Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui nilai probabilitas atau Sig. sebesar 0,163. Perhatikan bahwa karena nilai probabilitas 0,283 lebih
besar dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka disimpulkan bahwa model cukup layak dalam mencocokkanfit data.
4.1.3.2. Uji Kelayakan Keseluruhan Model Overall Fit Model
Uji ini digunakan untuk melihat model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan
membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2 log likelihood pada akhir block number = 1. Nilai -
2log likelihood awal pada block number = 0, dapat ditunjukkan melalui tabel berikut ini Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Nilai -2 Log likelihood -2 LL Awal Iteration History
a,b,c
Iteration -2 Log
likelihood Coefficients
Constant Step 0
1 82.839
1.040 2
82.662 1.150
3 82.662
1.153 4
82.662 1.153
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 82.662
c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by
less than .001.
Nilai -2 log likelihood akhir pada block number = 1, dapat dilihat pada Tabel 4.6. Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa -2 log likelihood awal
Universitas Sumatera Utara
pada block number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 4, memperoleh nilai sebesar 82,662.
Kemudian pada Tabel 4.6 dapat dilihat nilai -2 LL akhir dengan block number =1, nilai -2log likelihood pada step 1 iterasi 6 adalah 70,823.
Adanya penurunan nilai antara -2LL awal initial-2LL function dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya -2LL akhir menunjukkan bahwa
model yang dihipotesiskan fit dengan data Ghozali, 2006. Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini
dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu ukuran dewan komisaris X1, komisaris independen X2, kompleksitas
bisnis X3, reputasi auditor X4, ke dalam model penelitian akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini.
Tabel 4.6 Nilai -2 Log likelihood -2 LL Akhir Iteration History
a,b,c,d
Iteration -2 Log
likelihood Coefficients
Constant X1
X2 X3
X4 Step
1 1
74.798 -2.656
.149 .052
.177 -.009
2 71.538
-5.610 .266
.102 .243
.106 3
70.875 -7.598
.314 .140
.246 .300
4 70.824
-8.292 .323
.154 .242
.393 5
70.823 -8.359
.324 .155
.241 .402
6 70.823
-8.360 .324
.155 .241
.402 a. Method: Enter
b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 82.662
Universitas Sumatera Utara
Iteration History
a,b,c,d
Iteration -2 Log
likelihood Coefficients
Constant X1
X2 X3
X4 Step
1 1
74.798 -2.656
.149 .052
.177 -.009
2 71.538
-5.610 .266
.102 .243
.106 3
70.875 -7.598
.314 .140
.246 .300
4 70.824
-8.292 .323
.154 .242
.393 5
70.823 -8.359
.324 .155
.241 .402
6 70.823
-8.360 .324
.155 .241
.402 a. Method: Enter
b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 82.662
d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
4.1.3.3. Koefisien Determinasi �
Dalam regresi logistik, dapat digunakan statistik Nagelkerke’s �
�
untuk mengukur kemampuan model regresi logistik dalam mencocokkan atau menyesuaikan data. Dengan kata lain, nilai statistik dari
Nagelkerke’s �
�
dapat diinterpretasikan sebagai suatu nilai yang mengukur kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel tak
bebas. Tabel 4.7 menyajikan nilai statistik dari Nagelkerke’s �
�
.
Tabel 4.7 Nagelkerke R Square Model Summary
Step -2 Log
likelihood Cox Snell
R Square Nagelkerke R
Square 1
70.823
a
.146 .219
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than
.001.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.7 nilai statistik Nagelkerke R Square 0,219. Nilai tersebut diinterpretasikan sebagai kemampuan variabel Ukuran
dewan komisaris X1, Komisaris independen X2, Kompleksitas bisnis X3, Reputasi auditor X4, dalam mempengaruhi Risk Management
Committee Y sebesar 21,9, sisanya 78,1 dijelaskan oleh variabel- variabel atau faktor-faktor lain.
4.1.3.4. Tabel Klasifikasi
Nilai tabel klasifikasi akan memperlihatkan besarnya prediksi model regresi untuk memprediksikan kemungkinan keberadaan risk
management committee pada perusahaan. Nilai prediksi tersebut dapat dilihat pada percentage correct dalam classification table. Hasil output
SPSS regresi logistik akan ditunjukkan dalam Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Matriks Klasifikasi
Classification Table
a
Observed Predicted
RMCY Percentage
Correct Tidak
Mengungkapkan RMC
Mengungkapkan RMC
St ep
1
RMCY Tidak Mengungkapkan RMC
2 16
11.1 Mengungkapkan RMC
2 55
96.5 Overall Percentage
76.0
a. The cut value is .500
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui perusahaan yang tidak mengungkapkan RMC sebanyak 18 perusahaan. Dari 18 perusahaan
tersebut, diprediksi 2 11,1 perusahaan tidak mengungkapkan RMC,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan 16 perusahaan diprediksi mengungkapkan RMC. Diketahui perusahaan yang mengungkapkan RMC sebanyak 57 perusahaan. Dari 57
perusahaan tersebut, diprediksi 55 96,5 perusahaan mengungkapkan RMC, sedangkan 2 perusahaan diprediksi tidak mengungkapkan RMC.
Diketahui angka ketepatan prediksi sebesar 76, hal ini menandakan tingkat keakuratan model regresi logistik dalam memprediksi sebesar 76,
berdasarkan data penelitian.
4.1.4. Uji Multikolinearitas
Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Multikolinearitas merupakan situasi adanya
korelasi antar variabel-variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini, gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar
variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi Correlation Matrix
Constant X1
X2 X3
X4 Step 1 Constant
1.000 -.489
-.967 -.015
-.271 X1
-.489 1.000
.302 -.062
-.455 X2
-.967 .302
1.000 -.083
.390 X3
-.015 -.062
-.083 1.000
-.313 X4
-.271 -.455
.390 -.313
1.000
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa korelasi antara ukuran dewan komisaris X1 dan komisaris independen X2 sebesar 0,302, korelasi antara
Universitas Sumatera Utara
ukuran dewan komisaris X1 dan kompleksitas bisnis X3 sebesar -0,062, korelasi antara kompleksitas bisnis X3 dan reputasi auditor X4 sebesar -0,313,
dan seterusnya. Dari hasil pengujian pada Tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen. Gejala
multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90 Ghozali, 2006. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa
lolos dari uji gejala multikolinieritas.
4.1.5. Uji Hiptesis 4.1.5.1. Uji f-Statistik
Tabel Omnibus Tests of Model Coefficients Tabel 4.10 berfungsi untuk melihat hasil pengujian secara simultan pada regresi logistik, yakni
melihat pengaruh variabel bebas independen secara bersama-sama simultaneously terhadap variabel dependen. Berdasarkan Tabel 4.10
diperoleh nilai probabilitas Sig. 0,019. Karena nilai probabilitas 0,019 lebih kecil dari 0,05, maka disimpulkan bahwa variabel bebas yang
digunakan secara bersama-sama berpengaruh signifikan secara statistik, terhadap Risk Management Committee.
Tabel 4.10 Uji Signifikansi Model secara Simultan Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df
Sig. Step 1 Step
11.839 4
.019 Block
11.839 4
.019 Model
11.839 4
.019
Universitas Sumatera Utara
4.1.5.2. Uji t-Statistik
Dalam regresi linear, baik sederhana maupun berganda, uji digunakan untuk menguji signifikansi dari pengaruh parsial. Pada
regresi logistik, uji signifikansi pengaruh parsial dapat diuji dengan uji Wald. Dalam uji Wald, statistik yang diuji adalah statistik Wald
Wald statistic. Nilai statistik dari uji Wald berdistribusi chi- kuadrat. Pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat
dilakukan dengan menggunakan pendekatan nilai probabilitas dari uji Wald. Berikut aturan pengambilan keputusan berdasarkan
pendekatan nilai probabilitas. �� � �
� � �
� � � �, � �
� � �
. �� � �
� � � � � �
�, � � � �
� .
Tabel 4.11 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Step 1
a
X1 .324
.247 1.712
1 .191
1.382 X2
.155 .072
4.634 1
.031 1.168
X3 .241
.243 .985
1 .321
1.273 X4
.402 .930
.187 1
.666 1.495
Constant -8.360
3.852 4.710
1 .030
.000 a. Variables entered on step 1: X1, X2, X3, X4.
� : Ukuran dewan komisaris X1 berpengaruh signifikan terhadap Risk Management Committee Y
Berdasarkan Tabel 4.11, nilai probabilitas Sig. dari ukuran dewan komisaris X1 adalah 0,191, yakni lebih besar dari 0,05, maka ukuran dewan
Universitas Sumatera Utara
komisaris tidak berpengaruh signifikan tidak signifikan secara statistika terhadap risk management committee, pada tingkat signifikansi 5.
� : Komisaris independen X2 berpengaruh signifikan terhadap Risk Management Committee Y
Berdasarkan Tabel 4.11, nilai probabilitas Sig. dari komisaris independen X2 adalah 0,031, yakni lebih kecil dari 0,05, maka komisaris independen
berpengaruh signifikan terhadap risk management committee, pada tingkat signifikansi 5.
� : Kompleksitas bisnis X3 berpengaruh signifikan terhadap Risk Management Committee Y
Berdasarkan Tabel 4.11, nilai probabilitas Sig. dari kompleksitas bisnis X3 adalah 0,321, yakni lebih besar dari 0,05, maka kompleksitas bisnis tidak
berpengaruh signifikan tidak signifikan secara statistika terhadap risk management committee, pada tingkat signifikansi 5.
� : Reputasi auditor X4 berpengaruh signifikan terhadap Risk Management Committee Y
Berdasarkan Tabel 4.11, nilai probabilitas Sig. dari reputasi auditor X4 adalah 0,666, yakni lebih besar dari 0,05, maka reputasi auditor tidak berpengaruh
signifikan tidak signifikan secara statistika terhadap risk management committee, pada tingkat signifikansi 5.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pembahasan