10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Perilaku
Menurut Skinner 1983, perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Dengan demikian, perilaku
manusia terjadi melalui proses mulai dengan stimulus yang diberikan kepada organisme kemudian organism melakukan respons, sehingga teori Skinner ini
disebut Terori “S-O-R”. Berdasarkan teori “S-O-R” tersebut, maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :
a. Perilaku Tertutup Covert Behaviour
Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain dari luar secara jelas. Respons seorang masih
terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk “unobservable behavior” atau
“covert behavior” yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap. b.
Perilaku terbuka overt behavior Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah
berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau “observable behavior” Soekidjo, 2010.
2.1.1 Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang organisme terhadap stimulasi atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Dari batasan ini perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 yang pertama Perilaku pemeliharaan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk menyembuhkan bila sakit yang kedua
perilaku pencarian dan penggunaan fasilitas kesehatan perilaku yang menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit atau kecelakaan, dan
yang ketiga perilaku kesehatan lingkungan bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik fisik maupun sosial budaya, sehingga lingkungan tersebut tidak
mempengaruhi kesehatan Notoatmodjo, 2007. Menurut teori WHO, faktor-faktor perilaku dapat dibedakan menjadi dua
Notoatmodjo, 2007 yaitu : a.
Faktor-faktor Internal Yaitu faktor-faktor yang ada di dalam diri individu itu sendiri, misalnya :
karakteristik umur, jenis kelamin, pendidikan, sikap, dan sebagainya yang dimiliki seseorang. Selain itu juga dapat berupa pengalaman akan keberhasilan
mencapai sesuatu, pengakuan yang diperoleh, rasa tanggung jawab, pertumbuhan profesional dan intelektual yang dialami seseorang. Sebaliknya,
apabila seseorang merasa tidak puas dengan hasil dari pekerjaan yang telah dilakukannya, dapat dikaitkan dengan faktor-faktor yang sifatnya dari luar diri
individu. b.
Faktor-faktor Eksternal Yaitu faktor-faktor yang ada di luar individu yang bersangkutan. Faktor ini
mempengaruhi, sehingga di dalam diri individu timbul unsur-unsur dan doronganmotif untuk berbuat sesuatu, misalnya pengalaman, fasilitas, sumber
informasi, penyuluhan dan pembinaan.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa perilaku adalah merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang, yang merupakan hasil bersama
antara berbagai faktor, baik faktor internal dan eksternal.
2.2. Konsep Kepatuhan 2.2.1 Definisi Kepatuhan