Aspek Pengukuran Analisa Bivariat a. Kebersihan Kulit dan Rambut dengan Kejadian Skabies

39 11. Kebersihan genitalia adalah perilaku warga binaan pemasyarakatan dalam menjaga kebersihan genetalia dengan cara membersihkan dan mengganti celana dalam. 12. Kebersihan pakaian dan handuk adalah perilaku warga binaan pemasyarakatan dalam mengganti pakaian , mencuci pakaian serta frekuensi mencuci handuk dan menjemurnya. 13. Kebersihan tempat tidur dan sprai adalah perilaku warga binaan pemasyarakatan berdasarkan frekuensi menjemur kasur dan bantal, mengganti sprai dan sarung bantal. 14. Kejadian penyakit skabies adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit sarcoptes scabiei, timbul dengan gejala gatal terutama malam hari. Diagnosa penyakit skabies ditegakkan oleh dokter puskesmas.

3.6 Aspek Pengukuran

1. Kelembaban Cara pengukuran dengan menggunakan alat yaitu hygrometer. Sesuai jika kelembaban ruang tahanan sel diantara 40 – 70 2. Ventilasi Adapun pengukuran ventilasi dengan membandingkan luas lantai ruangan tahanan dengan luas ventilasi. Sesuai jika luas ventilasi ≥ 10 dari luas lantai. 3. Pencahayaan Teknik yang dilakukan adalah membaca tanpa berakomodasi dengan kondisi pencahayaan alamiah. Sesuai jika bisa membaca dalam kondisi tersebut. Universitas Sumatera Utara 40 4. Kepadatan Hunian Ruang Tidur Teknik pengukuran dengan membandingkan luas ruangan dengan jumlah penghuni ruangan. Sesuai jika 1 orang untuk luas 4m². 5. Lantai Bangunan Teknik yang dilakukan dengan cara melihat lantai apakah terbuat dari bahan yang kedap air atau tidak. Sesuai jika lantai terbuat dari bahan yang kedap air. 6. Ketersediaan Air Mencukupi apabila tersedia untuk mandi, cuci dan kakus serta berwu’dhu bagi yang muslim di ruang tahanan. 7. Kebersihan Kulit dan Rambut Pengukuran variabel kebersihan kulit dan rambut didasarkan pada skala ukur ordinal dari 5 pertanyaan dengan total skor 10, alternatif jawaban “Tidak” diberi skor 0 nol dan “Ya, kadang – kadang” diberi skor 1 satu serta “Ya, sering” diberi skor 2 dua. Kemudian dikategorikan berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut : a Baik, jika responden mendapat skor ≥ 6 dari pertanyaan yang disediakan. b Buruk, jika responden mendapat skor 6 dari pertanyaan yang disediakan. 8. Kebersihan Tangan, Kaki dan Kuku Pengukuran variabel kebersihan tangan, kaki dan kuku didasarkan pada skala ukur ordinal dari 5 pertanyaan total skor 10, alternatif jawaban “Tidak” diberi skor 0 nol dan “Ya, kadang – kadang” diberi skor 1 satu serta “Ya, sering” diberi skor 2 dua. Kemudian dikategorikan berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 41 a Baik, jika responden mendapat skor ≥ 6 dari pertanyaan yang disediakan. b Buruk, jika responden mendapat skor 6 dari pertanyaan yang disediakan. 9. Kebersihan Genitalia Pengukuran variabel kebersihan genitalia didasarkan pada skala ukur ordinal dari 5 pertanyaan dengan total skor 10, alternatif jawaban “Tidak” diberi skor 0 nol dan “Ya, kadang – kadang” diberi skor 1 satu serta “Ya, sering” diberi skor 2 dua. Kemudian dikategorikan berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut : a Baik, jika responden mendapat skor ≥ 6 dari pertanyaan yang disediakan. b Buruk, jika responden mendapat skor 6 dari pertanyaan yang disediakan. 10. Kebersihan Pakaian dan Handuk Pengukuran variabel kebersihan pakaian didasarkan pada skala ukur ordinal dari 5 pertanyaan dengan total skor 10, alternatif jawaban “Tidak” diberi skor 0 nol dan “Ya, kadang – kadang” diberi skor 1 satu serta “Ya, sering” diberi skor 2 dua. Kemudian dikategorikan berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut : a Baik, jika responden mendapat skor ≥ 6 dari pertanyaan yang disediakan. b Buruk, jika responden mendapat skor 6 dari pertanyaan yang disediakan. 11. Kebersihan Tempat Tidur dan Sprai Pengukuran variabel kebersihan tempat tidur dan sprai didasarkan pada skala ukur ordinal dari 5 pertanyaan dengan total skor 10, alternatif jawaban “Tidak” diberi skor 0 nol dan “Ya, kadang – kadang” diberi skor 1 satu serta “Ya, sering” Universitas Sumatera Utara 42 diberi skor 2 dua. Kemudian dikategorikan berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dengan kategori sebagai berikut : a Baik, jika responden mendapat skor ≥ 6 dari pertanyaan yang disediakan. b Buruk, jika responden mendapat skor 6 dari pertanyaan yang disediakan. 3.7 Metode Analisa Data 3.7.1 Analisa Univariat