Committee akan menunjukan komitmen perusahaan terhadap pelaksanaan good corporate governance dan juga dapat meningkatkan nilai dan reputasi perusahaan.
2.3. Risiko dan Manajemen Risiko
Risiko adalah suatu kemungkinan yang tak diharapkan. Munculnya kejadian yang tak diharapkan dapat mengakibatkan kerugian. Semua orang takut untuk
menanggung risiko, namun kehidupan ini penuh dengan risiko. Risiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, ada pepatah mengatakan tak
ada hidup tanpa risiko.
Djojosoedarso 2003, mengartikan risiko sebagai ketidakpastian atau kemungkinan terjadinya sesuatu, yang bila terjadi akan mengakibatkan kerugian.
Sebab-sebab terjadinya risiko, antara lain : a Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu
berakhir, makin panjang waktunya makin panjang ketidakpastiannya. b Keterbatasan informasi dalam penyusunan rencana.
c Keterbatasan pengetahuan atau teknik pengambilan keputusan dari perencana. Risiko perlu dikenali karakteristiknya agar dapat dikelola dengan baik.
Macam-macam risiko dikategorikan menjadi tiga, yaitu : 1.
Risiko menurut sifatnya : a Risiko Murni yaitu risiko yang terjadi tanpa disengaja.
b Risiko Disengaja spekulatif yaitu risiko yang sengaja dilakukan agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan.
Universitas Sumatera Utara
c Risiko Fundamental yaitu risiko yang penyebabnya tidak bisa dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita banyak orang.
d Risiko Khusus yaitu risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya.
2. Risiko Dinamis yaitu risiko karena perkembangan dan kemajuan
masyarakat dibidang ekonomi ilmu dan teknologi. 3.
Dapat tidaknya dialihkan ke pihak lain a Risiko dapat dialihkan, contoh : asuransi.
b Risiko yang tidak dapat dialihkan, contoh : risiko spekulasi. 4.
Sumber Penyebabnya a Risiko Internal yaitu risiko yang berasal dari dalam perseroan.
b Risiko Eksternal yaitu risiko yang disebabkan oleh perubahan eksternal perseroan.
Pada perusahaan, risiko yang terjadi dikenal dengan nama risiko bisnis. Risiko bisnis terbagi menjadi tujuh kategori yaitu risiko strategis, risiko pasar, risiko
keuangan, risiko operasional, risiko komersial, risiko teknikal, dan risiko reputasi Alijoyo, 2004.
Apabila risiko dikelola dengan baik dan benar, risiko tersebut dapat menjadi peluang yang menguntungkan bagi perusahaan, sehingga sebenarnya risiko itu
tidak perlu menjadi hal yang harus dihindari dan ditakutkan. Pengelolaan risiko itu biasa dilakukan dengan manajemen risiko. Manajemen risiko merupakan
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi perusahaan. Penanggulangan tersebut mencakup kegiatan
Universitas Sumatera Utara
merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin atau mengkoordinir, dan mengawasi termasuk mengevaluasi program Djojosoedarso, 2003.
Manajemen risiko merupakan desain prosedur serta implementasi prosedur untuk mengelola suatu risiko usaha. Keberadaan manajemen risiko merupakan
antisipasi atas semakin kompleknya aktivitas badan usaha atau perusahaan yang dipicu oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Manajemen
risiko banyak diperbincangkan orang akhir-akhir ini. Manajemen risiko tidak saja diperlukan untuk dipelajari dalam mengelola risiko-risiko yang dihadapi oleh
badan usaha atau perusahaan, tetapi juga dipelajari untuk mengelola kehidupan semesta ini Kasidi, 2010. Manajemen risiko didefenisikan sebagai suatu metode
logis dan sistematik dalam identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko yang
berlangsung pada setiap aktivitas atau proses. Hubungan antara risiko dan hasil secara alami berkolerasi secara linier negatif. Semakin tinggi hasil yang
diharapkan, dibutuhkan risiko yang semakin besar untuk dihadapi. Untuk itu, diperlukan upaya yang serius agar hubungan tersebut menjadi kebalikannya, yaitu
aktivitas yang meningkatkan hasil pada saat risiko menurun. Manajemen risiko diperlukan untuk:
1. Mendukung pencapaian tujuan;
2. Memungkinkan untuk melakukan aktivitas yang memberikan peluang
yang jauh lebih tinggi dengan mengambil risiko yang lebih tinggi; risiko yang lebih tinggi diambil dengan dukungan sikap dan solusi yang sesuai
terhadap risiko;
Universitas Sumatera Utara
3. Mengurangi kemungkinan kesalahan fatal;
4. Menyadari bahwa risiko dapat terjadi pada setiap aktivitas dan tingkatan
dalam organisasi sehingga setiap individu harus mengambil dan mengelola risiko masing-masing sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya
Idroes, 2008.
2.4. Good Coorporate Governance