5. Pengaturan dalam UU Keuangan Negara
Dasar hukum Keuangan Negara adalah Undang – Undang No. 17 Taahun 2003 tentang Keuangan Negara. Dalam Pasal 1 ayat 1 dikatakan,
“Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.” Pada Pasal 1 ayat 5 Undang – Undang ini
menjelaskan tentang perusahaan Negara yakni: “Perusahaan Negara adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian modalnya dimiliki oleh Pemerintah Pusat.” Sementara keuangan Negara yang dimaksud pada Pasal 1 ayat 1
dijelaskan Pada Pasal 2, dan yang berhubungan dengan Perusahaan BUMN terdapat pada huruf g yakni:
“kekayaan negarakekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-
hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara perusahaan daerah.”
Dari Pasal – pasal yang diuraikan di atas dapat diketahui bahwa Kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan Negara, dalam hal ini
perusahaan BUMN merupakan keuangan Negara. Kewenangan dalam pengelolaan keuangan Negara tersebut diatur pada Pasal 6 Undang –
Undang ini. Pada pasal tersebut dikatakan, pengelolaan keuangan Negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintah dikuasakan kepada Menteri
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Keuangan,
selaku pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan
kekayaan negara yang dipisahkan
. Dalam hal kekayaan Negara yang dipisahkan termasuk Perusahaan BUMN. Sehingga menurut Undang –
undang ini yang berwenang melakukan pengelolaan keuangan Negara yang terdapat pada perusahaan BUMN adalah Menteri Keuangan, selaku
wakil Pemerintah.
Pada Pasal 24 Undang – Undang No. 17 Tahun 2003 dapat dilihat hubungan Keuangan antara pemeritah dan Perusahaan Negara. Pada Pasal
24 angka 1, 2, dan 3 berisikan : 1
Pemerintah dapat memberikan pinjamanhibah penyertaan modal kepada dan menerima pinjamanhibah dari perusahaan
negaradaerah.
2 Pemberian pinjamanhibahpenyertaan modal dan penerimaan
pinjamanhibah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 terlebih dahulu ditetapkan dalam APBNAPBD.
3 Menteri Keuangan melakukan pembinaan dan pengawasan
kepada perusahaan negara. Dari Pasal 24 Undang – Undang tersebut dapat diketahui bahwa
Keuangan dari pada Perusahaan Negara dapat dikelola oleh Pemerintah, dalam hal ini keuangan yang dimaksud adalah kekayaan Negara yang
dipisahkan, yang terdalam di dalam perusahaan Negara atau BUMN.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
6. Pengaturan dalam UU BPK