untuk mewujudkan pembangunan kesehatan yang merata. Pengembangan infrastruktur kesehatan, baik secara kuantitas maupun kualitas, akan
mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang merupakan faktor input pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
2.4. Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah PISEW