Makanan dan Premenstruasi Sindrom

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi 2013 Kelompok Umur Energi kkal Karbo hidrat g Protein g Kalsium mg Magne sium mg Vit. B 6 mg Perempuan 10-12 tahun 2000 275 60 1200 155 1,2 Perempuan 13-15 tahun 2125 292 69 1200 200 1,2 Perempuan 16-18 tahun 2125 292 59 1200 220 1,2 Perempuan 19-29 tahun 2250 309 56 1100 310 1,3 Perempuan 30-49 tahun 2125 323 57 1000 320 1,3 Perempuan 50-64 tahun 1900 285 57 1000 320 1,5 Perempuan 65-80 tahun 1550 252 56 1000 320 1,5 Perempuan 80 tahun 1425 232 55 1000 320 1,5 Sumber : AKG 2013

2.2.3 Makanan dan Premenstruasi Sindrom

Salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya risiko terjadinya PmS adalah diet. Adapun makanan yang harus dihindari dan juga lebih banyak dikonsumsi saat menjelang haid agar meringankan atau mengurangi risiko PmS adalah sebagai berikut : a. Makanan yang harus dihindari Makanan yang harus dihindari ataupun dikurangi ini dilakukan untuk meringankan gangguan PmS, seperti : 1. Mengurangi makanan gurih. Lebih baik hindari makanan yang bersifat gurih atau asin, seperti kentang goreng, atau makanan berbumbu lainnya. Kandungan garam yang tinggi dalam tubuh akan mempercepat proses pelepasan air berlebih di dalam tubuh, sehingga tubuh cepat terasa lemas. Universitas Sumatera Utara 2. Kurangi konsumsi makanan tinggi kalium. Kalium ditemukan dalam makanan seperti ubi jalar yang dapat meningkatkan kemungkinan wanita mengalami PmS. Mineral ini juga dapat meyebabkan gejala-gejala fisik dan emosional lainnya seperti kembung, depresi dan mudah tersinggung. b. Makanan yang harus dikonsumsi Suatu penelitian telah menunjukkan bahwa pemilihan asupan makanan mempengaruhi perkembangan PmS atau bisa jadi mengurangi keparahan gejalanya. Misalnya, makanan yang kaya kalsium terbukti dapat menurunkan resiko PmS. 1. Menambah konsumsi serat. Serat dari sayuran dan buah-buahan bisa membantu mengurangi keluhan PmS. Misalnya, pisang mengandung vitamin B 6 yang mampu mengurangi gejala PmS seperti payudara yang menegang, retensi air, dan mood yang berubah-ubah. Sedangkan nenas, kaya akan vitamin A, B, dan C, serta mangan. Mineral ini telah terbukti mampu meningkatkan mood dan mengurangi retensi air, sehingga terbebas dari masalah perut kembung. 2. Memperbanyak minum air putih. Hindari minum terlalu banyak gula, kafein, cokelat, dan es. Kondisi dingin dalam tubuh tidak baik untuk aliran darah. Sebaiknya minum air putih hangat untuk memperlancar aliran darah. 3. Mengonsumsi zat besi. Saat menstruasi, kita kehilangan 12-15 mg elemen zat besi. Karena itu, saat menstruasi dianjurkan mengonsumsi vitamin penambah darah. Selain dengan mengonsumsi vitamin penambah darah, juga bisa dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Beberapa jenis Universitas Sumatera Utara makanan yang mengandung zat besi adalah daging sapi, kambing, ayam, ikan, ikan tuna, telur, oatmeal, serta berbagai sayuran berwarna hijau. Para peneliti di Universitas Massachusetts di Amherst menemukan bahwa wanita dengan asupan zat besi lebih dari 20 miligram per hari ternyata beresiko 35 persen lebih rendah terdiagnosis PmS dibandingkan dengan mereka yang hanya mengkonsumsi 10 mg per hari. Menurut Elizabeth Bertone-Johnson, penulis studi juga seorang profesor epidemologi di UMass Amherst mengatakan bahwa tidak semua bentuk zat besi sama untuk mengatasi PmS. Ini terutama besi yang ditemukan dalam makanan dan supemen, besi non-heme yang dapat mengurangi potensi PmS. Besi heme berasal dari sumber hewani seperti daging merah dan unggas tidak memiliki efek yang sama. Bertone-Johnson menduga bahwa besi non-heme memiliki hubungan yang lebih kuat dengan PmS karena lebih mudah untuk makan makanan yang kaya sumber tanaman dan suplemen. Misalnya, tiga perempat cangkir sereal yang diperkaya memiliki 18 mg besi non-heme. Sementara secangkir kacang memiliki 3 sampai 7 mg. Sementara 3 ons daging sapi hanya memiliki 2 sampai 3 mg zat besi heme. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan harian zat besi jika hanya dengan mengonsumsi daging sapi maka haruslah konsumsi daging sapi dalam porsi yang besar. Selain itu, konsumsi daging sapi dalam jumlah yang banyak tidak dianjurkan karena mengingat kandungan lemak jenuhnya. 4. Konsumsi vitamin C. Untuk memperkuat daya tahan tubuh, sebaiknya tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C. Selain jeruk, Universitas Sumatera Utara nenas, mangga, atau pepaya, sumber vitamin C ada pada strawberry, brokoli, semangka, kembang kol, kubis, dan tomat. 5. Konsumsi kalsium. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susan Thys-Jacobs seorang pakar endokrinologi dari St. Luke, S- Roosevelt Hospital Center di New York, kalsium juga dapat berperan dalam meringankan sindrom premenstruasi PmS. Menurut laporan Archives of Internal Medicine, diet kaya kalsium dapat menekan risiko terkena PmS sampai 40. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa kalsium dan vitamin D yang membantu absorbsi kalsium dapat mengurangi nyeri hebat pada saat PmS. Hasil yang didapat menyimpulkan bahwa diet tinggi kalsium dan vitamin D dapat menolong para wanita terbebas dari PmS. Peningkatan asupan kalsium mempengaruhi kadar hormon estrogen selama masa menstruasi. Hal ini dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Penemuan ini menjelaskan bahwa konsumsi kalsium sangat dianjurkan bagi wanita dengan atau tanpa PmS.

2.3 Kerangka Teori