Pengelolaan Pendapatan Negara Pendapatan Negara 4. Pengaturan Tentang Pendapatan Negara

4. Pendapatan BLU Pendapatan BLU merupakan pendapatan dari Satuan Kerja Satker instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum PPK-BLU, yaitu pendapatan atas penjualan barang danatau jasa produk instansi pemerintah bersangkutan kepada masyarakat pengguna, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

6. Pengelolaan Pendapatan Negara

Kondisi yang melingkupi lahirnya Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang PNBP tujuh belas tahun yang lalu berbeda dengan kondisi saat ini atau pasca reformasi Tahun 1998. Gelombang reformasi di bidang keuangan negara ditandai dengan digantikannya Indische Compabiliteitswet ICW oleh Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Kemudian disusul dengan lahirnya Undang- undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. 112 Paket Undang-undang di bidang keuangan negara membawa perubahan mendasar dalam sistem pengelolaan keuangan negara. Perubahan 112 Doli D Siregar.,Op.cit., hlm. 92. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara mendasar dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, antara lain ruang lingkup keuangan negara termasuk sumber dan lingkup pendapatan negara; penegasan kewenangan Menteri dan MenteriPimpinan Lembaga; penekanan konsep penyetoran, pencatatan, pengelolaan, pelaporan dan pertanggungjawaban yang harus dikelola secara profesional, akuntabel, kredibel dan transparan. Perubahan-perubahan konsep mendasar di bidang pengelolaan keuangan negara tersebut, menjadi salah satu amanah yang juga harus dijalankan dalam pengelolaan keuangan negara termasuk PNBP. 113 Dalam pengelolaan PNBP saat ini, terdapat beberapa substansi pokok yang akan disesuaikan dan diadaptasi ke dalam konsep revisi Undang- undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang PNBP. Substansi tersebut, antara lain penyesuaian dan penegasan konsep ruang lingkup PNBP termasuk definisi dan kelompok PNBP; kewenangan Menteri Keuangan dan MenteriPimpinan Lembaga; konsep penetapan jenis dan tarif; konsep penyetoran, pemungutan dan penagihan; konsep pemeriksaan, pengembalian, keberatan dan keringanan; konsep penggunaan earmarked; konsep pembinaan dan pengawasan; konsep pelaporan dan pertanggungjawaban; dan konsep pemberian sanksi administrasi dan pidana. 114 113 Ibid., hlm.97. 114 Erman Rajagukguk., Op.cit.,hlm.34. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara PNBP didefinisikan sebagai seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. Definisi PNBP yang keranjang sampah tersebut, misalnya dapat direvisi dengan memasukkan kelompok PNBP dalam definisi tersebut, sehingga menjadi penerimaan yang berasal dari pemanfaatan SDA, pengelolaan kekeyaan negara dan penerimaan berasal dari pelayanan yang diselenggarakan oleh negara. 115 Jika dilihat, dalam pengelolaan PNBP saat ini, dibutuhkan pemberian kewenangan atributif kepada Menteri Keuangan dan MenteriPimpinan Lembaga yang lebih luas dan tegas guna menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dibandingkan kewenangan yang dimiliki saat ini. Selain itu, dapat juga dengan memberikan kewenangan atributif kepada Menteri atau Pejabat setingkat Menteri untuk menyelesaikan konflik kewenangan tersebut. 116

D. Pendapatan BUMN 5. Pengaturan Tentang Pendapatan BUMN