4. Komponen yang dipilih pada prosedur no. 3 dipindahkan dari dasar pada
prosedur no. 2 dan no. 3, kemudian daftar pada prosedur no.l dan no.2 direvisi 5.
Setelah direvisi, ulangi lagi prosedur no.3 dengan syarat Z Tc Tc 6.
Ulangi prosedur no.4 dan no.5 sampai semua elemen kerja masuk ke stasiun kerja.
3.5. Menghitung Waktu Siklus
13
Metode untuk menghitung waktu siklus ialah dengan mengambil faktorisasi prima dari waktu total elemen kerja perusahaan dan mengkombinasi
bilangan tersebut hingga memenuhi syarat : Waktu elemen kerja terbesar ≤ Waktu Siklus ≤ Waktu Total
3.6. Pengukuran Waktu Jam Henti
14
Sesuai dengan namanya, maka pengukuran waktu ini menggunakan jam henti stop watch sebagai alat utamanya. Cara ini tampaknya merupakan cara
yang paling banyak dikenal, dan karenanya banyak dipakai. Untuk mendapatkan hasil yang baik, yang dapat dipertanggungjawabkan maka tidaklah cukup sekedar
melakukan beberapa kali pengukuran dengan jam henti. Banyak faktor yang harus diperhatikan agar akhirnya dapat diperoleh waktu yang pantas untuk pekerjaan
yang bersangkutan seperti yang berhubungan dengan kondisi kerja, cara pengukuran, jumlah pengukuran dan lain-lain.
13
Purnomo, Hari. Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu,2003. Hal 123
14
Sutalaksana, Z. I., A. Ruhana, dan J. H. Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979. Hal 119-120
Universitas Sumatera Utara
3.7. Penetapan Tujuan Pengukuran
Sebagaimana halnya dengan berbagai kegiatan lain, tujuan melakukan kegiatan harus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengukuran waktu, hal-hal
penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan, beberapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari
hasil pengukuran tersebut. Misalnya jika waktu baku yang akan diperoleh dimaksudkan untuk dipakai
sebagai dasar upah perangsang, maka ketelitian dan keyakinan tentang hasil pengukuran harus tinggi karena menyangkut potensi dan pendapatan buruh
disamping keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Tetapi jika pengukuran dimaksudkan untuk memperkirakan secara kasar bilamana pemesan barang dapat
kembali untuk mengambil pesanannya, maka tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan tidak perlu sebesar tadi.
3.8. Pengujian Data