Analisis Keseimbangan Lintasan Aktual dan Usulan Analisis Jumlah Mesin dan Operator pada Setiap Work Center

Tabel 6.1. Perbandingan Keseimbangan Lintasan Kedua Metode Nilai Metode Moodie Young Metode COMSOAL Balance Delay 46,79 46,79 Efisiensi Lini 53,21 53,21 Smoothness index 367,86 368,42 Jumlah Work Center 9 9 Jika dilihat dari perhitungan balance delay, efisiensi lini, kedua metode memiliki hasil yang sama, tetapi untuk nilai smoothness index metode Moodie Young lebih baik karena nilainya lebih rendah dibandingkan metode COMSOAL. Metode yang dipilih sebagai metode usulan adalah metode Moodie Young.

6.3. Analisis Keseimbangan Lintasan Aktual dan Usulan

Analisis perbandingan susunan stasiun kerja berdasarkan aktual dan usulan dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2. Perbandingan Keseimbangan Lintasan Aktual dan Usulan Nilai Aktual Usulan Balance Delay 53,73 46,79 Efisiensi Lini 47,89 53,21 Smoothness index 443,18 367,86 Jumlah Work Center 10 9 Dari Tabel 6.2. dapat dilihat bahwa balance delay usulan lebih kecil dibandingkan niali balance delay aktual dengan penurunan sebesar 6,94. Ini menunjukkan bahwa metode usulan lebih baik dan dapat diterapkan di lantai produksi untuk mengurangi balance delay yang terjadi. Metode usulan juga memberikan efisiensi lini yang lebih tinggi dibandingkan nilai aktual, yaitu terjadi peningkatan sebesar 5,32. Penerapan metode usulan juga memberikan nilai smoothness index lebih kecil dibandingkan nilai aktual yaitu dengan perbedaan sebesar 75,32. Jumlah work center Universitas Sumatera Utara metode usulan lebih lebih kecil dibandingkan kondisi aktual dengan perbedaan 1 work center.

6.4. Analisis Jumlah Mesin dan Operator pada Setiap Work Center

Analisis perbandingan jumlah mesin dan operator berdasarkan aktual dan usulan dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3. Perbandingan Jumlah Mesin dan Operator Aktual Usulan Jumlah Mesin Unit 10 10 Jumlah Operator Orang 10 7 Waktu Pengerjaan Hari 19 18 Setelah dilakukan penyeimbangan lintasan terdapat perubahan jumlah operator dan waktu pengerjaan produk. Jumlah operator berkurang dari 10 operator menjadi 7 operator. Pada usulan, WC II Penggulungan inti digabung dengan WC III Penimbangan yang dikerjakan 1 operator, WC IV Pemanggangan dan WC IX Pengeringan tidak ada operator karena mesin bekerja secara otomatis, mesin dapat dibiarkan begitu saja bahkan saat pabrik sudah tutup karena menggunakan relay temperature yang otomatis akan berhenti sendiri sesuai dengan pengaturannya. Kondisi susunan work center usulan lebih baik dibandingkan aktual, tetapi tetap saja tidak dapat memenuhi duedate waktu produksi yaitu 12 hari. Oleh karena itu diperlukan penambahan jumlah operator dan mesin untuk memenuhi target produksi. Penambahan dilakukan berdasarkan susunan work center usulan, dimana work center yang mengalami penambahan jumlah operator dan mesin adalah WC VI Penggulungan Coil, WC VII Koneksi Kumparan, dan WC IX Proses Akhir masing- Universitas Sumatera Utara masing bertambah 1 operator dan 1 mesin. Untuk melihat Jumlah operator dan mesin pada masing-masing work center dapat dilihat pada Tabel 6.4. Tabel 6.4. Jumlah Operator dan Mesin Setelah Penambahan Work Center Jumlah Mesin Jumlah Operator I 1 1 II 1 1 III 2 1 IV 1 - V 1 1 VI 2 2 VII 2 2 VIII 1 - IX 2 2 Dengan penambahan jumlah operator dan mesin pada WC VI, VII, dan IX waktu pengerjaan produk menjadi 12 hari sesuai dengan duedate waktu produksi. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan