3.9. Rating Factor dan Allowance
16
Rating factor adalah faktor yang diperoleh dengan membandingkan kecepatan bekerja dari pada seseorang operator dengan normal menurut ukuran
peneliti. Ada enam sistem rating yang sering dipergunakan, antara lain : 1.
Skill dan Effort Rating 2.
Westinghouse System of Rating 3.
Synthetic Rating, merupakan metode ini mengevaluasi kecepatan operator berdasarkan data waktu gerakan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
4. Objective Rating, cara objektif adalah cara menentukan rating performance
yang memperhatikan dua faktor, yaitu kecepatan dan tingkat kesulitan pekerjaan.
5. Physiological Evaluation of Performance Level, level ini memberikan
kecepatan denyut jantung per menit dan konsumsi oksigen per menit sesuai dengan kalori yang diukur berdasarkan ukuran fisiologi seseorang operator.
6. Performance Rating, bobot penyesuaian ini dinyatakan dalam persentasi,
dalam satuan per jam, atau dalam satuan unit. Kelonggaran allowance diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan
pribadi, menghilangkan rasa fatique, dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Oleh sebab itu kelonggaran perlu ditambahkan kepada waktu
normal. 1.
Kelonggaran untuk Kebutuhan Pribadi
16
Sutalaksana, Z. I., A. Ruhana, dan J. H. Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979. Hal 135-136
Universitas Sumatera Utara
Yang termasuk ke dalam kebutuhan pribadi adalah hal-hal seperti minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, ke kamar kecil, bercakap-cakap
dengan teman sekerja, sekedar untuk menghilangkan ketegangan ataupun kejemuan dalam kerja.
2. Kelonggaran untuk Menghilangkan Rasa Fatique
Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik jumlah maupun kualitas. Karenanya salah satu cara untuk menentukan besarnya
kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang hari kerja dan mencatat pada saat kapan hasil produksi menurun disebabkan oleh
timbulnya rasa fatique. 3.
Kelonggaran untuk Hambatan-Hambatan Tak Terhindarkan Beberapa contoh yang termasuk ke dalam hambatan tak terhindarkan adalah:
- Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas.
- Melakukan penyesuaian-penyesuaian mesin.
- Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat potong
yang patah, memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya. -
Mengasah peralatan potong. -
Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus dari gudang. Nilai allowance untuk setiap faktor yang berpengaruh dapat dilihat pada
Lampiran 2.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian