Magnesium juga membantu kerja kalsium yaitu berperan dalam transisi syaraf serta berfungsi untuk membantu proses penyerapan kalsium.
Kekurangan magnesium yang berat dapat menyebabkan kurangnya nafsu makan, gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang, gangguan
system saraf pusat, halusinasi, koma, dan gagal jantung Almatsier, 2010
5.2.3 Asupan Vitamin B
6
pada Siswi Kelas XI
Vitamin B
6
merupakan salah satu jenis vitamin larut air yang memiliki tiga bentuk, yaitu piridoksin, piridoksal, dan piridoksiamin Almatsier, 2010. Namun,
bentuk yang paling umum dari vitamin ini adalah piridoksin sedangkan piridoksal dan piridoksiamin merupakan bentuk lain dari piridoksin Almatsier, 2010.
Dalam keadaan tertentu piridoksin berperan sebagai koenzim dalam berbagai reaksi di dalam tubuh Almatsier, 2010.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswi kelas XI dengan menggunakan formulir food recall 24 jam dapat diketahui bahwa jumlah vitamin
B
6
yang dikonsumsi siswi kelas XI terbanyak berada pada kategori lebih yaitu sebanyak 25 orang 35,7. Angka kecukupan vitamin B
6
yang dianjurkan per oranghari yaitu sebesar 1,2 mg. Hampir semua siswi kelas XI mengkonsumsi
bahan makanan yang tinggi akan kandungan vitamin b
6,
seperti bayam, kentang, daging ayam dan pisang. Dan hampir semua siswi mengkonsumsi bayam 18,6
dan kangkung 20 dengan frekuensi lebih dari satu kali dalam sehari. Vitamin B
6
memberikan efek rileks dan tenang menjelang menstruasi dan mengontrol produksi serotonin yang penting dalam mengendalikan perasaan
Universitas Sumatera Utara
seseorang. Dimana hal tersebut merupakan salah satu gejala dari premenstruasi sindrom.
5.3 Hubungan Asupan Makanan dengan Premenstruasi Sindrom 5.3.1 Hubungan Jumlah Kalsium yang Dikonsumsi dengan Kejadian
Premenstruasi Sindrom Salah satu mineral penting yang diperlukan tubuh untuk mengatasi pre
menstruasi sindrom adalah kalsium. Hal ini sesuai dengan pendapat Kelly 2001 bahwa depresi, suasana hati yang tidak stabil, payudara yang terlalu sensitif, serta
kram perut dan kaki bisa dikurangi dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung kalsium dalam jumlah yang mencukupi. Dimana depresi,
suasana hati yang tidak stabil, serta kram perut dan kaki merupakan gejala dari premenstruasi sindrom.
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak disimpan di dalam tubuh + 1kg, dengan distribusi 99 berada di tulang dan gigi Almatsier, 2010.
Kalsium berfungsi dalam mengatur fungsi sel transmisi saraf, kontraksi otot, dan penggumpalan darah, mengatur kerja hormon, dan faktor pertumbuhan
Almatsier, 2010. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar siswi kelas XI
SMA Negeri 1 mempunyai tingkat konsumsi kalsium dalam kategori lebih tidak mengalami premenstruasi sindrom yaitu 8 orang 26,7 dan konsumsi kalsium
dalam kategori baik mengalami premenstruasi sindrom yaitu sebanyak 19 orang 47,5 dan konsumsi kalsium dalam kategori kurang mengalami premenstruasi
sindrom sebanyak 16 orang 40. Berdasarkan hasil tabulasi silang antara
Universitas Sumatera Utara
jumlah kalsium yang dikonsumsi dengan kejadian premenstruasi sindrom pada siswi kelas XI dengan menggunakan uji statistik chi-square menunjukkan bahwa
Ho diterima dimana p0,261 0,05. Dimana artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah kalsium yang dikonsumsi dengan kejadian premenstruasi
sindrom pada siswi kelas XI SMA Negeri 1. Artinya asupan kalsium tidak turut dalam menentukan kejadian premenstruasi sindrom.
Terlihat pada tabel 4.17 bahwa siswi yang konsumsi kalsium pada kategori baik lebih banyak mengalami premenstruasi sindrom daripada yang konsumsi
kalsium pada kategori kurang. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor genetik riwayat keluarga dan aktivitas fisik.
Menurut Mery 2013 salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kejadian PmS adalah faktor genetik riwayat keluarga. Jika riwayat PmS dimiliki
oleh salah satu anggota keluarga ibu, saudara perempuan kandung maka seseorang dikatakan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami PmS.
Penelitian yang dilakukan oleh Indah 2015 mengatakan bahwa terdapat hubungan antara riwayat keluarga dgn kejadian premenstruasi sindrom. Selain itu
hasil penelitian Amjad, dkk. 2014 juga menemukan bahwa terdapat hubungan antara riwayat ibu dan saudara kandung perempuan dengan kejadian PmS.
Adanya hubungan riwayat keluarga dikarenakan adanya faktor fisiologis dan biologis yang diturunkan dari keluarga Amjad dkk., 2014.
Selain itu kemungkinan siswi yang konsumsi kalsium pada kategori baik memiliki aktivitas fisik yang kurang. Aktifitas fisik merupakan faktor yang dapat
Universitas Sumatera Utara
mengurangi gejala PmS. Karena dengan adanya aktivitas fisik akan meningkatkan produksi endorphin, menurunkan kadar estrogen dan hormon steroid lainnya,
memperlancar transfor oksigen di otot, menurunkan kadar kortisol, dan meningkatkan perilaku psikologis. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Young
2007 diketahui bahwa dengan melakukan aktivitas fisik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kadar serotonin di otak. Dimana serotonin berfungsi
dalam mengatur perubahan mood dan depresi yang merupakan salah satu gejala dari PmS. Oleh sebab itu siswi yang konsumsi kalsium pada kategori baik lebih
banyak mengalami PmS daripada siswi yang konsumsi kalsium pada kategori kurang.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thys-Jacob 2010 dimana diketahui bahwa kalsium merupakan salah satu
mineral yang terbukti secara signifikan menghasilkan 50 pengurangan gejala premenstruasi sindrom seperti gangguan mood, dan perilaku yang berlangsung
selama sindrom premenstruasi, kegelisahan, depresi, dan mual. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisna 2006 yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi kalsium dengan kejadian premenstruasi sindrom.
5.3.2 Hubungan Jumlah Magnesium yang Dikonsumsi dengan Kejadian Premenstruasi Sindrom