Jenis Penelitian Definisi Operasional Tabel 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono 2011 penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan deskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id. Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Februari 2016. 3.3. Batasan Operasional Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan peneliti. Adapun yang menjadi batasan operasional penelitian adalah : 1. Data annual report industri high profile perusahaan non finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011-2013. 2. Variabel-variabel yang diteliti adalah ukuran dewan komisaris, komisaris independen, kompleksitas bisnis, dan reputasi auditor. Universitas Sumatera Utara

3.4. Definisi Operasional Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran Ukuran dewan komisaris X 1 Ukuran dewan menunjukkan besarnya jumlah anggota yang berada pada dewan. Dewan yang memiliki ukuran yang besar mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan direktur dengan kemampuan yang kompeten. Kondisi ini terjadi karena ukuran dewan yang besar memberikan berbagai opini dan pandangan yang lebih luas dari berbagai anggota untuk memilih calon yang tepat untuk menjadi direktur. Jumlah keseluruhan dewan komisaris yang ada pada perusahaan. Rasio Komisaris independen X 2 Menurut UU Perseroan terbatas UUPT pasal 97, Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan Jumlah anggota komisaris independen Jumlah anggota dewan komisaris Rasio Universitas Sumatera Utara Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator Skala pengukuran perusahaan dan memberikan nasihat kepada direksi. Proporsi jumlah komisaris independen dapat menggambarkan tingkat independensi dan objektivitas dewan dalam pengambilan keputusan. Kompleksit as Bisnis X 3 Kompleksitas perusahaan dapat dilihat dari jumlah segmen bisnis yang dimilikinya. Kompleksitas perusahaan yang besar dapat meningkatkan risiko sehingga dibutuhkan mekanisme pengawasan risiko yang lebih besar. Perusahaan dengan kompleksitas yang besar diperkirakan cenderung memiliki Risk Management Committee, dengan tujuan mengecilkan risiko yang dihadapinya. Dengan menjumlah segmen bisnisusaha yang dimiliki oleh perusahaan Rasio Universitas Sumatera Utara Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran Reputasi Auditor X 4 Reputasi auditor merupakan auditor yang mempunyai nama baik dan mempertahanka n reputasinya dengan memberikan kualitas audit yang tinggi dan digunakan sebagai tanda petunjuk terhadap kualitas perusahaan emiten. Auditor Big Four merupakan auditor yang memiliki reputasi baik dimata emiten. Perusahaan yang menggunakan jasa audit yang tergabung dalam auditor Big Four diberikan nilai 1. Perusahaan yang tidak menggunakan jasa audit dalam auditor Big Four, diberikan nilai 0. Nominal Risk managemen t committee Y Keberadaan Risk Management Committee merupakan salah satu prinsip Good Corporate Governance GCG dalam pengawasan manajemen risiko di perusahaan. Keberadaan RMC diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang mengungkapkan keberadaan RMC baik sebagai komite yang terpisah atau komite yang tergabung dengan komite audit diberi nilai satu 1, sedangkan diberi nilai nol 0 apabila perusahaan tidak mengungkapkan keberadaan RMC dalam laporan tahunannya Subramaniam, et al 2009 Rasio Universitas Sumatera Utara

3.5. Populasi Dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 143 104

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 81 85

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 42 90

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Pengaruh Corporate Governance Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan : studi pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Jakarta

1 5 76

Analisis Penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan ( Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)

4 15 119

Pengaruh dewan komisaris, komite audit, internal audit, komite manajemen risiko dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan enterprise risk management : dimensi iso 31000 : Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

0 17 157

ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KEBERADAAN RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RMC) (Studi pada Perusahaan Non financial yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

0 7 25

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS, REPUTASI AUDITOR, KOMPLEKSITAS, KEPEMILIKAN ASING, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBERADAAN RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RMC) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusah

0 0 16