4.4 Matriks Pernyataan Informan tentang Kepercayaan sebagai salah satu Faktor Predisposisi
No Tema
Pernyataan Keterangan
1 Anggapan terhadap
batuk dalam jangka waktu lama
“Ya, bagaimana lagi. Sudah memang udah jalannya. Ikuti saja
kan, mudah-mudahan masih sembuh ya kan.”
Informan 1 “Batuk lama itu, kira-kira itu
penyakit apa kita patut curigai. Mau itu teman, ada hubungan atau
kawan, kita bisa menganjurkan berobat segera. Periksakan, supaya
lebih cepat diketahui. Jadi, gampang mengobatinya.”
Informan 2
“Kita pikir penyakit apapula kan, tapi kita yang kurang tahu kalau ga
dapat informasi dari bu D Petugas TB MDR”
Informan 3 “Saya kan udah gini bilang, MDR ini
dapat saya udah dari rumah sakit. Jadi, proses awal saya ga tau”
Informan 4 “Banyak yang ga tau, tapi setelah
sampai di puskesmas kita jelaskan sesuai dengan gejala yang diderita
pasien.” Informan 5
“Ada kebetulan saya melakukan hospital visite TB MDR ini penyakit
apa? Penyakit gila ini katanya, soalnya diobatin kok jadi tambah
sakit ini, ga betul ini katanya” Informan 6
2 Kepercayaan
masyarakat tentang TB MDR
“Masa bodoh lah. Biasa aja, cuman dianggap orang sakit karena
masyarakat kan ga tau” Informan 1
“Kalau tanggapan masyarakat, kitakan ga bisa perfikir apa.
Namanya dia masyarakat nanggapain itu ya terserah mereka,
kita ga bisa melarang mereka berpikian apa. Kita keluarga
pasien hanya berusaha menyakinkan pun, penyakit menular
pun itu bisa sembuh”
Informan 2
“Masyarakat sini ga tau dia sakit apa”
Informan 3
Universitas Sumatera Utara
No Tema
Pernyataan Keterangan
“Masyarakat belum terlalu mengerti dengan TB MDR, mereka tau TB.
Walaupun kita sosialisasikan, tapi mereka cuman taunya TB.”
Informan 4 “Ga ada, karena kan rata-rata kan
kita ga ada bilang kemana- kemanakan. Cuman si pasiennya kita
kasih edukasi itu tadi. Pak, itu bisa menularkan kemana-mana”
Informan 5 “Saya ga tau ya, karena selama
pengobatan saya jarang bergaul sih. Paling kalau keluar ke adam malik
udah, habis itu balik ke rumah lagi. Mungkin juga lingkungan juga ga
tau, tapi pernah terjadi ini” Informan 6
3 Kepercayaan keluarga
terhadap pengobatan TB MDR
“Itulah disana muntah gitu, dia ga batuk gitu. Keluar darah, disitulah
ke orang tua. Tadinya, katanya APasien TB MDR dibuat orang.
Itulah yang keluar disana darah segar. Ada, herbal. Paling itulah,
selain obat yang dipake dari rumah sakit”
Informan 1
“Ya itu tadi, obat yang medis Obat TB MDR itu tadi. Kalau obat yang
lain itu tadi, karena diantar gratis. Kan ga ada beli.”
Informan 2 “Ga ada, kami ikutin anjuran aja.
makanan dijaga,foodingnya teratur minum obat.”
Informan 3 “Ada banyak. Kadang mereka
keluarga pasien ada bilang boleh ga dicampur obat ini dengan sensei
bu? Kalian keluarga pasien kalau mau makan apa saja boleh asal
mampu beli, tapi obat TB tidak boleh putus.”
Informan 4
“Seolah-olah menuntut kita itu, apa kita DokterTB MDR ga ada obat
lain. Itu yang susah kita menginikannya menjelaskannya,
padahal walaupun ada pilihan lain saya ga akan ngasih pilihan orang
itu pengobatan selain TB MDR. Makan obat segini banyak, ya kan”
Informan 5
Universitas Sumatera Utara
No Tema
Pernyataan Keterangan
“Ada beberapa pasien ga percaya, yang nyoba jalur herbal. Untuk yang
pake herbal, ada yang meninggal. Terus ada juga yang dia mangkir
dikarena kan karena faktor ekonomi”
Informan 6
4 Kepercayaan terhadap
pengobatan yang dilalui selama
pengobatan TB MDR “Iya, kan sempat putus obat juga.
Sampai nangis lah juga saya, harus apa. Pertama, ga mau dia ke Adam
Malik. Kayaknya A Pasien TB- MDR, walaupun kadang semangat
kadang percaya diri pasti sembuh. Percaya Pengobatan TB MDR,
apalagi nengok P organisasi TB MDR itukan. Semangat, patuh
minum obat. Makannya garus kuat harus banyak makan, petugasnya
memeberikan penyemangat.”
Informan 1
“Ga ada. Dari luar itu, ya kita pake obat dokter dulu lah. Gausah yang
lain, yang jelas kalau MDR itu diobatin dulu”
Informan 2 “Yang kita jalani inilah, walaupun
kata orang begini begini, kita dengarin kata bu D Petugas TB
MDR dari puskesmas aja” Informan 3
“Yang penting kamu pasien TB MDR makan obat saya, tapi apapun
yang kalian bilang tanpa makan obat TB tidak akan sembuh. “
Informan 4 “Saya pun ga tau, cuman mereka
keluarga Pasien TB MDR sering tanya gitu. Ga bisa diginiin gitu,
ntah jamu-jamu. Biasanya kayak gitu, ntah ada ramuan. Obat cina,
sering juga nanyain mereka” Informan 5
“Obat TB MDR, karena pasien beberapa ada yang mangkir. Masih
bisa kami organisasi TB MDR ajak untuk balik berobat. Karena
berfikiran masih sehat-sehat, paling gitu Cuma empat bulan. Habis itu
keluar darah banyak dibaa ke Adam Malik. Yaudah suntik dari awal lagi,
padahal sudah konversi itu dari suntik”
Informan 6
Universitas Sumatera Utara
4.3. 2 Pernyataan Informan tentang Faktor Pemungkin Enabling Factors yang mempengaruhi perilaku keluarga terhadap kepatuhan minum obat
pasien Tuberkulosis Multi-Drug Resistant TB-MDR di Puskesmas Helvetia Kota Medan
Tabel 4.5 Matriks Pernyataan Informan tentang Faktor Pemungkin Enabling Factors
No Tema
Pernyataan Keterangan
1 Jarak Tempuh
“Ga terukur lagi lah, jauhnya. 20 KM lebih ada lah”.
Informan 1 “Berapa ya, 200 meter? Ga ah, lebih
lah pak. Setengah kilo lah. Kita belok sini sana, setengah kilo adalah
sampe”. Informan 2
“Berapa ya, ga tau pula saya berapa jaraknya. Tapi ga jauh kali
lah. Adalah kurang lebih 1 kilometer”
Informan 3 “Paling dekat Helvetia sinilah, dekat
perumnas. Paling jauh si A pasien TB MDR itu sampai binjai.”
Informan 4 “Titi papan, atau brayan sana yang
paling jauh. Kan brayan, titi papan arah mau ke belawan sanakan”
Informan 5 “Saya kemarin dari padang bulan,
ke puskesmas darussalam kemarin” Informan 6
2 Waktu tempuh untuk
mencapai akses pelayanan
“Pagi pergi dia, jam 8 sampai jam 9.”
Informan 1 “Sebentar kali lah, sampe 5 menit
pak? Kan dekat kali puskesmas dari sini.”
Informan 2 “Ga lama kali lah, ga jauh kali.
Setengah jam adalah.” Informan 3
“Yang paling dekat disini aja, ya memang ada ini. Dekat kantor polisi,
depannya itulah rumahnya. Itu ajalah yang jauhnya.”
Informan 4 “Kurang tau saya. Nanti coba tanya
bu D Petugas TB MDR ya” Informan 5
“Kalau ga macet kadang mau setengah jam, paling lama sejam.”
Informan 6
3 Transportasi yang
digunakan untuk mencapai akses
pelayanan “Iya, waktu itu sendiri. Kadang
sama bapak Ayah Pasien TB MDR juga, kadang naik angkot sendiri.
Kadang naik becak, kadang naik angkot”.
Informan 1
Universitas Sumatera Utara
No Tema
Pernyataan Keterangan
“Naik kereta, kadang-kadang kalau sama anak. Dibawanya mobil, Jalan
kaki pernah.” Informan 2
“Naik becak pernah, naik angkot pernah, pernah kereta juga,
pernahlah semua” Informan 3
“Ada yang naik becak, ada yang naik kereta, naik mobil.”
Informan 4 “Yang saya tau naik angkot, yang
dosen itulah naik mobil, sepeda motor ada juga. Ntah naik angkot,
naik becaknya orang itu ya.” Informan 5
“Naik angkot.” Informan 6
Dari pernyataan di atas diketahui bahwa jarak tempuh dengan kilometer, dan bahkan dengan tranportasi umum pun pasien semangat untuk melakukan
pengobatan di dukung faktor eksternal dan menyakini kesembuhan.
4.3. 3 Pernyataan Informan tentang Faktor Pendorong Reinforcing Factors yang mempengaruhi perilaku keluarga terhadap kepatuhan minum
obat pasien Tuberkulosis Multi-Drug Resistant TB-MDR di Puskesmas Helvetia Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Matriks Pernyataan Informan tentang Faktor Pendorong Reinforcing Factors
No Tema
Pernyataan Keterangan
1 Dukungan Petugas TB
MDR “Intinya nasehat-nasehat itu, sebenarnya
sudah lebih dari cukup. Ga bisa bilang lagi, ga bisa terukur lagi. Dikasih
nasehat, bahkan dipeluk lagi”. Informan 1
“Iya, itulah, berceramah dengan dokter Y dokter TB MDR ya rajin kali. Ga
berhenti-henti, kalau mau dikasih saran. Semangatnya karena dia ini ya, karena
dia suami informan sempat sakit oyong itu supaya dia jangan sampai putus asa”
Informan 2
“Banyak lah yang diberikan bu D Petugas TB MDR, kadang aku di
telfonnya. Gimana keadaan suami saya Pasien TB MDR, sempat juga aku
curhat sama ibu itu Petugas TB MDR.” Informan 3
“Aku Petugas TB MDR hanya memberikan semangat aja, makan obat
dengan teratur. Fooding, jangan banyak yang dipikirin. Semua itu kalau kita
pikirin, ga akan MDR aja. penyakit yang biasa pun bisa jadi lebih parah. Makanya
semangatin diri aja.”
Infroman 4
“Ya itulah, dia keluarga dan pasien TB MDR harus dikasih edukasi sebenarnya.
Sebenarnya idealnya setiap datang ya, kita Dokter TB MDR kasih semangat”
Informan 5 “Kalau petugasnya welcome, otomatis
pasien betah disitu. Mau suntik gitukan, ayo suntik gitu masuk gitukan. Kayaknya,
kalau mereka nyapa aja, say hello aja kan”
Informan 6
2
Dukungan Kader LSM TB MDR
“Mereka sering kemari main, kadang telfon-telfonan. Kadang kasih semangat,
kadang minta pulsapun karena dia jual pulsa kan. Mungkin memang cuman
sederhana, ini cuman dikasih pengingat itu dari I Anggota Organisasi TB MDR.
Kayak ini menunjukkan barang pemberian Organisasi TB MDR, kadang
susu dikasih, susu dancow.”
Informan 1
“Ada sih kader-kader TB tapi tau kita Istri Pasien TB MDR dia main medis
bidan. Paling ada beberapa yang jumpa, bertanya cemana bapak bu? Oh,
Informan 2
Universitas Sumatera Utara
No Tema
Pernyataan Keterangan
udah bereslah itu, percaya.” “Belum ada, paling tanya keadaaan aja
kalau ke puskesmas jumpa. Tapi P Organisasi TB MDR Pernah jumpa
dengan saya ” Informan 3
“Penyuluhan kesehatan. Biasanya mereka buat di kalau dekat, 10 rumah dari sini.
Dekat rumah, datangi keplingnya.” Infroman 4
“Kemarin itu mau kunjungan rumah, apa udah jalan saya belum tau. Bu D Petugas
TB MDR yang tau, yang koordinir”. Informan 5
“Jadi, P Organisasi TB MDR disini juga menampung keluhan-keluhan pasien.
Terus nanti kita sampaikan ke Wasor, buat rumah singgah kemarin, kita
hospital visit home visit untuk pasien mangkir.”
Informan 6
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa setiap yang diterima pasien, dukungan keluarga, petugas, dan LSM merupakan pendorong besar untuk tetap
menjalin pengobatan oleh Pasien TB MDR. Dan dukungan petugas yang paling banyak mempengaruhi pasien untuk sembuh.
Universitas Sumatera Utara
75
BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, Puskesmas Helvetia mempunyai penderita TB MDR sebanyak 7 orang. Dari 7 orang penderita TB MDR, 3 orang
masih menjalani pengobatan, 2 orang tidak diketahui keberadaanya, dan 2 orang lagi meninggal dunia.
5.1 Faktor Predisposisi yang mempengaruhi perilaku keluarga terhadap kepatuhan minum obat penderita Tuberkulosis Multi-Drug Resistant
TB-MDR
5.1.1 Pengetahuan 5.1.1.1 Pengetahuan informan tentang TB MDR pertama kali menderita
Berdasarkan hasil penelitian dengan 6 informan, keluarga terkejut dan ada yang tidak mengetahui penyakit ini awalnya. Rendahnya pengetahuan keluarga
terhadap penyakit ini, mengakibatkan respon keluarga beragam. Seperti kutipan berikut ini :
“Awalnya itu ga ada yang tau ini penyakit apa TB MDR kok kayak gini sakitnya. Panasnya kok kencang kali, terus nanti tengah malam uhuk-uhuk
batuk. Dan A Anak Informan pernah kena TB biasa, sebulan lagi ga teratur minum obat….” Informan 1
Berbeda dengan informan lainnya, yang sudah memiliki pendidikan tinggi mengetahui penyakit TB MDR ini ketika pertama kali mengetahui keluarga ada
yang menderita. Seperti kutipan berikut : “Waktu pertama kali kita tau penyakit ini TB MDR menular kita agak sedikit
takut,tapi setelah pengobatan sesuai ketentuan paramedis pengobatan standar TB MDR ya kita ikuti.” Informan 2
Universitas Sumatera Utara