sulit berkonsentrasi dan bahkan anemia. Beberapa penelitian menunjukkan dosis vitamin B
6
hingga 200 mghari kemungkinan besar bermanfaat untuk mengobati gejala-gejala premenstruasi.
5. Vitamin E
Vitamin E dapat berguna dalam mengurangi ketegangan pada payudara yang merupakan salah satu gejala PmS Jacobs, 2000.
6. Sodium dan kafeine
Makanan yang mengandung banyak garam dapat menyebabkan retensi cairan dan memperburuk gejala PmS Karyadi, 2008. Sedangkan kafeine dapat
menimbulkan kecemasan atau depresi Rasheed, 2003. 7.
Lemak Dengan mengkonsumsi rendah lemak dan tinggi karbohidrat akan
mengurangi pembengkakan payudara Paath, 2006.
2.2.2 Angka Kecukupan Gizi bagi Remaja
Penentuan kebutuhan akan zat gizi remaja secara umum didasarkan pada Recommended Daily Allowances RDA. Untuk praktisnya, RDA disusun
berdasarkan perkembangan kronologis bukan kematangan. Karena itu, jika konsumsi energi remaja kurang dari jumlah yang dianjurkan, tidak berarti
kebutuhannya belum tercukupi. Status gizi remaja harus dinilai secara perorangan, berdasarkan data yang diperoleh dari pemeriksaan klinis, biokimiawi,
antropometris, diet, serta psikososial. Kebutuhan akan semua jenis mineral juga meningkat. Peningkatan
kebutuhan akan besi dan kalsium paling mencolok karena kedua mineral ini
Universitas Sumatera Utara
merupakan komponen penting pembentuk tulang dan otot. Peningkatan kebutuhan akan energi dan zat gizi sekaligus memerlukan tambahan vitamin di atas
kebutuhan semasa bayi dan anak. Asupan thiamin, riboflavin, dan niacin harus ditambah sejajar dengan pertambahan energi. Vitamin diketahui berperan dalam
proses pelepasan energi dari karbohidrat. Percepatan sintesis jaringan mengisyaratkan pertambahan asupan vitamin B
6
, B
12
, dan asam folat. Asupan vitamin A, C, dan E juga perlu ditingkatkan selain vitamin D karena perannya
dalam proses pembentukan tulang. Angka kecukupan gizi AKG berguna sebagai patokan dalam penilaian
dan perencanaan konsumsi pangan, serta basis dalam perumusan acuan label gizi. Angka kecukupan gizi mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan
Iptek gizi dan ukuran antropometri penduduk. Remaja yang kurang gizi atau terlalu kurus KEK, anemia, kekurangan
kalsium, vitamin D, yodium, seng dan kekurangan vitamin, serta mineral lainnya akan mempengaruhi proses menstruasi dan juga proses reproduksi. Kebutuhan
gizi remaja relatif besar, karena masih mengalami pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi dibandingkan dengan usia
lainnya, sehingga diperlukan zat gizi lebih banyak. Adapun tabel Angka Kecukupan Gizi adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi 2013
Kelompok Umur Energi
kkal Karbo
hidrat g
Protein g
Kalsium mg
Magne sium
mg
Vit. B
6
mg
Perempuan 10-12
tahun 2000
275 60
1200 155
1,2 Perempuan
13-15 tahun
2125 292
69 1200
200 1,2
Perempuan 16-18
tahun 2125
292 59
1200 220
1,2 Perempuan
19-29 tahun
2250 309
56 1100
310 1,3
Perempuan 30-49
tahun 2125
323 57
1000 320
1,3 Perempuan
50-64 tahun
1900 285
57 1000
320 1,5
Perempuan 65-80
tahun 1550
252 56
1000 320
1,5 Perempuan
80 tahun
1425 232
55 1000
320 1,5
Sumber : AKG 2013
2.2.3 Makanan dan Premenstruasi Sindrom