Bentuk Usaha BUMN Saran

kebutuhan rakyat dan ketenteraman serta kesenangan kerja dalam perusahaan demi terwujudnya suatu masyarakat yang adil dan sejahtera.

8. Bentuk Usaha BUMN

Menurut Fernandes 1981,sebagaiman dikutip dari Sri Maemunah Suharto, bahwa yang dimaksud dengan BUMN adalah suatu organisasi yang sebagian atau seluruhnya saham atau modalnya dimiliki oleh Negara dan ditetapkan baik untuk tujuan komersial maupun tujuan social. Untuk lebih jelasnya dikemukakan sebagai berikut: 44 Selanjutnya, Jones 1982 memgemukakan adanya dua dimensi yang harus dimiliki oleh BUMN. Public enterprise is an organization, wholly or by a majority public owned, set up to achieve commercial and social goals, engage in economic activities or services and whose affairs are capable of being stated in terms of balances sheets and loss accounts. 45 Menurutnya BUMN mempunyai dua dimensi, yakni dimensi public dan dimensi badan usaha atau enterprise. Dimensi public dan badan usaha akan ditentukan dari pemilikanownership serta pengawasan dari negara, yakni sejauh mana keputusan intern dapat dilakukan oleh pimpinan perusahaan. 46 44 Sri Maemunah Suharto, “Pengelompokan BUMN dalam Rangka penyusunan Tolok Ukur pada Evaluasi Kinerja di Indonesia,” Disertasi, Program Pascasarjana, Universitas Airlangga, 1996,hlm.36. 45 Ibid.,hlm.37. 46 Ibid. Dimensi public dari BUMN terdiri dari: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara a. Tujuan yang berorientasi kepentingan masyrakat atau public purpose; b. Pemilikan oleh Negara atau public ownership;dan c. Pengawasan public atau public control. 47 Sedangkan dimensi badan usaha yakni dimana BUMN sebagai persero harus dapat difungsikan sebagai salah satu sumber pendapatan bagi Negara. Oleh karena itu, pendirian BUMN maupun penyelenggaraannya disamping sebagai pemenuhan kepentingan, kebutuhan , serta pelayanan terhadap masyarakat, diharapkan menjadi sumber pendapatan Negara. Sehingga menurut Undang – Undang 9 Tahun 1969 tentang Bentuk – bentuk Usaha Negara, usaha BUMN dibagi atas tiga bentuk usaha Negara, yakni: 1. Semua perusahaan yang didirikan dan diatur menurut ketentuan IBW dengan stbl.1972 Nomor 419 dinamakan Perusahaan Jawatan disingkat “Perjan.” 2. Semua perusahaan yang modal seluruhnya dimiliki oleh Negara dari kekayaan Negara yang dipisahkan dan yang tidak dibagi atas saham – saham yang didirikan dan diatur berdasarkan ketentuan Undang – undang Nomor 19 prp 47 Ibid.hlmn.42. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tahun1960 dan telah diganti dengan PP Nomor 13 Tahun 1998, perusahaan ini dinamakan Perusahaan Umum disingkat “Perum.” 3. Semua perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang diatur menurut Kitab Undang – undang Hukum Dagang KUHD dengan stbl.1847 Nomor 23 telah diganti melalui Undang – undang Nomor 1 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas PT, baik yang sahamnya untuk seluruhnya atau untuk sebagiannya dimiliki oleh Negara dari kekayaan Negara yang dipisahkan, perusahaan ini dinamakan dengan “persero.” 48 Akan tetapi kini telah lahir Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN menjadi hukum positif BUMN. Pada Pasal 9 Undang – Undang ini mengatakan bahwa BUMN terdiri dari Persero dan Perum saja, dengan kata lain Perjan pada peraturan sebelumnya telah dihapuskan. Sehingga bentuk dari BUMN pada saat ini terdiri atas: 49 1. Persero Pada Pasal 1 ayat 2 Undang – Undang No.19 Tahun 2003 terdapat pengertian dari persero yakni, Perusahaan Perseroan, 48 Aminuddin Ilmar, Op.cit.,hlm.84. 49 Hessel Tangkilisan Nogi, Distorsi Pengelolaan Privatisasi Jalan Tol, Yogyakarta : Lukman Offset, 2003, hlm.18 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 lima puluh satu persen sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. 2. Perum. Pada Pasal 1 ayat 4 Undang – Undang No. 19 Tahun 2003 terdapat pengertian dari Perum yakni, Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

E. Lembaga – Lembaga Negara Yang Berperan Dan Berwenang Atas Perusahaan BUMN.