Dasar Hukum dan Pengertian Tindak Pidana Korupsi Penyelewengan Pendapatan BUMN oleh Direksi

manipulasi serta rekayasa data keuangan BUMN ketika pelaporan pendapatan BUMN. Tidak hanya itu apabila dalam fakta – fakta yang dipelajari hakim tentang direksi, dalam menjalankan perusahaan BUMN terdapat kesalahan yang tidak dapat dibebaskan dengan prinsip “Business judgment rule”, atau dengan kata lain direksi terbukti mengambil suatu keputusan tanpa berhati – hati, maka dalam hal demikian direksi melakukan suatu pelanggaran. 86 Direksi suatu perusahaan BUMN Persero dapat dituntut dari sudut hukum pidana. Hal ini dapat saja dilakukan apabila Direksi bersangkutan melakukan penggelapan, pemalsuan data dan laporan keuangan, pelanggaran Undang - Undang Perbankan, pelanggaran Undang-Undang Pasar Modal, pelanggaran Undang-Undang Anti Monopoli, pelanggaran Undang-Undang Anti Pencucian Uang Money sLaundering dan Undang-Undang lainnya yang memiliki sanksi pidana. 87

H. Penyelewengan Pendapatan BUMN Oleh Direksi Mengakibatkan Tuduhan Tindak Pidana Korupsi.

4. Dasar Hukum dan Pengertian Tindak Pidana Korupsi

Menurut Fockema Andrea istilah korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio atau corruptus. Selanjutnya disebutkan bahwa 86 Ibid., hlm.34. 87 Ibid., hlm.37. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara corruption itu sendiri berasal pula dari kata asal corrumpere, suatu kata latin yang lebih tua yang berarti kerusakan atau kebobrokan, disamping itu dipakai pula untuk menunjukkan keadaan atau perbuatan yang buruk. 88 Dari bahasa latin itulah turun ke banyak bahasa Eropa seperti Inggris, yaitu corruption, corrupt; Prancis, yaitu corruption; dan Belanda, yaitu corruptie dan dari bahasa Belanda, yaitu corruptie dan dari bahasa Belanda inilah kata itu turun ke bahasa Indonesia, yaitu “korupsi”. 89 Disamping itu istilah korupsi di beberapa negara dipakai juga untuk menunjukkan keadaan dan perbuatan yang busuk. Korupsi banyak dikaitkan dengan ketidakjujuran seseorang di bidang keuangan, ini dilihat dari istilah dibeberapa negara yakni Gin Moung Muangthai, yang berarti “makan bangsa”; tanwu Cina, yang berarti “keserahan bernoda”; Oshoku Jepang yang berarti “kerja kotor”. Kemudian arti korupsi yang telah diterima dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia itu disimpulkan oleh Poerwadarwinta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia bahwa “korupsi ialah perbuatan buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan sebagainya”. 90 Pada Pasal 2 Undang – Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi yang kini telah dirubah menjadi Undang – Undang No. 20 88 Abul Khair dan Mohammad Eka Putra, Pemidanaan, Medan:USU press, 2011, hlm.28. 89 Ibid.,hlm. 32. 90 Ibid., hlm. 33. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tahun 2001 Tentang Tindak Pidana KorupsiTIPIKOR dikatakan pengertian korupsi yakni 91

5. Penyelewengan Pendapatan BUMN oleh Direksi

: “Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 empat tahun dan paling lama 20 dua puluh tahun dan denda paling sedikit Rp.200.000.000,00 dua ratus juta rupiah dan paling banyak Rp.1.000.000.000,00 satu milyar rupiah.” Pasal 3 UU TIPIKOR berisikan tentang penyalahgunaan wewenang yang berbunyi: Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 satu tahun dan paling lama 20 dua puluh tahun dan atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah dan paling banyak Rp.1.000.000.000,00 satu milyar rupiah. Direksi BUMN mungkin saja melakukan penyelewengan terhadap pendapatan BUMN. Sesuai dengan tugas dan wewenangnya Direksi BUMN dapat melakukan pelanggaran dalam pengelolaan BUMN, serta dalam pelaporan pendapatan BUMN. Direksi dapat melakukan manipulasi serta rekayasa data keuangan BUMN ketika pelaporan pendapatan BUMN. Tidak ada yang salah dengan perumusan mengenai keuangan negara dalam penjelasan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi yang menyatakan : 91 Undang – undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Tindak Pidana Korupsi. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara “Keuangan negara yang dimaksud adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun, yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan, termasuk didalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban yang timbul karena 92 a. berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggung jawaban pejabat lembaga Negara, baik ditingkat pusat maupun di daerah; : b. berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggung jawaban Badan Usaha Milik NegaraBadan Usaha Milik Daerah, yayasan, badan hukum dan perusahaan yang menyertakan modal negara, atau perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan Negara. “Kekayaan negara yang dipisahkan” dalam Badan Usaha Milik Negara BUMN secara fisik adalah berbentuk saham yang dipegang oleh negara, bukan harta kekayaan Badan Hukum Milik Negara BUMN itu. Seseorang baru dapat dikenakan tindak pidana korupsi menurut Undang- Undang bila seseorang dengan sengaja menggelapkan surat berharga dengan jalan menjual saham tersebut secara melawan hukum yang disimpannya karena jabatannya atau membiarkan saham tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain atau membantu dalam melakukan perbuatan tersebut Pasal 8Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang 92 Sugiharto, Peran Strategis BUMN, Jakarta:Elex Media Komputindo, 2008, hlm.48. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 93 Namun dalam prakteknya sekarang ini tuduhan korupsi juga dikenakan kepada tindakan-tidakan Direksi BUMN dalam transaksi- transaksi yang didalilkan dapat merugikan keuangan negara. Dapat dikatakan telah terjadi salah pengertian dan penerapan apa yang dimaksud dengan keuangan negara. Begitu juga tidak ada yang salah dengan definisi keuangan negara dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut Pasal 1 angka 1. 94 Pasal 2 menyatakan Keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1, meliputi, antara lain kekayaan negarakekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang,barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negaraperusahaan daerah. 93 Andriani Nurdin, Kepailitan BUMN Persero Berdasarkan Asas Kepastian Hukum, Jakarta:Alumni, 2012, hlm.59. 94 Ibid.,hlm.60. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

6. Tuduhan Tindak Pidana Korupsi terhadap Direksi