Good Coorporate Governance Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Kompleksitas Bisnis, Dan Reputasi Auditor Terhadap Keberadaan Risk Management Committee (RMC) Pada IndustriHigh Profile Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3. Mengurangi kemungkinan kesalahan fatal; 4. Menyadari bahwa risiko dapat terjadi pada setiap aktivitas dan tingkatan dalam organisasi sehingga setiap individu harus mengambil dan mengelola risiko masing-masing sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya Idroes, 2008.

2.4. Good Coorporate Governance

Istilah “corporate governance” pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee, Inggris di tahun 1922 yang menggunakan istilah tersebut dalam laporannya yang kemudian dikenal dengan Cadbury Report Agoes dan Ardana, 2011. Istilah ini sekarang menjadi sangat popular dan telah diberi banyak definisi oleh berbagai pihak. World Bank mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai kumpulan hukum yang wajib dipenuhi untuk mendorong kinerja secara efisien sehingga menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar. Menurut Keputusaan Menteri BUMN No: KEP-117M-MBU2002, Good Corporate Governance GCG merupakan suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, yang berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika. Good Corporate Governance GCG merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen Universitas Sumatera Utara perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham dan stakeholders lainnya. Good Corporate Governance GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan, dan konsisten dengan peraturan perundangundangan. Pelaksanaan GCG memiliki lima tujuan utama yaitu: melindungi hak dan kepentingan shareholder, melindungi hak dan kepentingan para anggota stakeholder non shareholder, meningkatkan efisiensi dan evektivitas kerja dewan pengurus atau dewan direktur dan manajemen perusahaan, serta meningkatkan mutu hubungan dewan direktur dengan manajemen senior perusahaan. Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance 2006 salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan penegakan GCG adalah kualitas dewan komisaris sebagai pengawas. Dewan komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan kepada dewan direksi dan memastikan kepatuhan perusahaan terhadap tata kelola perusahaan Good Corporate Governance serta berkontribusidalam proses penyusunan laporan keuangan yang berkualitas dan relevan bagi Stakeholder.

2.5. Risk Management Committee RMC

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Dewan Komisaris dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 143 104

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 81 85

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 42 90

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Pengaruh Corporate Governance Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan : studi pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Jakarta

1 5 76

Analisis Penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan ( Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)

4 15 119

Pengaruh dewan komisaris, komite audit, internal audit, komite manajemen risiko dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan enterprise risk management : dimensi iso 31000 : Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

0 17 157

ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KEBERADAAN RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RMC) (Studi pada Perusahaan Non financial yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

0 7 25

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS, REPUTASI AUDITOR, KOMPLEKSITAS, KEPEMILIKAN ASING, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBERADAAN RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RMC) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusah

0 0 16