yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam
saham yang seluruh atau paling sedikit 51 lima puluh satu persen sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. 2.
Perum. Pada Pasal 1 ayat 4 Undang – Undang No. 19 Tahun 2003
terdapat pengertian dari Perum yakni, Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
danatau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
E. Lembaga – Lembaga Negara Yang Berperan Dan Berwenang Atas Perusahaan BUMN.
4. Kementerian Keuangan Negara
Selama penjajahan Jepang di Indonesia segala kegiatan pemerintah Jepang di Indonesia dipusatkan di Jakarta. Sejak itu untuk melaksanakan
kegiatan keuangan sehari-hari Gedung Lama Departemen Keuangan masih merupakan tempatnya. Ini kiranya disebabkan karena pemerintah Jepang
tidak mau bersusah payah memindahkan pusat kegiatan keuangan ditempat yang lain. Jadi Gedung Departemen Keuangan pada masa
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
penjajahan Jepang di Indonesia juga digunakan sebagai pusat kegiatan pengolahan keuangan.
Segera sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 diumumkan, Pemerintah Republik Indonesia memandang
perlu untuk mengeluarkan uang sendiri. Uang tersebut, bagi pemerintah tidak sekedar sebagai alat pembayaran semata-mata, tetapi juga berfungsi
sebagai lambang utama suatu negara merdeka, serta sebagai alat untuk memperkenalkan diri kepada khalayak umum. Oleh sebab itu semua hal
yang berhubungan dengan keuangan Negara maka akan berkaitan dengan Kementerian Keuangan.
BUMN yang mayoritas modalnya berasal dai Kekayaan Negara yang dipisahkan memiliki keterkaitan dengan Kementerian Keuangan. Hal ini
dikarenakan Kekayaan yang dipisahkan pada BUMN termasuk ke dalam keuangan Negara. Oleh sebab itu dalam hal penyetoran modal mayoritas
tersebut kepada BUMN akan melibatkan Kementerian Keuangan, sebab modal yang disetor merupakan keuangan Negara.
50
Demikian juga pada saat pembagian laba BUMN, Kementerian Keuangan pun berperan di
dalamnya, hal ini akan dimasukkan pada laporan Anggaran Penerimaan Belanja Negara. Kementerian keuangan ini berperan aktif dalam
membantu kementerian BUMN dalam menjalankan Perusahaan BUMN.
50
Ibid, hlm. 26.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5. Kementerian BUMN
Kementerian BUMN merupakan transformasi dari unit kerja eselon II Departemen Keuangan
1973-1993 yang kemudian menjadi unit kerja eselon I 1993-1998 dan 2000-2001. Tahun 1998-2000 dan tahun
2001 sampai sekarang, unit kerja tersebut menjadi Kementerian BUMN.
51
Selanjutnya terjadi perubahan nama menjadi Direktorat Persero dan BUN Badan Usaha Negara. Terakhir kalinya pada unit organisasi
setingkat eselon II, organisasi ini berubah menjadi Direktorat Pembinaan BUMN sampai dengan tahun 1993.
Kementerian BUMN memiliki tugas pokok dan fungsi melaksanakan pembinaan terhadap perusahaan negara atau BUMN di
Indonesia. Kementerian BUMN telah ada sejak tahun 1973, yang awalnya merupakan bagian dari unit kerja di lingkungan Departemen
Keuangan. Selanjutnya, organisasi tersebut mengalami beberapa kali perubahan dan perkembangan. Dalam periode 1973 sampai dengan
1993, unit yang menangani pembinaan BUMN berada pada unit setingkat eselon II. Awalnya, unit organisasi itu disebut Direktorat
Persero dan PKPN Pengelolaan Keuangan Perusahaan Negara.
51
Sejarah BUMN, http:www.bumn.go.idtentang-kami-bumnsejarah-perkembangan
, 15 Maret 2014
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk mengoptimalkan pengawasan dan pembinaan terhadap BUMN, dalam
periode 1993 sampai dengan 1998, organisasi yang awalnya hanya setingkat Direktorateselon II, ditingkatkan menjadi setaraf Direktorat
Jenderaleselon I, dengan nama Direktorat Jenderal Pembinaan Badan Usaha Negara DJ-PBUN.
Mengingat peran, fungsi dan kontribusi BUMN terhadap keuangan negara sangat signifikan, pada tahun 1998 sampai dengan 2000,
pemerintah Indonesia mengubah bentuk organisasi pembina dan pengelola BUMN menjadi setingkat kementerian. Awal dari perubahan
bentuk organisasi menjadi kementerian terjadi di masa pemerintahan Kabinet Pembangunan VI, dengan nama Kantor Menteri Negara
Penanaman Modal dan Pembinaan BUMNKepala Badan Pembinaan BUMN.
Pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2001, struktur organisasi kementerian ini dihapuskan dan dikembalikan lagi menjadi setingkat
eselon I di lingkungan Departemen Keuangan. Namun, pada tahun 2001, ketika terjadi suksesi kepemimpinan, organisasi tersebut
dikembalikan lagi fungsinya menjadi setingkat kementerian dengan nama Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara. Pada tahun
2009, mengikuti perubahan nomenklatur seluruh kementerian, kementerian ini pun berganti nomenklatur menjadi Kementerian Badan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Usaha Milik Negara. Kementerian BUMN ini sangat berperan aktif dan berwenang atas perusahaan BUMN, sebab itu merupakan tugas
utamanya.
Ada pun organisasi Kementerian BUMN terdiri dari:
1.
Menteri BUMN
2.
Sekretariat Kementerian BUMN
3.
Deputi Bidang Usaha Perbankan dan Jasa Keuangan
4.
Deputi Bidang Usaha Jasa Lainnya
5.
Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata
6.
Deputi Bidang Usaha Agro Industri, Kehutanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan
7.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan Telekomunikasi
8.
Deputi Restrukturisasi dan Privatisasi
6. Badan Pemeriksa Keuangan BPK