3.7. Penetapan Tujuan Pengukuran
Sebagaimana halnya dengan berbagai kegiatan lain, tujuan melakukan kegiatan harus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengukuran waktu, hal-hal
penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan, beberapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari
hasil pengukuran tersebut. Misalnya jika waktu baku yang akan diperoleh dimaksudkan untuk dipakai
sebagai dasar upah perangsang, maka ketelitian dan keyakinan tentang hasil pengukuran harus tinggi karena menyangkut potensi dan pendapatan buruh
disamping keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Tetapi jika pengukuran dimaksudkan untuk memperkirakan secara kasar bilamana pemesan barang dapat
kembali untuk mengambil pesanannya, maka tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan tidak perlu sebesar tadi.
3.8. Pengujian Data
15
3.8.1. Keseragaman Data
Untuk memastikan bahwa data yang berkumpul berasal dari sistem yang sama, maka dilakukan pengujian terhadap keseragaman data. Sebagai contoh,
pada suatu hari seorang operator malam harinya tidak tidur semalaman. Dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, data yang terkumpul pada hari itu
akan jelas berbeda. Untuk itu diperlukan pengujian keseragaman data untuk memisahkan data yang memiliki karakteristik yang berbeda. Adapun rumus yang
15
Purnomo, Hari. 2003. Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 45-47
Universitas Sumatera Utara
digunakan dalam pengujian keseragaman data untuk stop watch adalah sebagai berikut :
BKA = � + kσ
BKB = � – kσ
Dengan :
�
= Nilai Rata-rata BKA = Batas Kontrol Atas
BKB = Batas Kontrol Bawah σ = Standar Deviasi
k = Tingkat Keyakinan
3.8.2. Kecukupan Data
Dalam proses pengukuran waktu kerja, diperlukan kegiatan pengujian terhadap data yang dikumpulkan. Kegiatan pengujian tersebut dimulai dari
analisis atas jumlah data yang seharusnya dikumpulkan sampai dengan analisis atas konsistensi kerja operator. Pengujian data yang pertama adalah uji kecukupan
data. Uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa data yang telah dikumpulkan adalah cukup secara objektif. Idealnya pengukuran harus dilakukan
dalam jumlah yang banyak, bahkan sampai jumlah yang tak terhingga agar data hasil pengukuran layak untuk digunakan. Namun pengukuran dalam jumlah yang
tak terhingga sulit dilakukan mengingat keterbatasan-keterbatasan yang ada, baik
Universitas Sumatera Utara
dari segi tenaga, biaya, waktu, dan sebagainya. Test kecukupan data dapat digunakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
N’ =
[
� �
√� ∑ �
�
− ∑ �
� �
�= �
�=
∑ �
� �
�=
]
Dengan: N = Jumlah data pengamatan
N’=Jumlah data teoritis Jika N’ N, maka data pengamatan cukup
Jika N’ N, maka data pengamatan kurang, dan perlu tambahan data. Nilai K untuk tingkat kepercayaan tertentu dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Tingkat Kepercayaan Tingkat Kepercayaan
Nilai K
90 1,65
95 1,95
99 2,58
Nilai S untuk tingkat ketelitian tertentu dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Tingkat Ketelitian Tingkat Ketelitian
Nilai S
5 0,05
10 0,1
Universitas Sumatera Utara
3.9. Rating Factor dan Allowance