Sanitasi Lingkungan dan Higiene Perseorangan .1 Sanitasi Lingkungan

17 memberikan prognosis yang baik Harahap, 2000. Pengobatan penyakit skabies harus dilakukan secara serentak pada daerah yang terserang skabies agar tidak tertular kembali penyakit ini. 2.2 Sanitasi Lingkungan dan Higiene Perseorangan 2.2.1 Sanitasi Lingkungan Pengertian sanitasi yaitu suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada kegiatan seseorang untuk berusaha memelihara kesehatan lingkungan hidup manusia. Pencegahan ini dilakukan dengan pemeliharaan makanan, tempat kerja atau peralatan agar sehat dan bebas tercemar dari bakteri, serangga, atau binatang lainnya. Selain pemeliharaan, pengawasan terhadap faktor – faktor lingkungan juga termasuk dalam pencegahan penyakit. Jadi dalam hal ini sanitasi ditujukan kepada lingkungannya, sedangkan hygiene ditujukan kepada orangnya. Beberapa manfaat dapat kita rasakan apabila kita menjaga sanitasi di lingkungan kita, misalnya: mencegah penyakit menular, mencegah kecelakaan, mencegah timbulnya bau tidak sedap, menghindari pencemaran, mengurangi jumlah presentase sakit, lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman Depkes, 2000. Berdasarkan UU RI No. 23 tahun 1977 tentang pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Menurut Timmreck 2004, lingkungan adalah segala sesuatu yang mengelilingi dan juga kondisi luar manusia atau hewan yang bisa menyebabkan akan penularan penyakit. Universitas Sumatera Utara 18 Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimal, sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula Mubarak, 2009. Pemeliharaan lingkungan yang bersih dan sehat tentunya akan berdampak bagi kesehatan. Apabila lingkungan tidak terawat dan tidak dilaksanakannya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup sehat sehingga berbagai penyakit akan ditimbulkannya, mulai dari penyakit yang menyerang sistem pernafasan, sistem pencernaan dan sistem integument seperti penyakit kulit skabies. Penyakit kulit skabies adalah salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Adapun faktor yang dominan yang paling penting adalah penyediaan air bersih, kepadatan penghuni kesehatan kamar. Ketiga faktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia yang termasuk higiene perseorangan. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar tungau skabies serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula maka akan menimbulkan penyakit kulit. Pemeliharaan lingkungan juga harus disertai dengan kesadaran individu maupun masyarakat dalam berperilaku hidup sehat. Perilaku hidup sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat Dunanti, 2001. Lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan terjadinya proses penyakit. Secara garis besar, unsur lingkungan dapat dibagi dalam tiga bagian utama Noor, 2008. a. Lingkungan biologis, seluruh makhluk hidup yang berada di sekitar manusia yang meliputi berbagai mikroorganisme, serta berbagai jenis binatang dan tumbuhan yang dapat mempengarui kehidupan manusia sebagai sumber kehidupan bahan Universitas Sumatera Utara 19 makanan dan obat – obatan maupun sebagai reservoir sumber penyakit atau pejamu antara host intermedia. Lingkungan biologis sangat berpengaruh dan memiliki peranan penting dalam interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan yang menguntungkan maupun yang mengancam kehidupan kesehatan manusia. b. Lingkungan fisik, keadaan fisik di sekitar manusia dapat berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia. Lingkungan fisik tersebut terdiri dari udara, keadaan cuaca, geografis dan geologis, air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai sumber penyakit serta berbagai unsur kimiawi serta berbagai bentuk pencemaran pada air. c. Lingkungan sosial, lingkungan ini meliputi semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, sistem organisasi, serta institusi peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat tersebut. Usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau menoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup didalamnya. Menurut Riyadi 1994 sanitasi lingkungan adalah prinsip – prinsip untuk meniadakan atau setidak – tidaknya mengurangi faktor – faktor pada lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit, melalui kegiatan – kegiatan yang ditunjukkan untuk mengendalikan: sanitasi air, pembuangan kotoran, air buangan dan sampah, sanitasi udara, vektor dan binatang pengerat, tetapi dalam hal ini yang menjadi prioritas adalah penyediaan air bersih sanitasi air. Universitas Sumatera Utara 20 a. Penyediaan air bersih Air adalah komponen lingkungan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup khusunya manusia karena tanpa air manusia tidak dapat hidup. Air juga bias menjadi malapetaka karena tidak tersedia dalam kondisi yang bagus baik kuantitas maupun kualitasnya. Meningkatnya pertumbuhan penduduk serta kegiatan manusia menyebabkan pencemaran sehingga kualitas air yang baik dan memenuhi syarat tertentu sulit diperoleh. Volume air dalam tubuh manusia rata – rata 65 dari total berat badannya, dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing – masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang. Volume rata – rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 100 – 200 liter atau 35 – 40 galon Chandra, 2007. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 Menkes Per IX 1990 tentang syarat – syarat kualitas air bersih meliputi: 1 Syarat Fisik : tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa serta tidak keruh 2 Syarat Kimia, tidak tercemar secara berlebihan oleh zat – zat kimia maupun mineral karena selain menimbulkan gangguan kesehatan juga merusak instalasi penyediaan air bersih. 3 Kesadahan, merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya ion – ion kation logam valensi dua yang mampu bereaksi dengan sabun sehingga membentuk kerak air. Kesadahan dalam air berasal dari kontaknya dengan tanah dan permukaan batuan dan umumnya air sadah berasal dari daerah dimana lapis tanah atas topsoil tebal dan ada pembentukan batu kapur. Universitas Sumatera Utara 21 4 Syarat Mikrobiologi, air sebaiknya tidak mengandung bakteri pathogen dan tidak boleh mengandung bakteri golongan coli yang mengganggu kesehatan. Standar yang dipakai adalah total bakteri Coliform dengan batas tidak boleh lebih dari 1 coli100 ml air. 5 Syarat Radioaktif, adanya batas tertinggi yang diperkenankan adanya aktivitas Alpha Gross Alpha Activity tidak boleh lebih dari 0,1 BqL dan aktivitas Beta Gross Beta Activity tidak boleh lebih dari 0,1 BqL. Penyakit yang menyerang manusia dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui air. Penyakit yang ditularkan melalui air disebut sebagai waterbone disease atau water related disease. Penyakit yang berhubungan dengan air dapat dikelompokkan berdasarkan cara penularannya, yaitu : 1 Water borne disease, jika kuman patogen ada dalam air dan diminum oleh manusia sehinggga terjadi penjangkitan penyakit pada orang yang meminum air dimaksud, misalnya penyakit cholera, thypus, abdominalis, hepatitis, dan disentri baselir. Pengawasan terhadap penularan penyakit ini sangat diperlukan terutama pengawasan terhadap penggunaan air bersih 2 Water based disease, penularan penyakit akibat dari penggunaan untuk membersihkan alat – alat misalnya alat dapur, alat makan dan pembersihan alat lain. Penularan penyakit dengan cara water based ini antara lain infeksi saluran pencernaan, infeksi kulit seperti skabies dan selaput lendir. 3 Water washed disease, penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui persediaan air sebagai pejamu host perantara, misalnya schistosomiasis. Universitas Sumatera Utara 22 4 Water related vector insect, yang berhubungan dengan air, penyakit yang berkembang biak dalam air, misalnya malaria, demam berdarah, yellow fever dan trypanosomiasis Ketersediaan air kadang tidak diiringi dengan usaha – usaha dalam menjaga kebersihan lingkungan sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan terhadap kualitas air sesuai dengan syarat kualitas air yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. b. Kondisi Fisik Rumah 1 Ventilasi Rumah seharusnya memiliki sistem pertukaran udara yang baik karena udara segar diperlukan untuk menjaga temperatur udara dan kelembaban udara dalam ruangan serta penghuni memerlukan udara yang segar. Ventilasi adalah usaha untuk memenuhi kondisi atmosfer yang menyenangkan dan menyehatkan manusia. Ventilasi bermanfaat untuk sirkulasi udara dalam ruangan serta mengurangi kelembaban. Salah satu yang mempengaruhi kelembaban dalam ruangan adalah kkeringat manusia. Semakin banyak manusia dalam satu ruangan, kelembaban semakin tinggi khususnya karena uap air baik dari pernafasan maupun keringat. Kelembaban dalam ruangan tertutup dan banyak terdapat manusia di dalamnya lebih tinggi dibanding di luar ruangan. Secara umum, penilaian ventilasi rumah dengan cara membandingkan antara luas ventilasi dan luas lantai rumah, dengan menggunakan role meter. Menurut indikator penghawaan rumah, luas ventilasi yang memenuhi syarat Universitas Sumatera Utara 23 kesehatan adalah ≥ 10 luas lantai rumah dan luas ventilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah 10 luas lantai rumah Kepmenkes, 1999. Menurut Achmadi 2008, ventilasi mempengaruhi proses dilusi udara, juga dengan kata lain mengencerkan konsentrasi debu ataupun kotoran terbawa keluar dan mati terkena sinar ultraviolet. Ventilasi juga merupakan tempat untuk memasukkan cahaya ultraviolet ke dalam rumah, hal ini akan semakin baik apabila konstruksi rumah menggunakan genteng kaca, maka hal ini merupakan kombinasi yang baik. Menurut Depkes 2002, pengaruh buruk berkurangnya ventilasi adalah berkurangnya kadar oksigen, bertambahnya gas CO 2 , adanya bagu pengap, suhu udara ruangan naik, dan kelembaban udara bertambah. Kecepatan aliran udara adalah penting untuk mempercepat pembersih udara ruangan. Kecepatan udara dikatakan sedang jika gerak udara 5 – 20 cm per detik atau pertukaran udara bersih antara 25 – 30 cfm cubic feet per minute untuk setiap yang berada di dalam ruangan. 2 Kelembaban Rumah merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme, antara lain bakteri, spiroket, ricketsia dan virus. Mikroorganisme tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui udara. Selain itu kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan membran mukosa hidung menjadi kering sehingga kurang efektif dalam menghadang mikrooganisme. Sehingga rumah yang Universitas Sumatera Utara 24 tidak memiliki kelembaban yang memenuhi syarat kesehatan akan membawa pengaruh bagi penghuninya. Menurut Suryanto 2003, kelembaban udara akan berpengaruh terhadap konsentrasi pencemar di udara. Kelembaban berhubungan negatif terbalik dengan suhu udara. Semakin tinggi suhu udara maka semakin rendah kelembaban udaranya. Kelembaban yang standar apabila kelembaban udaranya akan semakin rendah. Kelembaban merupakan sarana yang baik untuk pertumbuhan beberapa mikroorganisme. Kelembaban rumah yang tinggi dapat mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh seseorang sehingga meningkatkan kerentanan tubuh terhadap penyakit terutama penyakit infeksi. Kelembaban juga dapat meningkatkan daya tahan hidup bakteri. Kelembaban dianggap baik jika memenuhi 40 – 70 dan buruk jika kurang dari 40 atau lebih dari 70. 3 Pencahayaan Sinar matahari berperan langsung dalam mematikan bakteri dan mikroorganisme lain yang terdapat di lingkungan rumah, khususnya sinar matahari pagi yang dapat menghambat perkembangbiakan bakteri pathogen. Dengan demikian sinar matahari sangat diperlukan didalam ruangan rumah terutama ruangan tidur. Menurut Prabu 2009, salah satu syarat rumah sehat adalah tersedianya pencahayaan yang cukup, karena suatu rumah yang tidak mempunyai cahaya selain dapat menimbulkan perasaan kurang nyaman, juga dapat menimbulkan penyakit. Universitas Sumatera Utara 25 Pencahayaan alami dan atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan Kepmenkes, 1999. Pencahayaan dibedakan menjadi dua yaitu pencahayaan alamiah dan buatan. Cahaya alamiah bersumber dari matahari. Oleh sebab itu, jalan masuk cahaya jendela luasnya sekurang – kurangnya 15 – 20 dari luas lantai yang terdapat di dalam ruangan rumah. Jendela yang berfungsi sebagai ventilasi udara, juga sebagai jalan masuk cahaya. Perlu diperhatikan letak jendela agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan agar sinar matahari lama menyinari lantai bukan menyinari dinding. Pencahayaan buatan bersumber dari cahaya yang bukan alamiah seperti lampu listrrik, lampu minyak tanah, api dan sebagainya. Kualitas dari cahaya buatan tergantung dari terangnya sumber cahaya. 4 Kepadatan penghuni Menurut Sukini 1989, kepadatan hunian sangat berpengaruh terhadap jumlah bakteri penyebab penyakit menular. Selain itu kepadatan hunian dapat mempengaruhi kualitas udara didalam rumah. Dimana semakin banyak jumlah penghuni maka akan semakin cepat udara dalam rumah mengalami pencemaran oleh karena CO 2 dalam rumah akan cepat meningkatkan dan akan menurunkan kadar O 2 yang diudara. Kemeterian Kesehatan RI yang menggunakan luas lantai kamar minimal sebesar 4,5 m² dan anak – anak usia 1 – 10 tahun memerlukan 1,5 m², sedangkan ketentuan luas ruangan untuk setiap orang di lembaga pemasyarakatan menurut Surat Edaran Dirjen. Pemasyarakatan tahun 2005 adalah 1,80 x 3,00 morang. Universitas Sumatera Utara 26 5 Lantai bangunan Menurut Suyono 2005 , lantai rumah jenis tanah memiliki peran terhadap proses kejadian penyakit, melalui kelembaban dalam ruangan. Lantai merupakan dinding penutup ruangan bagian bawah, konstruksi lantai rumah harus rapat air dan selalu kering agar mudah dibersihkan dari kotoran dan debu. Selain itu dapat menghindari naiknya tanah yang dapat menyebabkan meningkatnya kelembaban dalam ruangan. untuk mencegah masuknya air ke dalam rumah, maka lantai rumah sebaiknya dinaikkan 20 cm dari permukaan tanah. Keadaan lantai rumah perlu dibuat dari bahan yang kedap terhadap air sehingga lantai tidak menjadi lembab dan selalu basah seperti tegel, semen dan keramik. Lantai yang tidak memenuhi syarat dapat dijadikan tempat hidup dan perkembangbiakan bakteri terutama vektor penyakit lainnya. Menjadikan udara dalam ruangan lembab, pada musim panas lantai menjadi kering sehingga dapat menimbulkan debu yang berbahaya bagi penghuninya.

2.2.2 Higiene Perseorangan

Higiene adalah seluruh kondisi atau tindakan untuk meningkatkan kesehatan. Higiene adalah ilmu yang berkaitan dengan pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Pengertian higiene juga mencakup usaha perawatan diri personal hygiene, termasuk juga perlindungan kesehatan akibat pekerjaan Merriam W, 2009. Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perseorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perseorangan adalah suatu Universitas Sumatera Utara 27 tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis Tarwoto dan Wartonah, 2003. Pemeliharaan kebersihan diri adalah tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Dikatakan memiliki kebersihan diri baik apabila orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, tangan dan kuku serta kebersihan genitalia. Manfaat yang dapat di petik dengan merawat kebersihan diri, memperbaiki kebersihan diri, mencegah penyakit, meningkatkan kepercayaan diri dan menciptakan keindahan. Menurut Perry 2005, higiene perseorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah ketidak mampu seseorang melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan di dalam kehidupan sehari – hari karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Skabies sangat erat hubungannya dengan higiene perseorangan yang buruk. Yang mempengaruhi higiene perseorangan adalah sebagai berikut : a. Body image, pencintraan seseorang terhadap dirinya dapat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya. b. Praktik sosial, anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola higiene perseorangan. Universitas Sumatera Utara 28 c. Status sosial – ekonomi, dalam higiene perseorangan memerulukan uang nutuk menyediakan beberapa alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi. d. Pengetahuan, pengetahuan dalam higiene perseorangan sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. e. Budaya, disebagian masyarakat jika seseorang sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan. f. Kebiasaan seseorang, kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain – lain. g. Kondisi fisik, pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya. Dampak yang ditimbulkan dalam higiene perseorangan dibedakan menjadi dua yaitu dampak fisik dan dampak psikososial. Dampak fisik yang dialami dengan banyaknya gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku. Sedangkan dampak psikososial yang dialami adalah masalah sosial yang berhubungan dengan higiene perseorangan yaitu gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial. Manfaat dalam merawat kebersihan diri, memperbaiki kebersihan diri, mencegah penyakit, meningkatkan kepercayaan diri dan menciptakan keindahan. Universitas Sumatera Utara 29 a. Kebersihan Kulit Kebersihan individu yang buruk atau bermasalah akan mengakibatkan berbagai dampak baik fisik maupun psikososial. Dampak fisik yang sering dialami seseorang tidak terjaga dengan baik adalah gangguan integritas kulit Wartonah, 2003. Kulit yang pertama kali menerima rangsangan seperti rangsangan sentuhan, rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar. Kulit berfungsi untuk melindungi permukaan tubuh, memelihara suhu tubuh dan mengeluarkan kotoran-kotoran tertentu. Kulit juga penting bagi produksi Vit. D oleh tubuh yang berasal dari sinar ultraviolet. Mengingat pentingnya kulit sebagai pelindung organ-organ tubuh didalammnya, maka kulit perlu dijaga kesehatannya Wijayakusuma, 2004. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh jamur, virus, kuman, parasit hewani dan lain – lain. Salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit adalah Skabies Djuanda, 2000. Sabun dan air adalah hal yang penting untuk mempertahankan kebersihan kulit. Mandi yang baik adalah : 1 Satu sampai dua kali sehari, khususnya di daerah tropis. 2 Bagi yang terlibat dalam kegiatan olah raga atau pekerjaan lain yang mengeluarkan banyak keringat dianjurkan untuk segera mandi setelah selesai kegiatan tersebut. 3 Gunakan sabun yang lembut. Germicidal atau sabun antiseptik tidak dianjurkan untuk mandi sehari- hari. 4 Bersihkan anus dan genitalia dengan baik karena pada kondisi tidak bersih, sekresi normal dari anus dan genitalia akan menyebabkan iritasi dan infeksi. 5. Bersihkan badan dengan air setelah memakai sabun dan handuk yang sama dengan orang lain Webhealthcenter, 2006. Universitas Sumatera Utara 30 b. Kebersihan rambut Rambut yang terpelihara dengan baik sehingga rambut akan subur dan indah serta menimbulkan kesan cantik dan tidak berbau apek. Yang perlu diperhatikan dalam kebersihan rambut dan kulit kepala adalah memperhatikan kebersihan rambt dengan mencuci rambut sekurang – kurangnya 2 kali seminggu, mencuci rambut memakai shampoo bahan pencuci rambut lainnya dan sebaiknya menggunakan alat – alat pemeliharaan rambut sendiri. Kesehatan yang baik secara menyeluruh penting artinya bagi rambut yang menarik, dan seperti halnya kulit, kebersihan membantu kita memelihara badan supaya menarik. Penyakit berpengaruh buruk pada rambut, terutama jika terdapat kelainan endokrin, suhu badan yang naik, kurang makan, rasa cemas atau ketakutan. c. Kebersihan tangan, kaki dan kuku Perawatan tangan, kaki dan kuku secara wajar penting artinya bagi manusia dalam usia berapapun dan kapanpun, akan tetapi dengan semakin bertambahnya usia dan terutama pada saat sakit, perawatan tangan, kaki dan kuku akan semakin penting. Kaki, tangan dan kuku membutuhkan perhatian khusus dalam praktik higiene seseorang, karena semuanya rentan terhadap berbagai macam infeksi. Bagi penderita skabies akan sangat mudah penyebaran penyakit ke wilayah tubuh yang lain. Oleh karena itu, butuh perhatian ekstra untuk kebersihan tangan dan kuku sebelum dan sesudah beraktivitas. 1 Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah ke kamar mandi dengan menggunakan sabun. Menyabuni dan mencuci tangan harus meliputi area antara jari tangan, Universitas Sumatera Utara 31 kuku dan punggung tangan. 2 Handuk yang digunakan untuk mengeringkan tangan sebaiknya dicuci dan diganti setiap hari. 3 Jangan menggaruk atau menyentuh bagian tubuh seperti telinga, hidung, dan lain – lain saat menyiapkan makanan. 4 Pelihara kuku agar tetap pendek, jangan memotong kuku terlalu pendek sehingga mengenai pinch kulit Webhealthcenter, 2006. Para warga binaan selalu memakai sendal selop setiap hari. Para warga binaan dianjurkan menjaga kebersihan kakinya dengan selalu memakai sendal selop alas kaki yang kering agar terhindar dari penyakit kulit skabies, karena sarkoptis skabie selalu hidup pada tempat – tempat yang lembab dan tertutup. d. Kebersihan Genitalia Karena minimnya pengetahuan tentang kebersihan genitalia, banyak warga binaan mengalami infeksi di alat reproduksinya akibat garukan, apalagi warga binaan tersebut sudah mengalami skabies diarea tertentu maka garukan di area genitalia akan sangat mudah terserang penyakit kulit skabies, karena area genitalia merupakan tempat yang lembab dan kurang sinar matahari. Salah satu contoh pendidikan kesehatan di dalam keluarga, misalnya bagaimana orang tua mengajarkan anak cebok secara benar. Seperti penjelasan, bila ia hendak cebok harus dibasuh dengan air bersih. Caranya menyiram dari depan ke belakang bukan belakang ke depan. Penyebabnya karena kuman dari belakang dubur akan masuk ke dalam alat genital. Jadi hal tersebut, harus diberikan ilmunya sejak dini. Kebersihan genital lain, selain cebok, yang harus diperhatikan yaitu pemakaian celana dalam. Apabila ia mengenakan celana pun, pastikan celananya dalam keadaan kering. Selain kebersihan genital, peningkatan gizi juga Universitas Sumatera Utara 32 merupakan hal yang penting untuk tumbuh kembang anak. Bila alat reproduksi lembab dan basah, maka keasaman akan meningkat dan itu memudahkan pertumbuhan jamur. Oleh karena itu seringlah menganti celana dalam Safitri, 2008.

2.2.3 Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Higiene Perseorangan Dengan Kejadian Skabies.

Penyakit skabies merupakan penyakit yang dapat ditularkan, yang paling sering dengan kontak lansung dan dapat pula melalui alat – alat seperti handuk, pakaian, tempat tidur, bantal, selimut dan lain – lain. Selain itu juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual antara penderita dengan orang lain. Penyakit skabies berkaitan dengan lingkungan dan kebersihan perseorangan atau apabila tinggal secara bersama – sama dengan orang banyak disatu tempat yang relatif sempit seperti asrama, pemondokan, rumah tahanan dan lain sebagainya. Apabila tingkat kesadaran yang cukup rendah dimiliki oleh penghuni tempat tersebut, derajat keterlibatan pihak yang terkait dalam melayani kebutuhan akan kesehatan yang masih kurang, minimnya pemantauan kesehatan oleh pemerintah, faktor lingkungan terutama masalah penyediaan air bersih akan menambah permasalahan kesehatan lingkungan yang telah ada. Penyebaran dalam penularan skabies bisa terjadi ketika orang banyak tidur bersama dalam satu tempat tidur yang sama di lingkungan rumah tangga, sekolah – sekolah yang berasrama dan pemondokan, fasilitas kesehatan yang dipakai masyarakat serta rumah tahanan yang dihuni oleh warga binaan. Universitas Sumatera Utara 33

2.3 Rumah Tahanan Negara