30 tidak larut asam HCl. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar abu tidak larut
asam dalam bahan sesuai dengan kriteria mutu tidak lebih dari 2,3 yaitu sebesar 0,97.
Hasil pengujian kadar sari yang larut dalam air sebesar 25,68, dan nilai tersebut sesuai dengan kriteria mutu yang ditentukan yaitu tidak kurang dari 7,2.
Pada pengujian kadar sari yang larut etanol didapatkan nilai sebesar 16,55. Nilai tersebut juga sesuai dengan kriteria mutu yang ditetapkan yaitu tidak kurang dari
3,7. Kadar sari yang larut dalam air atau alkohol menunjukkan adanya zat berkhasiat yang dapat terlarut dalam pelarut yang digunakan. Semakin tinggi
kadar yang dihasilkan berarti semakin tinggi kandungan zat berkhasiatnya Gaman dan Sherington, 1992.
4.3 Hasil Ekstraksi Daun Jati Belanda
Hasil penyarian 500 g serbuk simplisia daun jati belanda dengan pelarut etanol 70 secara maserasi diperoleh ekstrak cair yang kemudian diuapkan
dengan rotary evaporator. Ekstrak kental yang diperoleh adalah sebesar 58,74 g dengan randemen 11,74.
4.4 Hasil Uji Preformulasi
Dosis yang dibutuhkan untuk manusia seharusnya adalah 1,6 g, namun karena keterbatasan fasilitas laboratorium dimana hanya terdapat diameter cetakan
dengan bobot 2000mg sehingga peneliti merencanakan tablet efervesen untuk tiga kali minum dimana setiap tablet mengandung ekstrak 500 mg.
Hasil untuk uji preformulasi dari kelima formula dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 4.2 Uji preformulasi dari lima formula
Formula Waktu alir detik
Sudut diam
o
Kompresibilitas F1
3,30±0,10 27,33±1,34
7,023±1,00 F2
3,11±0,14 27,9±1,79
8,1±1,1 F3
3,17±0,05 27,30±0,64
8,42±1,6 F4
3,18±0,06 27,55±0,51
7,10±0,89 F5
3,15±0,08 29,12±1,03
8,46±1,61 Syarat
10 20 – 40
20 Berdasarkan hasil yang tercantum pada tabel di atas, hasil uji preformulasi
dari ketiga formula sediaan yaitu uji waktu alir, indeks tap dan sudut diam memenuhi persyaratan.
4.4.1 Waktu alir
Granul yang baik adalah granul yang seragam ukurannya dan berbentuk bulat. Kesempurnaan aliran akan menghasilkan bentuk dan bobot yang seragam
dari tablet Lachman, dkk., 1994. Hasil penelitian untuk kecepatan alir masing- masing formula yaitu FI 3,30±0,10, FII 3,11±0,14, FIII 3,17±0,05, FIV
3,18±0,06, dan FV 3,15±0,08yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 Hasil ini termasuk ke dalam sifat alir yang baik dimana syarat untuk waktu alir granul
adalah kurang dari 10 detik. Hasil analisis ANOVA Lampiran 12a menunjukkan bahwa pada respon
pengukuran kecepatan alir dengan variasi konsentrasi sumber asam yang berbeda pada formula tidak memberikan pengaruh nyata terhadap waktu alir dengan p=
0,242 p 0,05. Semakin pendek waktu alirnya maka akan mempermudah proses transportasi bahan terhadap alat cetak Wells, 1987.
Universitas Sumatera Utara
32
Gambar 4.1 Histogram uji waktu alir granul
Keterangan : F1 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 10 F2 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 15
F3 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 20 F4 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 25
F5 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 30
4.4.2 Sudut diam
Sudut diam merupakan sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel bentuk kerucut dengan bidang horizontal bila sejumlah serbuk atau granul dituang
dalam alat pengukur Lachman, dkk 1994. Besar kecilnya sudut diam dari timbunan tersebut dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, dan kelembaban granul.
Hasil pengujian sudut diam dari kelima formula yang dibentuk oleh granul dapat dilihat pada Gambar 4.2, yaitu FI 27,33±1,34, FII 27,9±1,79, FIII
27,30±0,64, FIV 27,55±0,51, dan FV 29,12±1,03. Nilai tersebut memenuhi persyaratan dimana Banker dan Anderson 1994 menyatakan nilai sudut diam
granul berkisar antara 25
o
sampai 45
o
, dengan nilai yang rendah menunjukkan sifat karakteristik waktu alir yang lebih baik. Berdasarkan hasil uji statistik
dengan menggunakan uji AVOVA Lampiran 12b diketahui bahwa variasi
3 3,05
3,1 3,15
3,2 3,25
3,3 3,35
FI FII
FIII FIV
FV W
a k
tu a
lir
Formula
Waktu Alir
Universitas Sumatera Utara
33 konsentrasi sumber asam tidak berpengaruh nyata terhadap sudut diam dengan
nilai p= 0,351 p 0,05.
Gambar 4.2 Histogram ujisudut diam granul
Keterangan : F1 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 10 F2 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 15
F3 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 20 F4 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 25
F5 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 30
4.4.3 Indeks kompresibilitas
Indeks kompresibilitas dari hasil pengujian masing-masing formula yaitu FI 7,023±1,00, FII 8,1±1,1, FIII 8,42±1,6, FIV 7,10±0,89, dan FV
8,46±1,61yang dapat dilihat pada Gambar 4.3. Kompresibilitas ini menurut Wells 1987 masuk dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil analisis ANOVA
Lampiran 12c menunjukkan bahwa variasi konsentrasi sumber asam dan basa tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kompresibilitas granul dengan
p= 0,490 p 0,05. Kompresibilitas menunjukkan penurunan volume granul akibat pemberian
ketukan atau getaran. Kompresibilitas granul menentukan sifat alir massa tablet
26 26,5
27 27,5
28 28,5
29 29,5
FI FII
FIII FIV
FV S
u d
u t d
ia m
Formula
Sudut diam
Universitas Sumatera Utara
34 saat membentuk massa tablet yang stabil dan kompak saat diberi tekanan. Faktor-
faktor yang berpengaruh adalah bentuk, kerapatan, dan ukuran partikel Lachman, dkk, 1994.
Gambar 4.3 Histogram indeks kompresibilitas granul
Keterangan : F1 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 10 F2 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 15
F3 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 20 F4 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 25
F5 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 30
4.5 Hasil Evaluasi Tablet 4.5.1 Keseragaman bobot