Kekayaan Negara dalam Perusahaan BUMN

5. Kekayaan Negara dalam Perusahaan BUMN

Seperti yang diketahui bahwa paling sedikit 51 dari modal Badan Usaha Milik Negara BUMN adalah milik Negara. Penyertaan modal yang diberikan oleh Negara merupakan Kekayaan Negara yang dipisahkan. Pada Pasal 1 ayat 1 Undang – Undang BUMN mengatakan bahwa modal BUMN yang berasal dari Negara bersumber dari kekayaan Negara yang dipisahkan. Di dalam Pasal 2 huruf g Undang – Undang Keuangan Negara dikatakan juga bahwa kekayaan Negara yang dipisahkan pada perusahaan Negara termasuk ke dalam keuangan Negara. Hal tersebutlah yang menyebabkan apabila terjadi kerugian pada perusahaan BUMN maka Negara juga akan mengalami kerugian. Akan tetapi sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 1 angka 1 UUPT, perseroan terbatas merupakan badan hukum yang merupakan persekutuan modal. Dengan demikian Persero yang dalam pengaturannya merujuk pada UUPT, juga merupakan badan hukum. Prof. Subekti, S.H. menjelaskan, badan hukum merupakan subyek hukum layaknya perorangan yang dapat memiliki hak-hak dan melakukan perbuatan-perbuatan hukum layaknya manusia. 68 68 Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta : Gramedia, 2003, hlm. 21. Badan hukum tersebut juga memiliki kekayaan sendiri, dapat bertindak dalam lalu lintas hukum dengan perantaraan pengurusnya, serta dapat digugat dan juga menggugat di muka Hakim. Dengan memiliki Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kekayaan sendiri, maka kekayaan badan hukum terpisah dari kekayaan pendirinya yang melakukan penyertaan di dalam badan hukum tersebut. Ini berarti bahwa berdasarkan pengertian BUMN itu sendiri dan ketentuan dalam UUPT, yang mana BUMN yang berbentuk Persero merupakan badan hukum, maka kekayaan Persero dan kekayaan negara merupakan hal yang terpisah. Dengan adanya pemisahan kekayaan, ini berarti kerugian yang dialami oleh BUMN tidak dapat disamakan dengan kerugian negara. Kerugian BUMN hanyalah akan menjadi kerugian dari BUMN itu sendiri. Hal tentang makna dari kekayaan Negara yakni keuangan Negara ini beberapa waktu yang lalu menjadi pembahasan hangat menyangkut permohonan uji materil yang di ajukan oleh forum hukum BUMN dan rekan – rekan terhadap Undang – undang keuangan Negara dan Undang – undang BPK. Uji materi dilakukan terhadap pasal yang mengatur tentang kekayaan negara yang dipisahkan dalam Undang – Undang Keuangan Negara dan pasal yang mengatur tentang kewenangan BPK untuk melakukan pemeriksaan keuangan terhadap kekayaan negara yang dipisahkan tersebut. Menurut Pasal 1 UU No. 19 Tahun 2003, BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan, ada beberapa unsur yang menjadi suatu perusahaan dapat dikategorikan sebagai BUMN 69 1. Badan usaha atau perusahaan : 2. Modal badan usaha tersebut seluruhnya atau sebagian besar dimiliki oleh negara. Jika modal tersebut tidak seluruhnya dikuasai negara, maka agar tetap dikategorikan sebagai BUMN, maka negara minimum menguasai 51 modal tersebut. 3. Di dalam usaha tersebut, negara melakukan penyertaan secara langsung; Kekayaan yang dipisahkan ini adalah pemisahan kekayaan negara dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN untuk dijadikan penyertaan modal negara pada BUMN untuk dijadikan modal BUMN. Setelah itu selanjutnya pembinaan dan pengelolaannya tidak lagi didasarkan pada sistem APBN, namun pembinaan dan pengelolaannya pada prinsip-prinsip perusahaan yang sehat. 70 Perusahaan Perseroan Persero merupakan salah satu BUMN yang berbentuk PT. Walaupun ada unsur negara di dalam perusahaan tersebut, tetapi oleh karena badan usaha ini adalah PT, maka badan usaha tersebut harus tunduk kepada UUPT yang menjadi dasar substantif pengaturan eksistensi PT. 69 Priambodo Dibyo Soemantri,Op.cit., hlm.34. 70 Penjelasan Pasal 4 Undang – Undang No. 19 Tahun 2003 Tentang BUMN Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara PT oleh hukum dipandang terlepas dari orang atau badan hukum lain dari orang yang mendirikannya. Di satu pihak PT merupakan wadah yang menghimpun orb ang-orang yang mengadakan kerjasama dalam PT, tetapi di lain pihak segala perbuatan yang dilakukan dalam rangka kerjasama dalam PT itu oleh hukum dipandang semata-mata sebagai perbuatan badan itu sendiri. Oleh karena itu, segala keuntungan yang diperoleh dipandang sebagai hak dan harta kekayaan badan itu sendiri. Demikian pula sebaliknya, jika terjadi suatu utang atau kerugian dianggap menjadi beban PT sendiri yang dibayarkan dari harta kekayaan PT.

6. Pengelolaan Kekayaan Negara dalam Perusahaan BUMN