Faktor-faktor yang Meningkatkan Resiko

abnormalitas pada regulasi kalsium dan vitamin D kalsium, magnesium, dan vitamin D terkait dengan siklus menstruasi secara dinamis.

2.4.3 Faktor-faktor yang Meningkatkan Resiko

Adapun faktor-faktor yang meningkatkan resiko premenstruasi sindrom Joseph, 2010, yaitu : 1. Diet Faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu dan makanan olahan dapat memperberat gejala PmS Rayburn, 2001. Penurunan asupan garam dan karbohidrat dapat mencegah edema bengkak. Penurunan konsumsi kafein juga dapat menurunkan ketegangan, kecemasan dan insomnia. Pola makan disarankan lebih sering namun dalam porsi kecil karena berdasarkan bukti bahwa selama periode premenstruasi terdapat gangguan pengambilan glukosan untuk energi. Pola konsumsi atau intake karbohidrat yang berlebihan dapat meningkatkan resiko terjadinya PmS , penelitian Masho al et 2005 menyebutkan intake karbohidrat yang berlebihan dapat meningkatkan resiko kejadian PmS. Karena dengan kelebihan karbihidrat akan mengalami kenaikan berat badan, sehingga rentan terkena PmS. 2. Defisiensi zat gizi makro dan mikro Defisiensi zat gizi makro energi, protein dan zat gizi mikro, seperti kurang vitamin B terutama B 6 , vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat Karyadi, 2007. Junk food kini semakin banyak Universitas Sumatera Utara digemari tidak hanya sebagai makanan utama namun juga sebagai makanan selingan. Makanan ini mudah diperoleh dan disamping itu juga lebih bergengsi karena pengaruh iklan, disebut sampah karena kandungan lemak jenuh, kolesterol dan natrium tinggi serta junk food ini juga rendah akan zat gizi. Proporsi lemak lebih dari 50 total kalori yang terkandung dalam makanan itu Arisman, 2007. 3. Status perkawinan Status perkawinan dan status kesehatan juga mempunyai keterkaitan. Wanita yang telah menikah pada umumnya mempunyai angka kesakitan dan kematian yang lebih rendah dan biasanya mempunyai kesehatan fisik dan mental yang lebih baik daripada wanita yang tidak menikah Burman Margolin dalam Haijiang Wang, 2005. Sebuah penelitian pada tahun 1994 yang berjudul Biological, Social and Behavioral Factors Associated with Premenstrual Syndrome yang melibatkan 874 wanita di Virginia menemukan fakta bahwa mereka yang telah menikah cenderung mempunyai resiko yang lebih kecil untuk mengalami PmS 3,7 dari pada mereka yang tidak menikah 12,6 Deuster, 1999 dalam Maulana, 2008. 4. Usia PmS semakin mengganggu dengan semakin bertambahnya usia, terutama antara usia 30-45 tahun. Faktor resiko yang paling berhubungan dengan PmS adalah faktor peningkatan umur, penelitian menemukan bahwa sebagian besar wanita yang mencari pengobatan PmS adalah mereka yang berusia lebih dari Universitas Sumatera Utara 30 tahun Cornforth, 2000 dalam Maulana. Walaupun ada fakta yang mengungkapkan bahwa sebagian remaja mengalami gejala-gejala yang sama dan kekuatan PmS yang sama sebagaimana yang dialami oleh wanita yang lebih tua Freeman, 2007 dalam Maulana, 2008. 5. Stres Stres dapat berasal dari internal maupun eksternal dalam diri wanita . Stres merupakan predisposisi pada timbulnya beberapa penyakit, sehingga diperlukan kondisi fisik dan mental yang baik untuk menghadapi dan mengatasi serangan stres tersebut. Stres mungkin memainkan peran penting dalam tingkat kehebatan gejala premenstrual syndrome PmS Mulyono dkk, 2001 dalam Maulana, 2008. 6. Kebiasaan merokok dan minum alkohol 7. Kurang berolah raga dan aktivitas fisik

2.4.4 Gejala Premenstruasi Sindrom