4.1.3 Data Umum Puskesmas Medan Helvetia 4.1.3.1 Data Geografis
Wilayah kerja Puskesmas Medan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia ini terdiri dari :
Luas wilayah kerja : 11,60 km
2
Jumlah kelurahan : 7 kelurahan
Jumlah lingkungan : 88 lingkungan
4.1.3.2 Data Demografis
Kecamatan Medan Helvetia terdiri atas 7 kelurahan dengan jumlah penduduk yang dicakup oleh Puskesmas Helvetia sebanyak 145.239 jiwa yang
terdiri dari 31.652 kepala keluarga. Puskesmas Helvetia mempunyai layanan penyakit IMS Infeksi Menular
Seksual, layanan HIVAIDS dan layanan khusus untuk TB Paru. Profil Puskesmas Helvetia, 2015
4.2 Karakteristik Informan Karakteristik dari masing-masing informan pada penelitian ini melialah
pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Karakteristik Informan
No. Informan
Jenis Kelamin
Umur THN
Tingkat Pendidikan
Pekerjaan Jabatan
1 AS
Perempuan 54
SMP Jualan Bakso
Ibu Pasien 2
DH Perempuan
48 SPK
PNS Istri Pasien
3 IS
Perempuan 29
SMA Wiraswasta
Istri Pasien 4
DP Perempuan
55 PT
PNS Petugas TB
MDR 5
LM Perempuan
42 PT
Dokter Puskesmas
Dokter TB MDR
6 LK
Perempuan 27
SMA Tidak Ada
Ketua LSM Pejuang Sehat
Bermanfaat PESAT
Dari data yang didapatkan di lapangan, terdapat 7 orang penderita TB MDR, dua orang diantaranya meninggal, dua orang default atau tidak melanjutkan
minum obat lagi karena tidak diketahui keberadaannya. Maka, dari tabel di atas dapat terlihat bahwa jumlah informan pada penelitian ini ialah 3 orang keluarga
penderita TB MDR, Petugas TB MDR Puskesmas, Dokter TB Puskesmas Helvetia, Ketua LSM Pejuang Sehat Bermanfaat PESAT yang menaungi pasien
TB MDR di Kota Medan.
4.3 Hasil Wawancara Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keluarga terhadap kepatuhan minum obat pasien Tuberkulosis Multi-Drug
Resistant TB-MDR di Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2016 4.3. 1 Pernyataan Informan tentang Faktor Predisposisi yang mempengaruhi
perilaku keluarga terhadap kepatuhan minum obat pasien Tuberkulosis Multi-Drug Resistant TB-MDR di Puskesmas Helvetia Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Matriks Pernyataan Informan tentang Pengetahuan sebagai salah satu Faktor Predisposisi
No Tema
Pernyataan Keterangan
1 Pengetahuan tentang TB
MDR pertama kali menderita
“Awalnya itu ga ada yang tau ini penyakit apa TB MDR kok kayak
gini sakitnya. Panasnya kok kencang kali, terus nanti tengah malam uhuk-
uhuk batuk. Dan A Anak Informan pernah kena TB biasa,
sebulan lagi ga teratur minum obat. Berobat ke Adam Malik, darisana
saya baru tau TB MD, tapi saya ibu pasien ga mau banyak pikir,
dijalani saja”
Informan 1
“Waktu pertama kali kita tau penyakit ini TB MDR menular kita
agak sedikit takut,tapi setelah pengobatan sesuai ketentuan
paramedis pengobatan standar TB MDR ya kita ikuti.”
Informan 2
“Saya bingung sebenarnya penyaktnya seperti apa,batuknya
lama, muntah-muntah sampai muntah darah. Cemas juga waktu
tau, apalagi sebelumnya TB biasa kambuh lagi jadi MDR ini. Setelah
dijelaskan petugas puskesmas, baru saya mengerti”
Informan 3
“Mereka keluarga pasien ya menganggap ya TB MDR itu
berbahaya, ada mereka keluarga pasienyang bertanya, ada yang
tidak kena bisa terkena penyakit ini TB MDR. Tapi, kita petugas TB
MDR coba obatin dan kasih penyuluhan bahwa TB itu bukan
penyakit keturunan tapi penyakit menularkan. Respon mereka
keluarga pasien yang obatin ajalah, gitu”
Informan 4
“Rata-rata pada syoklah keluarga pasien TB MDR, sedangkan minum
obat selama enam bulan atau setahun saja sudah berat. Tapi kita
dokter TB terangkan kalau TB MDR yang penting jangan minum
obat. Rajin kontrol, dan kita dokter
Informan 5
Universitas Sumatera Utara
No Tema
Pernyataan Keterangan
TBMDR selalu kasih semangat”
“Kalau keluarga saya, kalau waktu itu mereka belum tau ini apa itu TB
MDR. Anggapan mereka, penyakit yang berbahaya. Jadi, saya setelah
dinyatakan terkena TB MDR. Saya jadinya, tinggal sendiri”
Informan 6
2 Pengetahuan tentang TB
MDR “Penyakitnya TB MDRbisa sembuh
kalau teratur minum obatnya, ada efek samping saat minum obatnya.
Mual muntah, memang dibilang bu D petugas TB MDR kalau minum
obat ini TB MDR efek sampingnya begitu”
Informan 1
“Penyakit TB diatas TB biasa yang berobat enam bulan. Yang kumannya
sudah kebal dari pengobatan TB biasa, karena minum obat selama
enam bulan tidak teratur” Informan 2
“TB biasa yang tidak sembuh, kemudian lanjut makan obat lagi
selama dua tahun” Informan 3
“TB MDR disebabkan oleh beberapa faktor, gagalnya pengobatan
kategori I, kambuh, terus ketidakpatuhan pasien minum obat,
tapi kebanyakan pasien saya Petugas TB MDR memang sudah
gagal pada tahap pengobatan pada TB biasa.”
Informan 4
TB MDR itu pasien-pasien yang sudah resistensi dengan obat TB
biasa, bisa menyangkut karena ketidakpatuhan minum obat,
sehingga menjadi TB MDR.” Informan 5
“Dari TB yang sudah berulang, yang tidak teratur minum obat sewaktu TB
biasa” Informan 6
3 “Kekurangan kalau minum obat ini,
banyak mengeluh dia pasien TB MDR, menderita, muntah luar
biasa, terus kayak berhalusinasi. Kelebihannya, dia jadi punya banyak
Informan 1
Universitas Sumatera Utara
No Tema
Pernyataan Keterangan
Pengetahuan tentang kelebihan dan
kekurangan dalam pengobatan TB MDR
kawan habis berobat dari Adam Malik. Dari Pesat Organisasi TB
MDR itulah sering main kerumah” “Kelebihannya ya, dia Pasien TB
MDR jadi patuh minum obat sebelumnya dia mana mau
dengarkan saya istri pasien waktu masih minum obat TB biasa. Udah
dibilang sama dokter, baru dia percaya ini obat terakhir.
Kekurangnnya, efek samping obat oyong, ngilu-ngilu, muntah yang
dirasakan suami saya.”
Informan 2
“Efek samping yang luar biasa itu yang ga bisa ditahankan, apalagi
kalau siap minum obat langsung pusing, pandangan kabur, kadang
agak pekak ga bisa dengar. Kelebihannya kalau minum obat, Ibu
D petugas TB MDR selalu ingatkan saya. Perhatiannya petugas
puskesmas terbaiklah.”
Informan 3
“Kelebihannya obatnya sudah dipaketkan, jadi memudahkan kita
petugas TB MDR dalam ngasih obat. Kekurangannya, logistik obat
TB MDR sering terlambat, aqua destnya ga ada, masker untuk pasien
juga. Ya, terpaksa bahkan dari pakai uang saya sendiri untuk kesembuhan
pasien itu sendiri.”
Informan 4
“Kalau soal kelebihan dan kekurangan, saya rasa menyangkut
efek samping yang banyak dikeluhkan oleh pasien TB MDR. Ga
tahan, takut gagal sembuh. Bahkan kita petugas TB MDR juga sering
ditolak keluarga pasien kalau turun ke lapangan mendatangi rumahnya
untuk patuh minum obat.”
Informan 5
“Kalau dari saya tidak ada kelebihan, kekurangan, cuman dari
pasien lain kekurangannya mereka mengeluhkan adanya keterlambatan
obat.” Informan 6
Universitas Sumatera Utara
No Tema
Pernyataan Keterangan
4 Pengetahuan tentang
pengobatan TB MDR “Pengobatannya yang dijalani sudah
lima bulan berobat suntik, kontrol ke Adam Malik RS Adam Malik habis
itu dinyatakan negatif, tidak suntik lagi. Lanjut minum obat setiap hari
kecuali hari minggu sampai dinyatakan kumannya tidak ada lagi.
Terus kontrol kesana RS Adam Malik.”
Informan 1
“Pengobatannya 2 tahun paling lama, tapi Bapak Pasien TB MDR
18 bulan, setelah dites udah negatif semua. Suntik setiap hari selama
enam bulan, habis itu minum obat.” Informan 2
“Awalnya disuntik selama 6 bulan, lanjut minum obat sampai hilang
kuman di paru-parunya. Kira-kira minum obat hampir 2 tahunlah
suami saya.” Informan 3
“Pengobatannya TB MDR itukan paling lamakan kalau fase awal dia
itukan 6-7 bulan. Setelah dinyatakan negatif, habis itu sambung lagi satu
tahun 8 bulan hampir dua tahun lah minum obat.”
Informan 4
“Enam bulan suntik. Terus habis itu sambung minum obat tablet.”
Informan 5 “Minimal suntik itu enam bulan,
setelah itu fase lanjutan itu minum obat. Ada yang sampai 2 tahun,
kalau saya yang sampai 21 bulan.” Informan 6
5 Pengetahuan tentang
efek samping yang dirasakan dan mengatasi
efek samping pengobatan TB MDR
“Muntah luar biasa, terus kayak berhalusinasi.
Mengatasi efek samping : Pokoknya dia ingin tenang, maunya
kalau minum obat tidak boleh ada suara. Terus pas mau minum obat,
harus disediain kebutuhan nya Anak Informan-Pasein TB MDR harus
ada cemilan.”
Informan 1
“Efek samping itu datangnya setelah minum obat, contohnya setelah
minum obat itu dia Pasien TB MDR oyong mual. Mengatasi efek
sampingnya : Makan obat itu diganti Informan 2
Universitas Sumatera Utara
No Tema
Pernyataan Keterangan
jadi malam, tidurnya jadi lebih enak.”
“Selama minum obat, mual muntah, pusing, agak pekak. Itulah.
Cara mengatasinya: Saya Istri pasien, bantu menyemangati aja.”
Informan 3 “Cemas, merasa stres, merasa ah
udahlah ga mau makan obat lagi, kepalanya, ulu hatinya ngisap. Kalau
badannya patah-patah, kepalanya berat.
Mengatasi efek samping: Cukup makan panadol, pasien aja untuk TB
biasa ya. Ya, kalau MDR ya makan aja panadolnya. Itu yang saya
Petugas TB MDRanjurkan ke pasien”
Informan 4
“Ada ya gelisah, ada ngoceh sendiri, ada yang halusinasi, ada yang mau
mati katanya pasien TB MDR. Kalau dari kita Dokter TB MDR,
pelan-pelan kita inikan. Kita kasih penyuluhan, diberitahukan ke
keluarganya untuk mendampingi.”
Informan 5
“Kalau efek sampingnya itu bisa sampe ga bisa jalan, sampe ngesot
ke kamar mandi pernah. Mengatasi efek samping: Cuman
kalau itu sih dilawan aja sih, dilawan aja. kebetulan waktu itu
saya harus masuk sendiri. Jadi, ga mungkin saya minta bantuan
keluarga saya.”
Informan 6
6 Pengetahuan tentang
penularan dan pencegahan TB MDR
“Semua sendiri, kamar sendiri. Barang, tidur juga sendiri. Kita
pisahkan biar ga tertular.” Informan 1
“Bapak Suami Informan tidur sendiri di luar, sampai dahaknya
dinyatakan negatif. Embernya itu sudah siapkan khusus untuk muntah.
Muntah itu disiram dibersihkan dulu, direndam pake bayclin itu.
Pencegahan: Dibuang, baru siram lagi bayclin lagi, siram lagi. Itu ga
Informan 2
Universitas Sumatera Utara
No Tema
Pernyataan Keterangan
kita pegang-pegang itu, gitu aja.” “Kalau kita bicara langsung, tanpa
pakai masker bisa tertular. Makanya dia pasien TB MDR dirumah pake
masker. Dia mau pake masker, tapi kadang kalau ga tahan dibukanya
cuman menjauh. Demi anak- anaklah.”
Informan 3
“Penularannya dari hacim bersin ketika bersin yang tidak di tutup.
Saya ingatka pasien ini Pasien TB MDR harus pakai masker, buang
dahak jangan sembarangan” Informan 4
“Pencegahan disarankan pemakaian masker, karena pasien TB MDR
wajib kita suruh pake masker kalau berobat. Hindari kontak langsung
kalau ada anak kecil, anak bayi. Karena penularan TB MDR juga
lewat kontak langsung.”
Informan 5
“Penggunaan masker sebagai pencegahan, beberapa pasien
kadang mengeluhkan pake maskerpun sesak napas. Paling
kalau batuk kita Organisasi TB MDR bilang coba dibuka sekali-
kali, cuman kalau lagi batuknya jangan dibuka. Terus jangan buang
dahak sembarangan karena penyakit tertular, etika batuk diajarkan
kepada pasien TB MDR.”
Informan 6
7 Pengetahuan tentang
pengobatan yang sudah dilakukan penderita TB
MDR “Ada, herbal. Paling itulah, selain
obat yang dipake dari rumah sakit. Ada ramuan itu, ramuan kampung. A
pasien TB MDR udah minum segala macam herbal,malah jadi
gangguan lambung. Badannya makin kurus”
Informan 1
“Pengobatannya itu aja kami pake obat medis Obat Suntik dan Minum
Obat Tablet sesuai standar Pengobatan TB MD Kalau obat
yang lain, propolis.itu pun dikasih keluarga, karena kalau kita
keluarga pasien tolak kita jadi ga
Informan 2
Universitas Sumatera Utara
No Tema
Pernyataan Keterangan
enak sama keluarga.” Tidak ada pengobatan lain, kita
keluarga pasien cuman minum obat dari puskesmas.
Informan 3 “Kalau saya Petugas TB MDR
bilang sama pasien,walapun sama obat sensei atau obat apapun. Yang
penting kamu makan obat saya, tapi apapun yang kalian bilang tanpa
makan obat TB tidak akan sembuh.” Informan 4
“Itu kan biasanya pemberian obat yang ke petugas, Ibu itu Petugas TB
MDR yang tau. Tapi setau saya, biasanya pasien ada tanya-tanya
jamu-jamu, entah ada ramuan. Saya bilang saya ga tau.”
Informan 5
“Saya disuntik dipuskesmas, habis itu ambil obatnya dipuskesmas.
Kebetulannya, kalau dimedan ini obatnya boleh dibawa pulang.
Seharusnya sih ga boleh, diminum didepan petugas. Pengobatan saya
lakukan sesuai prosedur.”
Informan 6
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat beberapa informan, masih ada yang belum memiliki pemahaman diawal, tapi setelah menjalin pengobatan sehingga
tau informasi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Matriks Pernyataan Informan tentang Sikap sebagai salah satu Faktor Predisposisi
No Tema
Pernyataan Keterangan
1
Sikap keluarga pertama kali
mengetahui penyakit TB MDR
“Ibu ga mau banyak pikir, namanya orang tua ya. Beban anak
jadi sakit kayak gini TB MDR, kadang ibu Ibu pasien TB MDR
nangis, tapi tetap menjaga makan supaya ga ngedrop. Kasian
adeknya masih ada yang kecil.”
Informan 1
“Keluarga masih datang jenguk ke kamar tidur, macam menjenguk
penyakit biasa aja gitu. Ya, mau bagaimana kita tetap harus
menjalaninya. Apalagi ini penyakit menular”
Informan 2
“
Ya saya bilang tadi, bingung awalnya sebenarnya ini penyakit
apa TB MDR. Tapi dikasih tau kan pengobatannya, cara
pencegahan, makanannya sama bu D Petugas TB MDR diikuti saja,
biar cepat sembuh.”
Informan 3
“Mereka Keluarga pasien sampai sini tidak ada masalah, karena
sampai sini sudah tau penyakitnya. Kalau ada tanya saya jelaskan,
yang bermasalah paling diwaktu pengobatan.”
Informan 4
“Syok, beberapa keluarga mendengar lamanya pengobatan
apalagi setelah minum obat banyak yang ga tahan dengan efek
samping.”
Informan 5
“Ada yang keluarganya mendukung, ada yang beberapa
kasus dia ditinggalkan istri atau suaminya. Ada, yang meninggal
istrinya juga.”
Informan 6
2 “A Anak Informan-Pasien TB
MDR tidak mau diganggu kalau sudah minum obat, karena tidak
suka bising. Jadi, kita mengerti” Informan 1
Universitas Sumatera Utara
No Tema
Pernyataan Keterangan
Sikap keluarga membantu mengatasi
efek samping pengobatan TB MDR
“Efek sampingnya kalau sudah minum obat timbul oyong, sikap
kitaistri pasien ya kita ganti waktu minum obatnya jadi malam.
Kalau Bapak muntah kita siapkan wadahnya, kita keluargatemanin”
Informan 2
“Menemanilah, kadang malam ditemanin. Kalau pusing disuruh
tidur, karena dia dirumah aja selama sakit.”
Informan 3 “Saya hanya kasih saran ke
keluarga pasien untuk gizinya. Pertama dikasihlah foodingnya
juga ya, efek samping ini banyak akibatnya. Kadang-kadang, kurang
nutrisi dalam tubuhnya ya. kayak pasien saya bilang, saya kan bilang
ada jus tomat. Kalian bisa bervariasi kasih jusnya, kalau yang
mampu sih silahkan aja pake anggur atau apa. Kedua, pouding
telor itu boleh. Efek samping ini boleh, apapun efek samping ini
coba kamu cari apapun pekerjaan kamu”
Informan 4
“Keluarga sadar sendiri kalau ini memang pengobatan MDR yang
baik. Tadinya kayak merongrong kita Dokter TB MDR ya kan, sok-
sok ga mau. Ga mau makan obat, apa ga ada yang lain. Tapikan
obatnya udah ini lagi, mau gimana. Terpaksa mereka pasein TB MDR
hadapi, paling saya kasih penyuluhan soal efek samping”
Informan 5
“Saya hadapi sendiri. Jadi, gini efek samping saya tidak cerita
keluarga saya. Saya tidak mau membebani mereka, jadi biar saya
berjuang sendiri aja. nanti saya buktikan sama mereka bahwa saya
bisa.”
Informan 6
Universitas Sumatera Utara
No Tema
Pernyataan Keterangan
3
Sikap keluarga terhadap proses
pengobatan TB MDR “Saya pernah ikut kontrol ikut ke
Adam Malik. Ibu obat ini memang luarbiasa. Nanti ibu jangan panik,
ini sembuh, banyak gangguannya. Banyak efeknya semua, tapi ga apa
bu.” Informan 1
“Iya, saya kan medis bidan. Saya kan tau pengobatannya gimana
penyakit seperti apa. Kumannya seperti apa, ya walaupun dibilang
orang bawa ke penang. Bawa ke ini, saya tau persis. Kalau kuman
ini, memang asli kumankan ya. penyakit medis gitu. Dari luar itu,
ya kita pake obat dokter dulu lah”
Informan 2
“Lama kan, pengobatannya. Apa boleh buat, kita jalani aja. padahal
TB biasa suami saya rajin minum obat. Tapi tetap kambuh juga. “
Informan 3 “Ada, welcome. Pokoknya kalau
saya Petugas TB MDR, mau TB MDR, mau TB apa, mau HIV. Saya
ga pernah, malah aku berfikir malah, aduh kasihan banget dia
kena ini ya. kalau saya sebagai petugas menolak, dia pasien TB
MDR kemana lagi.”
Informan 4
“Yang saya Dokter TB MDR kasih, edukasi aja. Ya paling kita
bilang tingkatkan kesabarannya.” Informan 5
“Kalau keluarga sekedar menyemangati aja lewat telfon,
udah minum obat belum. Atau sebatas kebutuhan apa nih yang
kurang, paling nanti mereka beli antarkan kerumah. Gizinya masih
terpenuh, kalau kebutuhan rumah terpenuhi lah.”
Informan 6
Dari beberapa informan diatas, informan bersikap berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki, serta informasi yang didapatkan ketika berobat.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Matriks Pernyataan Informan tentang Kepercayaan sebagai salah satu Faktor Predisposisi