34 saat membentuk massa tablet yang stabil dan kompak saat diberi tekanan. Faktor-
faktor yang berpengaruh adalah bentuk, kerapatan, dan ukuran partikel Lachman, dkk, 1994.
Gambar 4.3 Histogram indeks kompresibilitas granul
Keterangan : F1 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 10 F2 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 15
F3 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 20 F4 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 25
F5 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 30
4.5 Hasil Evaluasi Tablet 4.5.1 Keseragaman bobot
Hasil keseragaman bobot dari kelima formula dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil keseragaman bobot tablet
Keterangan F1
F2 F3
F4 F5
Bobot rata-rata mg 1,932
1,947 1,945
1,975 1,923
A1 0,62
0,359 0,77
0,25 0,364
A2 4,76
3,74 4,88
4,30 4,52
B 4,76
3,74 4,88
4,30 4,52
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa keseragaman bobot dari kelima formula
tablet memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Farmakope Indonesia Edisi
2 4
6 8
10
FI FII
FIII FIV
FV
In d
e k
s K o
mp re
si b
il it
a s
Formula
Indeks Kompresibilitas
Universitas Sumatera Utara
35 III 1979, dimana persyaratannya yaitu tidak lebih dari 2 tablet yang masing-
masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata dari harga yang ditetapkan pada kolom A 5 dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari
bobot rata-rata dari harga yang ditetapkan pada kolom B 10.
Gambar 4.4 Histogram pengujian keseragaman bobot
Keterangan : F1 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 10 F2 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 15
F3 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 20 F4 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 25
F5 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 30 Hasil evaluasi tablet terhadap kelima formula dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil evaluasi tablet
Formula Kekerasan kg
Keregasan Waktu larut
menit Kadar air
F1 6,67±0,60
0,051 5,32±0,89
0,013±0,005 F2
4,76±0,30 0,103
3,42±0,69 0,22±0,075
F3 4,6±0,50
0,759 1,42±0,52
0,716±0,085 F4
3,47±0,49 9,22
0,67±0,32 0,716±0,085
F5 2,11±0,31
11,55 0,70±0,283
4,91±0,11 Syarat
4 – 8 1
5 5
1 2
3 4
5 6
FI FII
FIII FIV
FV B
o b
o b
ra ta
-r at
a
Formula
Bobot Rata-rata
A1 A2
B
Universitas Sumatera Utara
36
4.5.2 Kekerasan
Menurut Parrot 1971, persyaratan yang ditetapkan untuk kekerasan tablet yaitu 4 – 8 kg. Kekerasan yang diperoleh untuk masing-masing formula adalah FI
6,67±0,60, FII 4,76±0,30, FIII 4,6±0,50, FIV 3,47±0,49, FV 2,11±0,31. Gambar 4.5 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi asam yang
digunakan maka kekerasan akan semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena basa yang dibutuhkan untuk menetralkan asam tersebut juga semakin besar maka
kemampuan untuk menyerap air yang dimiliki oleh tablet akan meningkat sehingga tablet menjadi lunak.
Gambar 4.5 Histogram pengujian kekerasan tablet efervesen
Keterangan : F1 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 10 F2 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 15
F3 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 20 F4 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 25
F5 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 30 Hasil analisis ANOVALampiran 13a menunjukkan bahwa hubungan
antara formula dengan konsentrasi asam dan basa yang berbeda terhadap kekerasan tablet memberikan pengaruh yang nyata terhadap kekerasan p 0,05.
1 2
3 4
5 6
7 8
FI FII
FIII FIV
FV K
e k
e ras
an
Formula
Kekerasan
Universitas Sumatera Utara
37 Dengan uji lanjut Duncan Lampiran 13a diketahui bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara formula 2 dan formula 3, dan untuk formula 1, 4, dan 5 berbeda secara signifikan dengan semua formula.
Menurut Siregar dan Wikarsa 2010, kekerasan tablet tergantung pada bobot bahan dan celah antara punch atas dan punch bawah pada waktu
pengempakan tablet. Jika volume bahan atau jarak antara punch atas dan punch bawah bervariasi, maka kekerasan dari sediaan tablet juga bervariasi.
4.5.3 Friabilitas tablet
Gambar 4.6
Histogram pengujian friabilitas tablet efervesen Keterangan : F1 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 10
F2 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 15 F3 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 20
F4 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 25 F5 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 30
Kehilangan berat kurang dari 0,5 – 1 masih bias dibenarkan Lachman, dkk, 1994. Hasil pengujian didapatkan FI 0,051, FII 0,103, FIII 0,759, FIV
9,22 dan FV 11,55yang dapat dilihat pada Gambar 4.6. Hasil pengujian menunjukkan bahwa untuk formula 4 dan formula 5 tidak memenuhi persyaratan
keregasan 1. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya konsentrasi
2 4
6 8
10 12
FI FII
FIII FIV
FV F
ria b
ilit a
s
Formula
Friabilitas
Universitas Sumatera Utara
38 asam dan basa yang tinggi sedangkan konsentrasi pengikatnya tetap sehingga
kemampuan untuk mengikat bahan-bahan pembentuk tablet berkurang yang menjadikan tablet bersifat rapuh regas. Keregasan tablet dipengaruhi oleh jumlah
pengikat yang digunakan Lachman, dkk, 1994.
4.5.4 Waktu larut
Waktu larut yang disyaratkan untuk tablet efervesen adalah ≤ 5 menit
Swarbrick, 2007. Hasil dari pengujian waktu larut masing-masing formula FI 5,32±0,89, FII 3,42±0,69, FIII 1,42±0,52, FIV 0,67±0,32 dan FV
0,70±0,283. Berdasarkan hasil pengujian hanya formula 1 yang tidak memenuhi persyaratan untuk waktu larut 5 menit karena konsentrasi asam dan basa yang
digunakan paling rendah sehingga butuh waktu yang lama untuk tablet agar dapat melarut sempurna.
Gambar 4.7 Histogram pengujian waktu larut tablet efervesen
Keterangan : F1 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 10 F2 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 15
F3 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 20 F4 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 25
F5 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 30
1 2
3 4
5 6
FI FII
FIII FIV
FV W
a k
tu l
a ru
t
Formula
Waktu larut
Universitas Sumatera Utara
39 Gambar 4.7 menunjukkan bahwa semakin meningkatnya konsentrasi asam
dan basa yang digunakan, maka waktu larut semakin singkat. Hal ini disebabkan karena kehadiran gas CO
2
dari reaksi antara asam sitrat dan asam tartrat dengan natrium bikarbonat dalam air. Kehadiran gas CO
2
akan mempercepat hancurnya tablet, melarutkan tablet dalam waktu seketika, serta meningkatkan kelarutan zat
aktif yang terdapat dalam tablet Lachman, dkk, 1994. Hasil analisis ANOVA Lampiran 13b menunjukkan bahwa hubungan
antara formulasi dengan konsentrasi asam dan basa yang berbeda terhadap waktu larut tablet efervesen memberikan pengaruh yang nyata terhadap waktu larut
p0,05. Dengan uji lanjut Duncan Lampiran 13b dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara formula 3, 4 dan 5 dan untuk formula 1
dan 2 memiliki perbedaan yang signifikan antara semua formula.
4.5.5 Kadar air
Hasil pengujian kadar air untuk masing-masing formula dapat dilihat pada Gambar 3.8, yaitu FI 0,013±0,005, FII 0,22±0,075, FIII 0,716±0,085, FIV
0,716±0,085, dan FV 4,91±0,11. Kadar air dari kelima formula masih memenuhi persyaratan, dimana menurut Peraturan Kepala Badan Pengawasan
Obat dan Makanan Nomor 12 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional, kadar air untuk produk efervesen adalah
≤ 5. Kadar air merupakan salah satu parameter penting bagi produk kering
karena akan menentukan daya tahan dan daya simpan produk. Tablet efervesen bersifat mudah menyerap air dan akan menyerap cukup air sehingga akan memicu
kerusakan jika tidak dikemas dngan benar. Air dapat menyebabkan system efervesen menjadi tidak stabil. Kehadiran air dalam jumlah banyak dapat
Universitas Sumatera Utara
40 mengaktifkan sistem efervesen untuk bereaksi sebelum waktunya Lachman, dkk,
1994. Analisis ANOVA Lampiran 13c menunjukkan bahwa hubungan antara
formulasi dengan konsentrasi asam dan basa yang berbeda terhadap tablet memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air p 0,05. Dengan uji lanjut
Duncan menunjukkan bahwa antara formula 1 dan formula 2 tidak berbeda secara signifikan, dan untuk formula 3, 4, dan 5 berbeda secara signifikan terhadap
semua formula.
Gambar 4.8 Histogram pengujian kadar air tablet efervesen
Keterangan : F1 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 10 F2 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 15
F3 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 20 F4 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 25
F5 = formulasi dengan konsentrasi sumber asam 30
4.6 Uji Akseptabilitas