Penentuan Panjang Gelombang Analisis Metampiron dan Fenilbutazon

32 panjang gelombang 222,60 nm; 237,00 nm dan 260,20 nm untuk metampiron Sedangkan pada panjang gelombang 230,00 nm; 251,20 nm; 275,20 nm; 285,00 nm dan 304,80 untuk fenilbutazon. Hasil zero crossing dari metampiron dan fenilbutazon digunakan untuk penentuan kadar campuran kedua komponen tersebut.

4.4 Penentuan Panjang Gelombang Analisis Metampiron dan Fenilbutazon

Penentuan panjang gelombang analisis dilakukan dengan membuat larutan metampiron 24 μgmL, larutan fenilbutazon 10 μgmL serta larutan campuran metampiron 24 μgmL dan larutan fenilbutazon 10 μgmL. Kemudian dibuat spektrum serapan derivat pertama masing-m asing larutan metampiron 24 μgmL, larutan fenilbutazon 10 μgmL serta campuran metampiron 24 μgmL dan larutan fenilbutazon 10 μgmL, selanjutnya ditumpang tindihkan, hal yang sama juga dilakukan untuk spektrum derivat kedua. Untuk menentukan panjang gelombang analisis pada spektrum serapan pada masing-masing derivat dilakukan dengan mengamati panjang gelombang yang menunjukkan serapan senyawa pasangannya nol dan serapan senyawa lain dan campurannya memiliki nilai serapan sama atau hampir sama. Spektrum tu mpang tindih serapan metampiron 24 μgmL, larutan fenilbutazon 10 μgmL serta campuran metampiron 24 μgmL dan larutan fenilbutazon 10 μgmL pada spektrum serapan derivat kedua dapat dilihat pada Gambar 4.14. Spektrum panjang gelombang analisis metampiron dan fenilbutazon dapat dilihat pada Gambar 4.14 dan 4.15. 33 Gambar 4.13 Spektrum tumpang tindih serapan derivat kedua metampiron, fenilbutazon serta campuran metampiron dan fenilbutazon Gambar 4.14 Panjang gelombang analisis metampiron λ= 251,20 nm Gambar 4.15 Panjang gelombang fenilbutazon λ= 222,60 nm Berdasarkan Gambar 4.13, diperoleh panjang gelombang yang dapat dipakai nm . 204.51 250.00 300.00 331.45 Ab s. 0.01650 0.01000 0.00000 -0.01000 -0.01261 34 untuk penentuan kandungan campuran metampiron dan fenilbutazon adalah pada serapan derivat kedua. Hal tersebut diketahui berdasarkan pemilihan panjang gelombang analisis pada setiap derivat. Panjang gelombang analisis didapatkan dengan menentukan zero crossing untuk metampiron dan fenilbutazon. Panjang gelombang analisis ditentukan dengan cara menumpangtindihkan spektrum serapan masing-masing derivat dari metampiron, fenilbutazon serta campuran metampiron dan fenilbutazon. Selanjutnya ditentukan panjang gelombang dimana absorbansi salah satu zat berada pada nilai nol, sedangkan zat lain memiliki nilai serapan hampir sama. Pada serapan derivat pertama, panjang gelombang analisis untuk metampiron dapat ditemukan. Namun panjang gelombang analisis untuk fenilbutazon tidak ditemukan, sehingga penetapan kadar campuran metampiron dan fenilbutazon pada sediaan kapsul tidak bisa dilakukan pada derivat pertama. Oleh karena itu dibuat spektrum serapan derivat kedua, kemudian dilakukan penentuan panjang gelombang analisis dengan cara yang sama seperti pada derivat pertama. Berdasarkan hasil spektrum serapan derivat kedua, diketahui bahwa zero crossing untuk metampiron berada pada panjang gelombang 222,60 nm; 237,00 nm dan 260,20 nm dan fenilbutazon pada panjang gelombang 230,00 nm, 251,20 nm, 275,20 nm; 285,00 nm dan 304,80. Setelah spektrum serapan derivat kedua dari kedua zat dan campuran ditumpangtindihkan, didapatkan panjang gelombang analisis untuk metampiron pada 251,20 nm dan fenilbutazon pada 222,60 nm. Panjang gelombang analisis dan absorbansi pada derivat kedua dapat dilihat pada Tabel 4.1. 35 Tabel 4.1 Panjang Gelombang Analisis dan Absorbansi pada Derivat Kedua Panjang Gelombang nm Absorbansi Metampiron 24 μgmL Fenilbutazon 10 μgmL Campuran metampiron dan fenilbutazon 222,60 -0,0000 0,0021 0,0022 230,00 0,0013 0,0000 0,0012 237,00 0,0000 -0,0018 -0,0016 251,20 0,0031 0,0000 0,0031 260,20 0,0000 0,0007 0,0004 275,20 -0,0025 0,0000 -0,0025 285,00 -0,0005 -0,0000 -0,0005 304,80 0,0006 0,0000 0,0010 Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh panjang gelombang analisis metampiron dan fenilbutazon yang digunakan masing-masing adalah 251,20 nm dan 222,60 nm. Penentuan panjang gelombang analisis didasarkan pada nilai absorbansi ketiga larutan pada panjang gelombang tersebut. Pada panjang gelombang 222,60 nm, nilai absorbansi metampiron adalah nol, sedangkan nilai absorbansi untuk fenilbutazon 0,0021 dan larutan campuran metampiron dan fenilbutazon memiliki nilai serapan 0,0022, sehingga untuk fenilbutazon panjang gelombang analisisnya adalah pada 222,60 nm. Panjang gelombang analisis metampiron yang dipakai adalah 251,20 nm karena pada panjang gelombang tersebut, nilai absorbansi dari fenilbutazon adalah nol, sedangkan untuk metampiron dan larutan campuran metampiron dan fenilbutazon memiliki nilai serapan sama yaitu 0,0031. Spektrum serapan penentuan panjang gelombang analisis metampiron dan fenilbutazon dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 60. 36 4.5 Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi 4.5.1 Kurva Kalibrasi